Bonifasius Dion: “Ada dua titik pipa yang sengaja digergaji”

LINGGANG BIGUNG – KABARKUBAR.COM
Aliran air bersih bagi masyarakat Kampung Linggang Bigung Baru, Kecamatan Linggang Bigung, untuk kesekian kalinya terganggu. Fasilitas andalan warga yang dinikmati dengan gratis itu diduga sengaja dirusak oleh tangan jahil. Akhirnya, dugaan perusakan itu dilaporkan kepada pihak berwajib atau Polisi.
Menurut Kepala Kampung atau Petinggi Linggang Bigung Baru, Bonifasius Dion, ia mewakili masyarakat terpaksa melaporkan dugaan perusakan tersebut kepada pihak kepolisian. Pasalnya, perusakan fasilitas air bersih yang mengalir ke rumah-rumah warga ini bukan pertama kali terjadi.
“Kalau dilihat dari bukti yang ada, ini murni dilakukan oleh manusia,” ungkapnya kepada KabarKubar usai meninjau lokasi perusakan pada Jumat, 4 September 2020.
Dijelaskan Dion, kerusakan jaringan air bersih itu diketahui pada Kamis, 3 September 2020. Ketika air bersih dari dam Sungai Salaq Tualakng di wilayah Kampung Linggang Melapeh Lama tidak mengalir alias macet.

Berawal saat Rahmani sebagai salah satu Staf Petinggi Linggang Bigung Baru mengecek tandon penampungan air, dan ternyata tidak ada aliran air. Kemudian bersama Selino yang adalah Anggota Perlindungan Masyarakat setempat, melakukan pengecekan. Mencari di mana terganggunya aliran air tersebut.
Mereka pun berjalan kaki melewati medan yang cukup curam, tepatnya di kawasan Tanah Genting, Sungai Map Kampung Linggang Bigung Baru RT 1. Hasilnya, didapati pipa air ukuran dua inci tersebut dipotong di tiga titik dengan panjang pipa yang dipotong sekitar dua meter.

“Ada dua titik pipa yang sengaja digergaji, namun namun tidak dibuat sampai putus pipanya. Setelah mendapat laporan pak Rahmani dan pak Selino, saya cek langsung ke lapangan. Ternyata benar pipa air bersih ini telah dirusak,” beber Dion.
Lebih lanjut dikatakan Dion, pasokan air bersih ini memang diatur bergilir antara RT 1 dan RT 2. Kemudian hari berikutnya jatah RT 3. Jika ada gangguan seperti itu, kontan semua warga tidak mendapatkan air bersih. Hal itu tentu merugikan semua orang.
Perbaikan dengan menyambung kembali pipa, memakan waktu beberapa hari. Sebab dam aliran air harus ditutup lebih dulu, barulah menyambung pipa. Belum lagi saat pipa sudah tersambung, harus mengikuti jalur sepanjang pipa yang panjangnya kurang lebih 6 kilometer.
“Kita harus membuka lobang angin di pipa sepanjang 6 kilometer itu, agar air bisa mengalir sampai penampungan di kampung. Bisa dibayangkan kesusahan kami agar air bersih bisa lancar,” imbuh Dion.
Dion yang juga Ketua Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia Kabupaten Kutai Barat, mengakui tidak ingin berpolemik dalam perusakan tersebut. Itu sebabnya Jumat kemarin membuat laporan kepolisian. Karena hal ini telah terjadi berulangkali.

“Tidak hanya merugikan saya sebagai kepala kampung, tapi semua warga dirugikan,” jelasnya, saat disinggung apakah ada orang yang dicurigai melakukan perusakan itu.
Kepala Pos Polisi Linggang Bigung, Ajun Inspektur Polisi Dua Dwi Y, membenarkan adanya laporan kepolisian oleh Petinggi Linggang Bigung Baru.
Ia bersama anggotanya, serta petinggi dan staf, telah menindaklanjuti laporan tersebut dengan turun ke tempat kejadian perkara. “Kejadian ini dalam proses penyelidikan. Kami menerima laporan langsung mendatangi TKP dan memeriksa saksi-saksi,” terangnya.
“Coba saq amun mui anum, heq diraq ngaq lojooq (Coba dia kalau tidak mau air, jangan berbuat begitu),” ujar salah seorang warga Linggang Bigung Baru yang tidak mau namanya disebutkan. #Sunardi