Distan Kubar Bantu Bibit 25 Ton

BARONG TONGKOK-KABARKUBAR.COM
Kepala Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Penyinggahan, Muhammad Faisal, mengaku lahan persawahan di daerahnya masih digenangi air sisa banjir besar dua bulan lalu. Bahkan yang terendam mencapai 90 persen dari luas keseluruhan sawah yang ada.
“Kalau bulan ini masih belum bisa tanam padi. Di sawah tinggi air hampir mencapai pinggang pak. Kalau panas terus sampai sebulan, baru kita bisa mulai tanami sawahnya,” ujar Muhammad Faisal.
Hal yang sama diungkapkan Kepala BPP Kecamatan Jempang, Kasto Maulidin. Luasan sawah yang terendam air juga mencapai 90 persen dari total persawahan di sana. Sehingga bibit padi yang diberikan Dinas Pertanian Kubar pun belum bisa ditanami untuk 15 hektar sawah. “Masalahnya ya karena habis banjir, mempengaruhi waktu menanam padi,” katanya.
Informasi diterima KabarKubar.com, Distan Kubar menyalurkan 25 ton benih padi bagi petani sawah di 9 kecamatan. Yakni Kecamatan Tering, Long Iram, Linggang Bigung, Barong Tongkok, Sekolaq Darat, Mook Manar Bulatn, Muara Pahu, Bongan dan Jempang. Benihnya adalah jenis varietas Inbrida padi sawah. Tiap hektar sawah mendapat bantuan bibit padi 25 kilogram, yang diberikan lewat Program Upaya Khusus Padi Jagung dan Kedelai atau kedele. Sementara Kecamatan Long Iram mendapatkan bibit padi varietas Mikongga, sesuai permintaan petani setempat. Alasannya, menyesuaikan struktur tanah.
Menurut Kepala Seksi Sarana Prasarana, Produksi, Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Distan Kubar, Mastuyah, pihaknya berharap bibit Pajale bisa dikembangkan. Kendati kondisi cuaca sejak awal tahun rawan hujan yang mengakibatkan banjir. Karena ada sejumlah kecamatan yang lahan persawahan petani tidak terendam banjir.
“BPP dapat menjadi motor penggerak petani dalam pendampingan pengelolaan lahan persawahan dengan memunculkan teknologi tepat guna bagi petani. Pengelolaan lahan pertanian itu perlu pendampingan dari PPL,” kata Mastuyah.
Mastuyah mengatakan, lahan sawah yang tergenang banjir dapat disikapi oleh BPP dengan melihat kondisi kawasan dan cuaca. “Banjir tidak bisa dihindarai, tapi masa tanam dapat dirubah hingga September nanti,” jelasnya.
Reyber Benhouser Simorangkir