Dibahas Soal Radikalisme, Terorisme hingga Ngoteng
BARONG TONGKOK – KABARKUBAR.COM
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kutai Barat mengumpulkan para anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Kamis 22/11/2018. Pertemuan di Ruang Rapat Lantai II Kantor Badan Kesbangpol Kubar itu, mengagendakan Pembahasan Program Kerja FKDM Kubar tahun 2018. Untuk mengevaluasi dan merumuskan langkah yang akan diambil di tahun 2019 mendatang.
Menurut H Rakhmat, perlu dirumuskan pemetaan masalah untuk dicari pemecahannya bersama-sama. Terlebih masalah yang telah disampaikan. Soal angkutan kelapa sawit, diakui masih ada keluhan masyarakat Kubar. “Dalam pengangkutan buah sawit saat ini, banyak truk mengangkut melebihi kapasitas muatan yang sudah ditentukan. Dan tidak mentaati peraturan yang sudah kita tetapkan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kubar ini.
Untuk struktur organisasi FKDM, H Rakhmat minta dirubah agar lebih baik. “Ada baiknya bidang keuangan dipegang langsung oleh bagian keuangan Kesbangpol itu sendiri,” ujar Rakhmat yang juga Ketua Muhammadiyah Kubar.
Rio sebagai Perwakilan Badan Intelijen Negara, memberi saran pokok pembahasan yang akan diulas terkait program kerja FKDM. Ia meminta diadakan bimbingan teknis, agar anggota dapat mengetahui posisi masing-masing dalam FKDM. Apabila rapat rutin dilakukan, anggota FKDM dapat melaporkan dan membuat atensi atas kejadian-kejadian yang menonjol di tengah masyarakat.
Untuk kewaspadaan dini masyarakat, terutama isu-isu radikalisme dan terorisme, agar satu persepsi tanpa rekayasa. “Jangan mengada-ada soal radikalisme serta terorisme. Sehingga tidak menimbulkan permasalahan baru,” tegas pria yang belum lama bertugas di Kubar.
Diungkapkan seorang pejabat dari Dinas Sosial Kubar, sekarang ini marak kenakalan remaja yang Ngoteng (mabuk dengan racikan obat energi dan alkohol pencuci luka) di Kubar. “Kita berharap bisa mencari solusi untuk anak-anak muda kita, supaya mereka ada rasa takut melakukan hal itu,” ujarnya.
Sebagai Panitia Pemilihan Kecamatan Barong Tongkok, Agustinus Dalung menyoroti hal data pemilih yang masih banyak tidak diketahui pengurus kampung. “Hal ini bisa menjadi potensi masalah. Salah satu penyebab, data penduduk orang lokal, padahal di perusahaan banyak dari luar Kubar,” ujar anggota FKDM Kubar yang juga Kepala Sub Bidang Pemerintahan dan Aparatur pada Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kubar.
Kepala Staf Kodim 0912/KBR, Mayor Infanteri Wahyudi, menekankan tugas dan fungsi FKDM yang harus dipahami setiap anggota. Ia meminta Kesbangpol dapat merumuskannya. “Masalahnya saat ini, sebagian anggota masih bingung apa yang harus dilakukan dalam menjalankan tugas sebagai anggota FKDM,” tegasnya.
Penasehat Wahdah Islamiyah Kubar, H Supriyadi juga mengakui belum paham apa tugas yang harus dijalankannya sebagai anggota FKDM. Sebagai Bendahara, ia menanti arahan. Agar tidak terbeban melaksanakan tugasnya. “Selama saya mengikuti rapat, belum tahu apa yang harus saya lakukan dan kepada siapa saya melapor jika ada permasalahan di masyarakat,” katanya.
Menyebut direkrut dari latar belakang bidang nasrani, Pendeta Jetry mengakui sejauh ini Kubar masih kondusif. Ia menegaskan agar FKDM tetap berkoordinasi dengan pihak Polres Kubar. Terlebih saat ada permasalahan yang melanggar hukum atau Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik, agar tidak berkembang lebih luas di masyarakat. “Baiknya kegiatan ini rutin dilaksanakan, setiap bulan sekali untuk saling bertukar pikiran,” ujarnya.
Rapat ini dihadiri juga Plt Kepala Badan Kesbangpol Kubar, Isak Pongsamma bersama dua Staf Kesbangpol Kubar. Yakni Hadi Cristianus (Kabid Poldagri), Yuliana (Kabid Wasbang) dan Berman (Kasubid Seni Budaya, Agama dan Kepercayaan). Hadir juga Inspektur Dua Suyoto selaku Kaur Bin Ops Satuan Intelijen dan Keamanan Polres Kubar. #Andry Anhar/Advertorial
