Dibakar Menyala, Waspada Gorengan Bercampur Bahan Plastik

32 views

Diduga Untuk Membuat Tetap Renyah Meski Telah Berhari-hari

1808_Gorengan Berbahan Plastik (1)
BERKOBAR: Api yang membakar pisang molen dibeli Karya tampak membesar.    SONNY LEE HUTAGALUNG/KabarKubar.com

BARONG TONGKOK – Karya (32), warga Busur Kelurahan Barong Tongkok, seketika tercengang. Betapa tidak, pisang molen yang dibelinya ternyata dapat terbakar seperti sebatang kayu. Bahkan hasil bakarannya pun meleleh tidak ubahnya plastik jika dibakar. Tidak terima atas temuan itu, Karya pun mengeluh pada pedagang gorengan langganannya itu.

Tidak merasa bersalah, pedagang gorengan tepat di depan APMS lampu merah Simpang Raya yang mengaku bernama Teddy meminta Karya melakukan uji laboratorium. “Memang pernah ada yang komplain seperti bapak, tapi saya suruh dibawa ke lab, orangnya tidak pernah muncul lagi,” kata pria yang dispanduk tempat berjualannya tertulis Hibbah itu.

Karya berusaha meyakinkan pedagang gorengan untuk memperbaiki kualitas dagangannya. Karena dikuatirkan mengandung bahan berbahaya bagi manusia jika dikonsumsi. “Masak bisa dibakar kayak kayu dan meleleh seperti plastik. Kalau asli gorengan mana bisa dibakar, jangan begitu dong, saya pembeli rugi dan bisa sakit,” ujarnya seraya menunjukkan sekantong plastik pisang molen yang dibelinya seharga Rp 30.000.

“Ya sudah, saya ganti yang terbakar itu,” sahut Teddy sambil menyerahkan uang Rp 27.000, karena hanya tiga dari 30 pisang molen itu telah dibakar.

1808_Gorengan Berbahan Plastik (2)
MAUT: Pisang molen yang dibeli Karya saat dibakar, meleleh seperti sebuah plastik. Lelehan mencair di piring putih tampak berwarna kuning.    SONNY LEE HUTAGALUNG/KabarKubar.com

Kejadian berawal saat Karya bertamu ke kediaman KabarKubar.com, Senin (17/8/2015) malam. Saat asyik memakan pisang molen yang terasa renyah tersebut, seorang rekan Karya yang juga ikut bertamu, Juliana Gultom (36), tiba-tiba membakar pisang molen. KabarKubar.com dan Karya serta tiga orang lainnya terbelalak melihat gorengan itu terbakar. Bahkan api terus membesar dan menyisakan warna hitam gosong serta aroma yang tidak sedap. “Saya pernah distop kawan saat makan gorengan, terus dibakar seperti ini. Katanya ada gorengan pakai plastik, jadi kalau mau tahu asli atau tidak ya dites dengan dibakar,” jelas Juliana seraya menyebut kawannya yang memberi nasehat adalah seorang Polisi Wanita bertugas di Polres Kubar.

“Hati-hati beli gorengan, karena pernah ada kawan memberitahukan kecurangan penjual gorengan. Plastik berwarna bening (transparan) dimasukkan ke minyak panas untuk menggoreng, barulah pisang, tempe atau bahan yang mau digoreng dimasukkan,” imbuh Gopes Sihombing (46), menyebut hasil kecurangan membuat gorengan tetap renyah meski telah disimpan berhari-hari lamanya.

Tiga gorengan yang sempat dibakar masih disimpan Karya untuk diuji oleh pihak berwenang. Sehingga bisa dipastikan ada tidaknya kandungan plastik dalam gorengan tersebut. Jika benar, sangat merugikan masyarakat.

Penelusuran KabarKubar.com, plastik sangat berbahaya jika dikonsumsi. Ada poin-poin yang perlu kita ketahui agar benar-benar lebih waspada dan selektif dalam membeli atau memasak gorengan. Sebagaimana dikutip Kompasiana.com, plastik sendiri diproduksi menjadi berbagai jenis. Mulai untuk bungkus makanan, plastik untuk botol minuman, plastik untuk industri dan kemasan barang, plastik untuk alat-alat rumah tangga dan jenis plastik lainnya.

Berbahayakah plastik bagi kesehatan? Beberapa jenis plastik berbahaya jika penggunaanya tidak tepat, sebagai contoh jenis plastik Polystyrene (PS) dengan nomor kode 6. Jenis plastik ini sering digunakan sebagai bahan pembuatan styrofoam, wadah makanan beku siap saji, piring, garpu dan sendok plastik. Penggunaan jenis plastik ini sebenarnya tidak dianjurkan untuk bungkus makanan karena dapat mengeluarkan zat styrene jika bersentuhan dengan makanan atau minuman, apalagi jika dalam kondisi panas.

Bahaya yang ditimbulkan dari Zat styrene dalam jangka panjang akibat paparan yang terlalu sering dan lama dapat menimbulkan kerusakan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, pertumbuhan dan sistem syaraf. Selain itu, bahan ini juga mengandung benzene yang menjadi salah satu penyebab timbulnya kanker. Polystyrene juga sulit untuk didaur ulang, walaupun bisa didaur ulang, akan membutuh proses yang sangat panjang dan waktu yang lama.

Selain itu ada jenis plastik lain yang juga tak kalah berbahaya bagi tubuh yaitu jenis Polycarbonate (PC), jenis ini sangat tidak direkomendasikan untuk wadah makanan dan minuman, karena mengandung Bisphenol-A yang dapat merusak sistem hormon, merusak kromosom pada ovarium, menurunkan kualitas sperma, dan menganggu sistem imun. Jika curiga gorengan yang dibeli maka coba bakarlah, jika terciuma aroma plastik atau meleleh maka terindikasi berbahan plastik.

Semakin banyak produk makanan berbahaya di sekitar kita, pada akhirnya semua kembali pada diri kita masing-masing untuk bagaimana mampu memilih dan memilah makanan yang sehat dan tidak sehat. Semoga pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi isu ini, terutama dinas terkait (pertanian, perdagangan, Bulog) dan pihak berwajib sehingga mampu meredam kepanikan masyarakat.  #Sonny Lee Hutagalung

Komentar

comments