Bupati: Olahraga Tradisional Yang Akan Jadi Olahraga Nasional

BARONG TONGKOK – KABARKUBAR.COM
Komandan Komando Distrik Militer 0912/Kutai Barat, Letnan Kolonel Infanteri Rudi Setiawan, jadi yang terbaik dalam Lomba Olahraga Tradisional Menyumpit. Pada ajang yang digelar pada Festival Dahau tahun 2018 tersebut, ia meraih nilai 43 dalam satu sesi. Ia berhasil mengalahkan lima pesaingnya, yang poinnya juga cukup bagus.
Hasil yang didapat Dandim pada Gaya Berdiri, cukup baik. Delapan anak sumpit berhasil masuk dalam lingkaran sasaran. Yakni 10, 9, 8, 6, 6, 2, 1, dan 1. Bahkan tiga saingannya yang notabene Putra Kubar yang telah mengenal sumpit sejak usia remaja, mendapat nilai yang cukup jauh darinya. Yakni Bupati Kutai Barat FX Yapan, Sekretaris Kabupaten Kutai Barat Yacob Tullur, serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubar Silvanus Ngampun.

Dari delapan anak sumpit, Bupati memperoleh nilai 16. Sebab tiga anak sumpit keluar dari lingkaran. Rinciannya adalah satu masuk lingkaran 10, satu lingkaran 3, dan tiga masuk di lingkaran 1. Meski demikian, hasil bupati ini masih jauh lebih baik dari pesaing lainnya yang bahkan beberapa anak panah tidak mengenai sasaran.
“Mungkin lebih mudah menembak menggunakan senjata api laras panjang atau laras pendek. Ini butuh pernapasan yang baik. Sepertinya saya sedang beruntung saja,” celetuk Letkol Rudi Setiawan sambil tertawa.

“Tidak mudah, dan ini melatih konsentrasi ke tujuan. Seperti petuah orangtua kita dulu, agar kita terarah pada satu tujuan,” ungkap FX Yapan, seraya berkelakar dengan para pesaingnya yang lain. Dua lagi peserta yang bukan asal Kubar atau Putra Dayak, adalah Kepala Polres Kubar AKBP I Putu Yuni Setiawan dan Kasubbag Pembinaan Kejaksaan Negeri Kubar Syarifudin.
Kepada KabarKubar, Bupati menjelaskan, menyumpit biasanya dilakukan warga dalam berburu binatang. Khususnya binatang yang menjadi hama di kebun atau ladang. “Ini bikin penasaran, dan kita mau ini olahraga tradisional yang akan jadi nasional. Ini bukan main-main, tapi untuk berburu. Kalau Mandau termasuk undang-undang senjata tajam, tapi sumpit ini tidak,” kata Yapan.

Bupati, Dandim, dan empat tokoh lainnya hanya melakukan pertandingan eksebisi. Untuk mengawali Lomba Menyumpit Beregu yang diikuti 40 regu di Taman Budaya Sendawar. “Hari ini untuk Kategori Putra dan Putri Lokal. Besok baru untuk Kategori Putra dan Putri Open. Peserta terjauh adalah Regu dari Muara Teweh Kabupaten Barito Utara,” jelas Sunli, Panitia Lomba Menyumpit Beregu.
Menurut Sunli, lomba ini terbagi dua kelas, yakni Lokal dan Open. Dengan nomor kombinasi gaya berdiri dan jongkok yang setiap regu diisi tiga Penyumpit. Kelas Lokal diikuti 14 Regu Putra dengan jarak 25 meter dan 5 Regu Putri pada jarak 20 meter. “Open sudah 21 Regu Putra dan 9 Regu Putri. Jaraknya 30 meter untuk putra dan putri 25 meter,” katanya. #Sonny Lee Hutagalung/Advertorial