Rita Sebut Itu Fitnah Jika Mengaitkan Kasusnya Dengan Safaruddin
SAMARINDA – KABARKUBAR.COM
Meringkuk di Ruang Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bupati Kutai Kartanegara (non aktif) Rita Widyasari mengaku ada aktor di balik kasus yang menjeratnya. Namun bupati pertama hasil pemilihan langsung di Indonesia ini menepis isu yang beredar selama ini. Yang menyebut, mantan Kapolda Kaltim Irjen Pol (purn) Safaruddin sebagai pihak yang berada di balik kasus pidana yang membuatnya menginap di balik jeruji.
“Tidak. Itu isu. Saya tidak melihat secara gamblang. Namanya isu, ya itu fitnah yang tidak bisa dibuktikan,” tutur Rita Widyasari ketika dikonfirmasi wartawan, usai istirahat menjalani sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta pada pekan lalu.
Rita Widyasari didakwa menerima uang gratifikasi seniai Rp469.465.440.000 terkait perizinan proyek pada dinas di lingkungan Pemkab Kukar. Gratifikasi itu diterima melalui Komisaris PT Media Bangun Bersama (MBB) Khairudin, yang juga anggota Tim 11 pemenangan Bupati Rita.
Anggota tim pemenangan yang dikenal dengan sebutan Tim 11 selain Khairudin adalah Andi Sabrin, Junaidi, Syarkowi, A Amin, Dedy Sudarya, Rusdiansyah, Akhmad Rizani, Abdul Rasyid, Erwinsyah, dan Fajri Tridalaksana.
Awalnya, beredar isu ditangkapnya Rita Widyasari karena ulah musuh politiknya di Kaltim. Saat itu nama Rita sudah digadang-gadang maju sebagai calon gubernur dari Partai Golkar dan menempati persepsi sebagai calon terkuat memenangkan Pilgub.
Nama Irjen Pol (Purn) Safaruddin masuk sebagai salah satu pihak yang menyebabkan Rita ditangkap. Ketika itu Safaruddin adalah Kapolda Kaltim, sehingga publik khususnya pendukung Rita mendiskripsikan sebagai pihak yang punya kuasa dalam penegakan hukum. Apalagi, santer terdengar isu lain, Safaruddin sudah mendekati Rita agar diterima sebagai calon wakil gubernur, namun tidak ditanggapi.
Sampai akhirnya Rita Widyasari sendiri yang memberi bantahan atas isu tersebut. Dia mengakui memang ada isu tentang ‘aktor’ di balik kasus yang menimpanya. Namun dia memastikan semua itu adalah fitnah, jika menyebut nama Safaruddin dibaliknya.
Sementara Safaruddin yang dikonfirmasi wartawan usai memimpin rapat koordinasi daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Provinsi Kaltim, Senin 9/4/2018, mengaku lega. Atas klarifikasi Bupati Kukar (non aktif) yang menyebutkan namanya tidak terkait atas kasus tersebut. Terlebih namanya disebut-sebut sebagai orang yang berperan memenjarakan Rita, telah dibantah sendiri oleh Rita.
“Alhamdulilah kebenaran itu akhirnya terbuka juga dan tidak akan pernah dikalahkan oleh fitnah, sekalipun kebenaran itu kadang-kadang terpinggirkan untuk sementara,” ujar Safaruddin
Adakah upaya Safaruddin untuk berkomunikasi dengan Rita? Sejauh ini Safaruddin mengaku belum ada komunikasi dengan Rita terkait tudingan tersebut. “Sampai saat ini saya belum ada komunikasi karena kesibukan agenda kampanye di kabupaten dan kota,” terang Safaruddin.
Safaruddin mengatakan hubungannya dengan Rita sebenarnya terjalin sangat baik. Dia membenarkan adanya komunikasi politik tentang Pilgub. Namun Rita yang diusung partai Golkar tidak bisa memutuskan sendiri siapa yang bakal menjadi wakilnya ketika maju dalam Pilgub.
Soal calon wakil gubernur, kata Safaruddin menirukan ucapan Rita ketika itu, menjadi otoritas partai pengusung. “Tapi saya terus berkomunikasi. Bukan hanya dengan Ibu Rita, tapi juga dengan semua bakal calon kandidat seperti Pak Syaharie Jaang dan Pak Rusmadi,” tuturnya. #Achmad Yusuf