1.700 Tentara Bakal Bertugas di Kubar dan Mahulu

JEMPANG – Markas Batalyon Infanteri 612/Modang telah dipastikan berlokasi di Dusun Kem Baru, Kampung Muara Tae Kecamatan Jempang. Itu ditandai dengan kedatangan Panglima Komando Daerah Militer VI/Mulawarman, Mayor Jenderal TNI Benny Indra Pujihastono, Jumat 10/6/2016 lalu. Lokasi yang ditinjau seluas 200 hektar di bekas lahan pertambangan batubara milik PT Gunungbayan Pratamacoal.
Pangdam yang tiba bersama sejumlah Petinggi TNI AD, langsung meninjau bakal lokasi pembangunan Markas Yonif 612/Modang dan dua Kompi Senapan. Didampingi Bupati Kutai Barat FX Yapan, Komandan Kodim 0912/Kubar Letnan Kolonel Infanteri Hendriawan Senjaya, Kepala Polres Kubar AKBP Hindarsono dan Site Manager GBPC Yuris Siyarudin. “Selanjutnya akan disosialisasikan pada masyarakat sekitar, agar tahu bahwa batalyon ini adalah milik rakyat, bukan hanya TNI. Dan ini merupakan aset Kutai Barat,” ungkap bupati.
FX Yapan menyambut baik dan mendukung rencana TNI untuk membangun Markas Yonif 612/Modang dan Kipan. Karena Kubar daerah yang berbatasan langsung dengan sejumlah 7 kabupaten, 4 provinsi dan 1 negara. Yakni Kabupaten Mahakam Ulu, Kutai Kartanegara dan Pasir Penajam Utara di Provinsi Kalimantan Timur. Juga berbatasan dengan Kabupaten Malinau di Provinsi Kalimantan Utara. Kabupaten Murung Raya dan Barito Utara di Provinsi Kalimantan Tengah serta Kabupaten Kapuas Hulu di Provinsi Kalimantan Barat.
Terakhir berbatasan wilayah dengan Negara Bahagian Sarawak di Malaysia. “Jadi sangat wajib kalau ada batalyon, karena jarak dan geografis antara Balikpapan dan Samarinda sangat jauh. Oleh sebab itu pengamanan harus ditingkatkan,” ujar Yapan.
Menurut Yapan, jarak antara Kukar, Kubar, Mahulu dan batas Provinsi Kalteng juga sangat dekat. Jadi diambil kesimpulan Batalyon dibangun di pertengahan. Rencana pembangunan itu sendiri diakui masih dalam proses. Nantinya Pemkab Kubar membuatkan berita acara adminstrasi, agar beberapa bidang lahan eks tambang bisa dikembalikan dari GBPC kepada Pemkab Kubar. Dan nantinya akan langsung dihibahkan untuk pembangunan batalyon TNI.
Bupati menambahkan, untuk pelaksaanan bangunan batalyon, Pemkab Kubar hanya menunggu peta lokasi dan kordinat yang dibuat staf ahli Pangdam VI/Mulawarman. Kemudian dibahas dan langsung diserahkan pengusulan lahan tersebut ke GBPC, untuk pembangunan lokasi batalyon.
Pangdam juga disertai rombongan yang antara lain, Asisten Operasi Panglima TNI Mayjen Agung Risdhianto yang datang bersama Kolonel CZI Mateus Jangkung Widyanto dan Kolonel Infanteri Agus Firman Yusmono. Ada juga Kepala Zeni Kodam VI/Mulawarman Kolonel CZI Ketut Sutrawan, dan Asisten Operasi Kodam VI/Mulawarman Kolonel Infanteri Andi Gunawan.

Sebelumnya, Dandim 0912/Kubar mengungkapkan, bakal ada 1.000 lebih tentara didatangkan ke Kubar. Pasukan ini akan mengisi Yonif 612/Modang dengan tujuh kompi yang masing-masing beranggotakan 100 tentara. Markas Yonif dan Kompi tersebut direncanakan menjadi areal mako untuk Batalyon Diperkuat.
Mantan Komandan Yonif 413/Bremoro Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ini menjelaskan, ada tiga lokasi bakal Mako Yonif 612/Modang. Yakni di wilayah Mahulu, tepatnya di Kecamatan Long Bagun yang akan dibentuk dua Kompi. Di Kubar sendiri akan dibangun Mako Yonif dan lima Kompi.
Soal dimana daerah terbaik menurut TNI, Hendriawan Senjaya menyebut masih dirapatkan di internal TNI dan akan dibahas dengan pihak Pemkab Kubar dan Mahulu. “Yang dicek kemarin bersama Waasren, berada di Kampung Sakaq Lotoq Kecamatan Mook Manar Bulatn. Idealnya 1 Kompi lahannya seluas 20 hektar. Jadi dengan fasilitas perumahan dan latihan, butuh lahan setidaknya 100 hektar untuk Yonif dan 7 Kompi,” terang pria yang pernah menjabat Kasi Operasi Divisi Infanteri 2/Kostrad di Malang ini.
Jika dihitung satu kompi berisi sedikitnya 100 tentara, dan satu batalyon terdiri dari 700 hingga 1.300 tentara, maka akan ada tambahan 1.700 tentara di Kubar. #M Imran