Setiap Tahun Kelompok Perikanan Diseleksi Untuk Ikuti Diklat

BARONG TONGKOK – KABARKUBAR.COM
Dinas Perikanan Kabupaten Kutai Barat memahami kendala para petani perikanan atau peternak ikan air tawar. Sulitnya membudidayakan ikan karena ketersediaan benih ikan yang harus didatangkan dari luar daerah. Kebutuhan benih ikan nantinya diharap bisa terpenuhi dengan pelatihan yang terus diberikan bagi peternak ikan.
Menurut Kepala Diskan Kubar, Stefanus Alexander Samson, setiap tahun pihaknya mengadakan pelatihan perikanan kepada warga Kubar. Diskan menyeleksi kelompok perikanan untuk ikut dalam pendidikan dan pelatihan di balai perikanan. Tidak hanya di dalam daerah, tapi juga ada program pendidikan dan pelatihan dengan mendatangi daerah yang telah berhasil dalam sektor perikanan.
“Kubar sangat minim pembenihan, masih berkutat pembesaran saja. Di sana belajar bagaimana membenihkan ikan secara mandiri. Tahun ini akibat Covid-19, tidak dilaksanakan,” ujarnya melalui Kepala Seksi Pembinaan Dan Kelembagaan Perikanan pada Bidang Pemberdayaan Nelayan Dan Pembudidaya Perikanan Diskan Kubar, Berkat David Sinaga.
Terakhir pada November 2019 lalu, 10 pembudidaya ikan air tawar diberangkatkan ke dua desa di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Pertama ke Balai Budidaya Air Tawar di Desa Mandiangin, Kecamatan Karang Intan. Lokasi kedua di Desa Bincau, Kecamatan Martapura yang berjarak 10 kilometer dari Desa Mandiangin.

Dijelaskan David Sinaga, pelatihan ditujukan agar pembudidaya tidak lagi tergantung dengan benih dari luar Kubar. Dalam pelatihan selama empat hari itu, dikhususkan soal pembenihan ikan air tawar. Salah satunya terkait observasi. Bagaimana melihat calon induk yang sudah layak menjadi induk. Memilih yang terbaik dari calon induk dengan waktu yang lama hingga dini hari.
Setelah mendapat induk terbaik, diberi perlakuan untuk merangsang calon induk agar birahi dan bisa membuahi. Pembenihan dengan memilik ikan betina sebanyak lima sampai tujuh ekor dan satu ekor jantan. “Ketika kita datang, belum tahu mau memijah. Kita belajar sungguh-sungguh bahkan sampai dini hari,” kata lulusan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau ini.

Soal pembenihan, imbuh David Sinaga, kapanpun calon induk ikan bisa dibuahi dengan perlakuan yang diajakan. Sebab ada obat perangsang dengan cara disuntik di bagian sirip atas punggung bagian tubuh ikan yang paling lembut. “Setelah itu diambil telurnya atau Striping,” jelasnya.
Dilanjutkan David Sinaga, ada 12.253 orang yang bermata pencaharian di bidang perikanan di Kubar. Sebanyak 4.497 jiwa aktif pada perikanan budidaya, dan 7.756 jiwa di perikanan tangkap. Didukung areal penangkapan umum di sungai seluas 1.416,5 hektare dan danau 18.424,8 hektare.
Bupati Kutai Barat, FX Yapan, tiga kecamatan berlatarbelakang wilayah sentra penghasil ikan basah atau kering. Yakni Kecamatan Jempang, Muara Pahu, dan Penyinggahan. Ia berharap para camat dan kepala kampung setempat untuk menggali dan memfasilitasi sumberdaya tersebut.
“Upaya pembangunan di bidang perikanan, saya harap bisa memberi manfaat maksimal untuk kesejahteraan masyarakat. Tapi harus tetap mempertimbangkan kelestarian potensi perikanan yang ada,” katanya dalam satu kesempatan. #Lilis Sari