Di Tengah Toleransi Tinggi, Masjid Nurul Iman Geleo Baru Kurban 1 Ekor Sapi

573

Didukung Pemerintah dan Warga Setempat

Paket daging siap dibagikan kepada Jamaah Masjid Nurul Iman dan warga di Kampung Geleo Baru, Kecamatan Barong Tongkok. EKILOVIS/KABARKUBAR.COM

BARONG TONGKOK – KABARKUBAR.COM
Kehidupan beragama di Kabupaten Kutai Barat patut diacungi jempol. Salah satunya di Kampung Geleo Baru, Kecamatan Barong Tongkok. Umat Islam di kampung yang berjarak sekitar 12 kilometer dari Kantor Bupati Kubar itu merasa nyaman bersosial dengan warga setempat.

Kemarin, 27 jamaah Masjid Nurul Iman yang terletak di wilayah RT 2 Kampung Geleo Baru, menyembelih satu ekor sapi. Hewan kurban itu merupakan sumbangan dari tujuh jamaah. Penyumbang ada yang berasal dari Kota Balikpapan.



“Kurban ini khusus untuk jamaah di sini saja, dan selebihnya kepada warga sekitar yang layak menerima. Baru bisa kita sembelih hari ini, karena Hari Raya Idul Adha mepet dengan salat Jumat,” ujar Ustaz Toyibi, Ketua Panitia Kurban Masjid Nurul Iman pada Sabtu, 1 Agustus 2020.

Ustaz yang sehari-hari mengajar di Pondok Pesantrean Assalam Arya Kemuning Kelurahan Simpang Raya ini mengakui tingginya toleransi warga Kampung Geleo Baru. “Kegiatan keagamaan kita selalu berjalan lancar, didukung pemerintah kampung dan warga disini,” kata pria yang juga Pembina Masjid Nurul Iman.

Jamaah Masjid Nurul Iman di Kampung Geleo Baru menyembelih hewan kurban pada Sabtu, 1 Agustus 2020. EKILOVIS/KABARKUBAR.COM

Soal kurban, Sulaiman sebagai penanggungjawab dan juru timbang adalah Jemi. “Semoga amal mereka yang berkurban menjadi rezeki melimpah di kemudian hari. Alhamdulillah, paket daging bisa kita bagikan kepada mereka yang berhak,” pungkas Ustaz Toyibi.

“Kami berterimakasih juga kepada pak Petinggi dan warga yang selama ini mendukung ibadah kami. Sering kami dibantu kalau bikin acara keagamaan,” ungkap Betson Ding, salah seorang jamaah Masjid Nurul Iman.



Menurut Kepala Kampung Geleo Baru, FX Sudiro, pihaknya mendukung semua kegiatan masyarakat setempat. Tanpa memandang latar belakang agama, suku maupun kelompok. Demikian juga warga setempat yang sangat menghargai satu sama lain.

“Apapun kegiatan warga, baik yang bersifat keagamaan dan adat budaya, tetap kita dukung. Kita harus tunjukkan toleransi dalam segala bidang, demi persatuan Indonesia,” kata Sudiro yang berlatarbelakang pendidikan kesehatan. #Ekilovis

Komentar

comments