Aspirasi Dominan Soal Jalan, Warga 16 Kampung di MMB Prioritaskan Listrik PLN

5 views

Akses Antar Kampung Diusulkan Para Petinggi

Anggota Komisi 3 DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Ekti Imanuel, menyerap aspirasi dari perwakilan 16 kampung di Kecamatan Mook Manaar Bulatn pada Jumat, 26 Februari 2021. SUNARDI/KABARKUBAR.COM

MOOK MANAAR BULATN – KABARKUBAR.COM
Perwakilan masyarakat 16 kampung di Kecamatan Mook Manaar Bulatn menyampaikan aspirasi kepada Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Ekti Imanuel. Kepada Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya itu, kebanyakan adalah soal peningkatan kualitas atau pembukaan jalan. Namun, prioritas mereka adalah aliran listrik dari PLN yang hingga kini belum dinikmati.

“Jaringan PLN, normalisasi Sungai Sakaq sepanjang 3 kilometer, dan mohon petunjuk komoditas pertanian apa yang sebaiknya dikembangkan di Kecamatan Mook Manaar Bulatn,” usul Sekretaris Kampung Sakaq Tada, Bartolomius yang akrab disapa Naib, pada Serap Aspirasi atau Reses Ekti Imanuel pada Jumat, 26 Februari 2021.

Saat reses bertempat di Aula Kantor Kepala Kampung Karangan, Kecamatan Mook Manaar Bulatn itu, Sekretaris Kampung Karangan, Dwi Pribadi, juga menyinggung soal listrik. Selain empat usulan lainnya, ia memohon subsidi pemasangan listrik bagi keluarga tidak mampu. Termasuk pengadaan lampu penerangan jalan.

“Kami juga ingin ada pembukaan sawah, bantuan pupuk, pembukaan jalan usaha tani, dan  semenisasi jalan sepanjang 700 meter,” katanya.

Petinggi Marimun, Dahlia, menyampaikan usulan warganya yang juga terkait jaringan listrik. SUNARDI/KABARKUBAR.COM

Petinggi Linggang Marimun, Dahlia, juga mengusulkan agar jaringan listrik dari PLN bisa masuk ke kampung mereka. Usulan berikutnya ada semenisasi jalan kampung sepanjang 800 meter, pembukaan jalan usaha tani, pencetakan sawah minimal 20 hektare, dan jembatan beton di dua titik.

Secara khusus, Ekti dan Jainudin diharap bisa memperjuangkan untuk pembukaan akses Marimum-Muara Kalaq-Benangaq. “Berkenaan adanya CSR (Corporate Social Responsibility) dari PT BISM, agar bisa dilaksanakan pengerjaan jalannya,” ungkap satu-satunya petinggi wanita di MMB.

Kepala Kampung atau Petinggi Kelumpang, Ali Subhan mengatakan, suatu kehormatan jika yang diundang dalam reses adalah petinggi. Ia berharap ada pembangunan infrastruktur yang tidak harus menggunakan Dana Desa. “Kalau bisa diprioritaskan pembangunan Jalan Jalur Dua,” ujar pria yang didaulat menyampaikan sambutan mewakili Camat MMB dan para petinggi.



Menurut Petinggi Merayaq, Dursin, ada dua jalan perlu perhatian dan perbaikan segera di wilayahnya. Yakni jalan usaha tani yang tembus ke jalan poros sepanjang 4,1 kilometer. Jalan ini merupakan akses utama menuju Ibukota Kabupaten, dan digunakan untuk mengangkut hasil pertanian. “Serta jalan akses Kampung Merayaq-Kelumpang,” usulnya.

Perwakilan Kampung Muara Jawaq juga mengeluhkan akses jalan yang saat  ini kondisinya memprihatinkan. Sembari berharap segera ada perbaikan selain pembangunan jalan lainnya, ia menyinggung jaringan internet yang sulit diakses. Hanya Ada titik tertentu saja, sedangkan saat pandemi ini anak -anak sekolah wajib belajar online. Pembangunan irigasi sawah juga disampaikan.

Masih soal infrastruktur, perwakilan Kampung Sakaq Lotoq menyampaikan usulan perbaikan dan peningkatan akses Kampung Sakaq Lotoq ke Muara Jawaq sepanjang 8 kilometer. Lalu jalan usaha tani Sakaq Lotoq-Kampung Gemuruh sepanjang 4 kilometer. Akses jalan ini tidak hanya dilalui petani mengangkut hasil pertanian, tapi juga akses anak sekolah. Aspirasi lain, jembatan titian ukuran 2 x 100 meter, serta pembersihan sungai untuk irigasi.

Menanggapinya, Ekti menyebut untuk program jaringan listrik ke MMB terus digenjot. Tahun 2021 ini, Pemerintah Kabupaten Kutai Barat akan membangun tower untuk penyangga bentangan kabel induk PLN yang menyeberang Sungai Mahakam.

“Nantinya untuk tahap pertama ini listrik akan dialirkan ke lima kampung dulu, dan ini berkelanjutan. Saya mengapresiasi dan salut kepada Pemda Kubar ada kerja sama yang sangat baik dengan PLN, untuk percepatan pembangunan di bidang listrik,” ungkap pria yang duduk di Komisi 3 DPRD Kaltim.

Tidak sendiri, Ekti didampingi Anggota DPRD Kabupaten Kutai Barat, Jainudin yang juga dari Partai Gerindra. Diakui Ekti, MMB merupakan kecamatan ke sembilan yang dikunjungi dalam reses di Daerah Pemilihan V, yang mencakup Kubar dan Kabupaten Mahakam Ulu.

Terkaitnya jaringan internet, diakui menurut data masih ada 40 persen kampung yang susah jaringannya. Pernah terpikir untuk membantu dengan pengadaan jaringan internet seperti V-Sat. “Harga alatnya sekitar Rp60 juta. Bisa saja kita beli alatnya, namun kendala iuran bulanannya menyentuh Rp12 juta. Ini yang jadi masalah nantinya,” jelasnya.



Terkait infrastruktur jalan dan jembatan, ia mengakui telah merencanakan program pemeratan pembangunan kampung. Tahun 2021 diyakini sudah dapat berjalan untuk 50 kampung dalam bentuk proyek penunjukan langsung masing-masing senilai Rp200 juta. Nantinya kampung bisa memilah mana yang skala prioritas.

“Namun tentu saja ini belum cukup. Oleh sebab itu, siapkan data agar bisa dimasukkan ke sistem dan kita perjuangkan,” kata Ekti yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Kutai Barat.

Jainudin mengatakan, tugas sebagai wakil rakyat membuat peraturan daerah, penganggaran dan pengawasan. “Serap aspirasi baik terkait perekonomian, infrastruktur, sosial budaya akan kami tampung dan bahas untuk kemajuan masyarakat MMB dalam kaitan sebagai penyangga ibukota negara,” ucapnya. #Sunardi

Komentar

comments