Minta TNI, Pemerintah dan Perusahaan Bekerjasama
BARONG TONGKOK – KABARKUBAR.COM
Musim yang tidak menentu, membuat setiap orang harus waspada. Selain banjir, banyak bencana alam bisa terjadi kapan dan dimana saja. Untuk itu, Kepolisian Resor Kutai Barat menggelar rapat koordinasi lintas instansi, lembaga dan institusi. Agar semua pihak bersiap mengantisipasi munculnya bencana alam, termasuk kebakaran hutan dan lahan atau karhutla. Rakor dihadiri Komando Distrik Militer 0912/Kutai Barat, Pemerintah Kabupaten Kutai Barat, Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu dan sejumlah perusahaan.
“Dalam penanggulangan bencana, terutama Karhutla yang setiap tahun terjadi di Kubar dan Mahulu, kendala utama adalah belum adanya peralatan canggih. Atau kurangnya peralatan untuk menanggulangi karhutla,” kata Kepala Polres Kubar, AKBP Roy Satya Putra saat rakor yang diadakan di Aula Markas Polres Kubar pada Kamis, 5 Maret 2020.
Kapolres mengatakan, rakor ditujukan untuk menyatukan visi semua pihak untuk mengantisipasi dan menanggulangi bencana alam di dua kabupaten berbatasan. Ia meminta pemerintah daerah, TNI dan Polri maupun pihak perusahaan, masyarakat, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah bekerjasama.
AKBP Roy Satya Putra melanjutkan, TNI dan Polri berharap dukungan Pemkab Kubar dan Mahulu, juga seluruh perusahaan. Agar dapat membantu dan mendukung serta masuk dalam jaringan kerja penanggulangan bencana alam. “Bahkan seluruh stakeholder (pemangku kebijakan) dan masyarakat bisa bersama peduli menanggulangi karhutla di Kubar dan Mahulu,” ujar mantan Kepala Polres Paser itu.
Menurut Wakil Bupati Kubar, H Edyanto Arkan, Pemkab Kubar berkaca dari kejadian karhutla tahun lalu sebagai evaluasi. Pemkab Kubar mengapresiasi jajaran Polri dan TNI di semua tingkatan, dinas, badan, perusahaan dan masyarakat. Pemkab Kubar melalui BPBD memiliki semangat kuat dalam penanggulangan Karhutla yang terjadi setiap tahun.
Tetapi terbatasnya peralatan menjadi kendala. “Melalui rakor ini, sebagai wadah menyusun rencana, menangani dan mencegah. Kemudian disosialisasikan. Selanjutnya meningkatkan dan mengembangkan kepedulian masyarakat,” ujarnya pada rakor yang dihadiri seluruh Kepala Kepolisian Sektor serta Komando Rayon Militer di wilayah Kubar dan Mahulu.
Atas nama Pemkab Kubar, Edyanto Arkan meminta semua jajaran setelah melakukan sosialisasi, perlu melaksanakan simulasi. Pemkab Kubar berharap 300 titik (hotspot) karhutla di Kubar pada tahun lalu, akan hilang sama sekali atau berkurang. “Kembangkan jejaring kerja. Potensi lain yaitu perusahaan perlu diinventarisasi sarana yang dimiliki,” pintanya.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mahulu, Irawan Sanjaya mengungkapkan, Pemkab Mahulu berkomitmen menjaga hutan dari perambah, juga akibat kebakaran. Dampak kebakaran hutan selain merugikan daerah itu, juga akan terdampak kedaerah lain. Mereka segera membentuk Satuan Tugas Penanggulangan Karhutla di tingkat kabupaten dengan penetapan oleh kepala daerah. Melibatkan pihak pemerintah dan instansi vertikal. “Selanjutnya dilakukan apel kesiap-siagaan. Kemudian rapat kerja secara periodik dalam upaya mitigasi pengendalian karhutla,” urainya.
Dandim 0912/KBR, Letnan Kolonel Infanteri Anang Sofyan Effendi mengungkapkan, pihaknya selalu siap mengantisipasi bencana alam dan karhutla. Bersama Polres Kubar, Pemkab Kubar dan Pemkab Mahulu, membangun jejaring kerja. “Berkoordinasi dengan seluruh instansi, perusahaan yang ada di dua kabupaten, serta masyarakat sekitar wilayah hutan,” katanya.
Hadir pula dalam acara itu, Wakil Kapolres Kubar Kompol Sukarman, Kepala Bagian Operasional Kompol Sarman, sejumlah camat di lingkungan Pemkab Kubar, perwakilan perusahaan perkebunan kelapa sawit, perusahaan pertambangan batubara, serta sejumlah tokoh masyarakat. #Sonny Lee Hutagalung
Beranda Bencana Alam Antisipasi Bencana Alam dan Karhutla, Kapolres Kubar Akui Peralatan Jadi Kendala