Jembatan ATJ dan Perkebunan Karet Jadi Prioritas Utama di Kubar

BARONG TONGKOK – KABARKUBAR.COM
Andi Sofyan Hasdam dan Nusyirwan Ismail menjadi tempat curahan hati sejumlah warga saat berkunjung di Kabupaten Kutai Barat, Rabu 21/2/2018 kemarin. Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Kaltim 2018-2023 ini menerima aspirasi saat menyosialisasikan visi dan misinya. Salah satunya keluhan banyaknya sengketa lahan masyarakat dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Menurut Kepala Presidium Dewan Adat Kubar, Yustinus Dullah, banyak sengketa lahan di kebun sawit. Hanya saja, sengketa yang berpotensi konflik horisontal tersebut dinilai tidak mendapat perhatian dari pihak terkait termasuk pemerintah. “Orang perusahaan menginjak-injak hak warga adat, dan sangat kasihan,” ungkapnya di Sekretariat DPD II Partai Golkar Kubar, Kampung Karang Rejo Kecamatan Barong Tongkok.
Dullah yang membawahi 16 Lembaga Adat di 16 kecamatan dengan masing-masing 5 pengurus, menyebut arogansi pihak manajemen perusahaan makin buas. Selain melakukan pembersihan lahan atau land clearing tanpa diketahui warga adat sebagai pemilih lahan, kepedulian pihak perusahaan terhadap masyarakat adat di sekitarnya juga dipertanyakan. “Siang dan malam perusahaan menggusur lahan warga. Kalau diprotes, warga langsung masuk jeruji,” katanya.
Ia meminta kandidat dengan nomor urut 1 ini memberi perhatian kepada warga adat di Kubar yang terdiri dari 17 sub suku Dayak dan 6 sub etnis Melayu. “Kami harap pasangan ini memperhatikan warga adat,” ujar Dullah yang juga menaungi 190 Lembaga Adat Kampung dengan masing-masing 5 pengurus.
Menjawab itu, Sofyan Hasdam berjanji tidak menyampingkan warga adat yang menurutnya adalah bagian penting dari masyarakat sebuah daerah. Soal regulasi pertanahan harus diawasi, agar tidak menyulitkan warga adat. Investasi juga diatur tidak menjadi konflik di tengah masyarakat.

Perlakuan kepada para tokoh adat, bagi Sofyan Hasdam, tidak ada bedanya kepada para pemuka agama. Sebab sama-sama fungsinya untuk menjaga tatanan sosial masyarakat. “Semasa walikota, semua pemuka agama saya beri insentif. Karena saya anggap, jika ulama, pastor dan pendeta bekerja, kejahatan tidak akan meningkat,” ujar pria yang pernah menjabat Walikota Bontang selama 10 tahun atau dua periode.
Ditambahkan Nusyirwan Ismail, jika terpilih memimpin Bumi Etam, sejumlah hal menjadi fokus pembangunan di Kubar. Paling utama adalah merampungkan pembangunan Jembatan Aji Tulur Jejangkat di Melak. “Bagaimana menyelesaikan jembatan untuk memperpendek jarak tempuh dan waktu dari dan ke Samarinda. Ini jadi prioritas kami untuk Kubar,” katanya di hadapan lebih dari 70 kader, simpatisan dan Tim Pemenangan Pasangan dengan sebutan Annur ini.
Sama-sama memiliki karir panjang di dunia birokrasi, ia dan Sofyan Hasdam juga mengedepankan persoalan seputar perkebunan karet. Terlebih masalah harga getah karet yang cenderung turun bahkan anjlok. “Termasuk soal karet menjadi prioritas program kami di Kubar,” tegas pria yang pernah duduk sebagai Asisten II Sekretariat Provinsi Kaltim semasa Gubernur dijabat Yurnalis Ngayoh.
Pasangan Annur didampingi Ketua DPD Partai Nasdem Kutai Kartanegara, Marwan. Sejumlah tokoh yang merupakan Timses Annur di Kubar tampak hadir. Antara lain Ketua DPD Partai Nasional Demokrat Kubar, Agus Sophian dan Sekretaris DPD Partai Nasdem Kubar Elvin Eriadam, Ketua Garda Nasdem Kubar Indra Semi, dan Sekretaris DPD II Partai Golkar Kubar Hamdi Hamsah.
Ada juga Kepala Presidium Dewan Adat Kubar Yustinus Dullah, Ketua Dewan Pertahanan Adat Dayak Kubar Nerus T, dan Wakil Ketua DPD II Partai Golkar Kubar Yamhun Anwar. Kegiatan tersebut diawasi langsung Komisioner Panitia Pengawas Pemilu Kubar, Fachrujiansyah Bachsan beserta 5 stafnya. Pengamanan oleh Polres Kubar dipimpin Kabag Ops, Kompol Sarman. #Sonny Lee Hutagalung