Tidak Ada Kaitan dengan Pilkada Kubar 2020

BARONG TONGKOK – KABARKUBAR.COM
Manar Dimansyah Gamas membantah ada unsur politik dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan bersama sejumlah tokoh di areal perusahaan perkebunan sawit Fangiono Group. Aksi demo damai tersebut disebut adalah wujud kecewa petani plasma sebagai pemilik lahan yang dikelola anak perusahaan First Resources itu. Sikap itu didukung ratusan petani plasma, dan ribuan warga Kabupaten Kutai Barat menyatakan setuju.
“Tidak benar kalau ada unsur politik, apalagi muaranya di Pilkada (Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati) tahun 2020. Saya tegas membantah anggapan itu,” ujarnya kepada KabarKubar, pada Jumat, 20 Desember 2019 di Lamin Adat Dayak Benuaq, Taman Budaya Sendawar.
Manar mengatakan, ia menerima telepon dari beberapa orang. Mempertanyakan keberadaannya dalam aksi unjuk rasa di areal PT Maha Karya Bersama di Pulau Pipit Kampung Mendung, Kecamatan Muara Pahu pada Kamis, 12 Desember 2019 lalu. “Ada yang tanya kenapa saya bisa bersama Pak Adam (Elvin Eriadam). Ditanya juga mengapa ada beberapa orang yang bukan pendukung pak Yapan (Bakal Calon Bupati Kutai Barat, FX Yapan),” ungkapnya.
Baca juga:
Merasa Dilecehkan Fangiono Group, Petani Plasma dan Warga Adat Siapkan Demo Besar
Diakui Manar, ia adalah pendukung FX Yapan yang akan maju kembali sebagai Bupati Kubar pada Pilkada tahun 2020 mendatang. Sedangkan Elvin Eriadam adalah Ketua Tim Rama Center yang memperjuangkan Rama Alexander Asia untuk duduk kembali sebagai Bupati Kubar. Ada juga beberapa oknum dalam kelompok pendemo yang pandangan politiknya juga berbeda.

“Saya ini bukan wakil masyarakat, tapi salah satu petani plasma di sana. Kebetulan saya juga Kepala Lembaga Adat Besar Kabupaten yang harus melindungi dan memperjuangkan hak masyarakat adat,” tegasnya.
“Kita boleh beda pandangan politik. Saya pendukung Pak Yapan, saudara ini (Elvin Eriadam) mendukung Pak Rama, yang lainnya mendukung Pak Nus (Martinus Kenton) dan Haji Acong (H Ahmad Syaiful). Tapi soal adat, kita harus bersatu,” pungkas Manar.
Hal itu diamini Elvin Eriadam yang akrab disapa Adam. “Ya kita ini berjuang untuk hak bersama. Selain kami ini petani plasma yang merasa dirugikan perusahaan, kami juga Pengurus P3S (Perkumpulan Petani Plasma Sejahtera Kabupaten Kutai Barat. Saya sebagai ketua, dan Pak Manar ini wakil ketua,” katanya. #Sonny Lee Hutagalung