Andalkan Sistem Gravitasi, 150 Rumah di Bigung Baru Dialiri Air Bersih Gratis

10 views

Dam Lebih Rendah 4 Meter dan Dibantu Konsultan Berpengalaman

Kepala Kampung Linggang Bigung Baru, Bonifasius Dion, menunjukkan jaringan air bersih yang dialirkan ke rumah-rumah warga setempat tanpa dipungut biaya. SUNARDI/KABARKUBAR.COM

LINGGANG BIGUNG – KABARKUBAR.COM
Sebanyak 497 jiwa penduduk Kampung Linggang Bigung Baru di Kecamatan Linggang Bigung menikmati fasilitas air bersih yang langsung mengalir ke rumah mereka. Senangnya lagi, air bersih itu dinikmati secara cuma-cuma. Setidaknya 150 rumah dengan 157 kepala keluarga merasakan fasilitas yang di daerah lain sangat langka.

Warga setempat mengakui letak geografis perkampungan yang berada di dataran tinggi membuat pemenuhan kebutuhan air bersih  untuk keperluan rumah tangga sangat sulit. Apalagi di musim kemarau, seperti sebelumnya.

Namun dua tahun terakhir masalah air bersih teratasi dan warga bisa bernafas lega. Sebab Pemerintah Kampung Linggang Bigung Baru mengupayakan pemenuhan air bersih dengan membangun sistem instalasi air bersih yang dibiayai dari alokasi Dana Desa.

Tandon air penampung menampung air bersih yang kemudian dialirkan lewat pipa-pipa menuju rumah-rumah di Kampung Linggang Bigung Baru. SUNARDI/KABARKUBAR.COM

“Kami berterimakasih, sarana air bersih ini dapat menunjang kebutuhan air dan membuat masyarakat dapat hidup sehat. Saat musim kemarau kami sangat terbantu, dan tidak kesulitan air bersih. Karena sudah ada sarana air bersih,” kata Supianus, Ketua RT 3 Kampung Linggang Bigung Baru.

Diakui Kepala Kampung atau Petinggi Linggang Bigung Baru, Bonifasius Dion, air merupakan unsur yang vital dalam kehidupan. Tanpa air kehidupan tidak akan berotasi. Sebab air menghidupkan ladang atau kebun masyarakat.



Itu sebabnya ia mengupayakan peningkatan jaringan instalasi air bersih yang dibangun bersama warga dalam kurun waktu kurang lebih enam bulan ini. Dengan mengandalkan sistem gravitasi bumi.

“Dam sebagai penampungan air kami bangun di hulu Sungai Salaau Tuwalaakng yang terletak di Kampung Linggang Melapeh Lama,” ujarnya pada Kamis, 27 Agustus 2020.

Dari dam tersebut dialirkan ke perkampungan menggunakan pipa ukuran delapan inci. Lalu dimasukkan ke dalam pipa berdiameter empat inci, kemudian dialirkan lagi ke dalam pipa berukuran dua inchi. “Panjang total pipa kurang lebih 6 kilometer, yang airnya dialirkan ke tiga unit tandon penampungan berkapasitas masing- masing 5.000 liter,” jelas Petinggi yang akrab disapa Dion.



Dari tiga tandon tersebut, selanjutnya air dibagi lagi ke dalam pipa berukuran tiga perempat inci. Setelah melewati meteran, air langsung dialirkan ke rumah-rumah warga. “Yang jelas semua rumah dialiri air tanpa dipungut biaya alias gratis,” ungkapnya.

Dion yang juga Ketua Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia atau Papdesi Kabupaten Kutai Barat, mengakui cukup sulit untuk mengalirkan air ke perkampungan. Sebab melewati medan yang cukup berat dan ada kekhawatiran air tidak mengalir. Menggingat posisi Dam yang empat meter lebih rendah dari perkampungan.

Meteran air bersih yang digunakan mengukur kapasitas atau debit air. SUNARDI/KABARKUBAR.COM

Berkat jasa seorang konsultan yang berpengalaman turut ambil bagian dalam pembangunan ini, hasilnya dapat dinikmati sampai sekarang. “Yah syukurlah, berkat bantuan dan kerja sama warga dan  konsultan yang berpengalaman,  jaringan air bersih ini masih ada. Airnya masih bisa dinikmati hingga sekarang,” jelasnya.

Ditambahkannya, saat ini sering ada kendala jika musim hujan. Karena jaringan pipa melewati sungai, sehingga sering rusak terkena kayu atau benda lainnya. “Ada saja orang iseng yang merusak dengan menimpas ataupun memotong pipa air, sehingga aliran air terganggu,” kata Dion saat ditemui di kediaman.

Karena fasilitas ini sangat membantu masyarakat yang kesulitan air bersih, ia mengimbau warga untuk menjaga dan merawat aset yang ada dengan baik. Sebab fasilitas umum ini dibangun dengan menggunakan uang negara. “Lagi pula air ini dapat dinikmati warga dengan gratis,” tutup Dion. #Sunardi

Komentar

comments