9 Unit Mobil Damkar Sudah Tua dan Biaya Perawatannya Tinggi

BARONG TONGKOK – KABARKUBAR.COM
Potensi kebakaran di wilayah Kabupaten Kutai Barat dinilai cukup tinggi. Sebab dalam periode Juli hingga Agustus 2018 ini, tercatat telah terjadi 14 kebakaran di beberapa kecamatan. Untuk itu, ketersediaan dan kesiapan unit pemadam kebakaran atau damkar menjadi hal yang penting. Termasuk jumlah dan kualitas personel atau petugas damkar.
“Kebanyakan kebakaran terjadi di kawasan pemukiman,” ungkap Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Kutai Barat, Komisaris Polisi Sentot Susanto. Hal itu diungkapkannya saat Rapat Penentuan Jenis dan Spesifikasi Teknis Kendaraan Damkar, Selasa 28/8/2018 di Ruang Diklat Lantai III Sekretariat Kabupaten Kutai Barat.
Sentot Susanto menjelaskan, saat ini Pemerintah Daerah memiliki 9 unit mobil damkar. Sebanyak 6 unit diantaranya ditempatkan di Pos Utama Barong Tongkok dengan jumlah personli 60 orang. Lalu di Pos Bantu Melak 1 unit dengan 9 personil, 1 unit di Pos Bantu Linggang Bigung dengan 3 personil dan Pos Bantu Muara Lawa ada 1 unit dengan 6 personil.

Ia menambahkan, Satpol PP dan Damkar mengundang PT Pundarika Atma Semesta untuk melakukan presentasi. Sebab perusahaan tersebut sudah berpengalaman dan berkompeten di bidang pembuatan serta perancangan unit mobil damkar. Sehingga pemerintah dapat menentukan jenis serta spesifikasi teknis kendaraan damkar yang sesuai untuk digunakan di Kubar.

“Mengingat kondisi jalan serta jarak antar kecamatan yang cukup jauh, sehinga sangat dibutuhkan unit yang dapat bergerak cepat dan dapat melintasi segala medan,” kata Sentot Susanto yang lama berkarir di Kepolisian Resor Kutai (sekarang Resor Kutai Kartanegara).

Asisten III Setkab Kubar, Aminuddin mengatakan, unit-unit damkar yang sekarang dimiliki oleh pemerintah daerah sudah cukup berumur. Sehingga layak dan sudah waktunya untuk segera diadakan rehabilitasi. Atau dilakukan penghapusan jika unit tersebut sudah memenuhi salah satu kriteria penghapusan agar tidak membebani anggaran.
Alasannya, daya jelajah dan mobilitas unit-unit tersebut sudah sangat kurang. Demikian juga biaya perawatanya makin tinggi. Ia berharap, pengadaan unit damkar nantinya lebih fokus pada unit-unit yang lebih bisa bergerak cepat dapat melintasi segala kondisi jalan. “Serta dapat masuk ke areal hutan, mengingat di Kubar juga sering terjadi karhutla (kebakaran hutan dan lahan),” pesan Aminuddin.
Ia juga menginstruksikan dinas terkait segera melakukan pematangan rencana agar dapat dianggarkan dalam APBD Kubar tahun 2019. #Henna Salles/Dinas Komunikasi dan Informatika Kubar