126 Sapi di 5 Kecamatan Dites Darah

BARONG TONGKOK – Dinas Perkebunan Tanaman Pangan, Peternakan dan Perikanan Kutai Barat mendeteksi keberadaan penyakit Brucellosis. Kegiatan itu Bekerjasama dengan petugas kesehatan hewan dari Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Samarinda. Tujuannya, mengantisipasi secara dini penularan penyakit yang mudah menular dan menyerang sistem reproduksi pada hewan dan manusia.
Diungkapkan Kepala Disbuntanakan Kubar, Arifin Nanang, penyakit Brucellosis atau penyakit Keluron disebabkan oleh bakteri genus Brucella. Tes serum darah dilakukan terhadap 126 sapi di lima kecamatan, yakni Muara Lawa, Barong Tongkok, Melak, Tering dan Linggang Bigung. “Kita deteksi secara dini penyakit Brucellosis, mendukung program Pemprov Kaltim menuju Kaltim bebas penyakit Brucellosis,” jelasnya melalui Kasi Kesehatan Hewan dan Vertenier, Sulaiman.
Dijelaskannya, penyakit ini sering menyerang Sapi, Domba, Kambing, dan Babi. Gejala Umum ternak terserang Brucellosis, di antaranya terjadi keguguran (abortus), cairan janin berwarna keruh saat keguguran, pembengkakan persendian atau testis pada pejantan dan terjadi penurunan produksi susu secara tiba-tiba (sapi perah). Penyakit ini bersifat persisten seumur hidup. “Usaha pencegahan mengurangi penularannya terhadap ternak, dengan cara vaksinasi dan sanitasi,” kata Sulaiman. #M Imran