FX Kaswi: “Jangan memikirkan yang telah lewat”

SEKOLAQ DARAT – KABARKUBAR.COM
Setelah setahun lebih tak jelas nasibnya, Ridwai akhirnya dilantik sebagai Kepala Kampung atau Petinggi Sekolaq Darat, Kecamatan Sekolaq Darat. Setelah berhasil mengalahkan dua saingannya dengan suara telak pada pemilihan Petinggi Kampung Sekolaq Darat pada Maret 2006 lalu. Ridwai tak disetujui Pemerintah Kabupaten Kutai Barat untuk memimpin kampung yang menjadi ibukota kecamatan itu.
Ridwai dilantik berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kutai Barat Nomor:140/K.469/2007. Tentang Pemberhentian Penjabat Petinggi Dan Pengangkatan Petinggi Dalam Wilayah Kecamatan Sekolaq Darat. Ridwai akan menjabat Petinggi untuk masa bakti atau periode 2006-2012.
Sedangkan surat usulan pelantikan Petinggi Sekolaq Darat telah disampaikan Camat Sekolaq Darat, FX Kaswi. Surat ditujukan kepada Bagian Pemerintahan Sekretariat Kabupaten Kutai Barat sejak 5 Juni 2006, dengan Nomor:141.1/433/VI/2006.
Hari pelantikan pada Kamis, 19 Juli 2006, FX Kaswi meminta Ridwai dan seluruh masyarakat untuk melupakan permasalahan yang pernah ada. Sebab, pada akhirnya Ridwai yang lahir dan dibesarkan di Kampung Sekolaq Darat, dapat dilantik.
“Ibarat berjalan, jangan melihat ke belakang, nanti bisa menabrak tiang listrik. Pandang saja ke depan, jangan memikirkan yang telah lewat,” kata Kaswi, tak mau penundaan pelantikan selama setahun lebih itu terus membuat masyarakat bertanya-tanya atas sikap pemerintah.
Camat Kaswi berharap, Petinggi baru siap sedia setiap waktu untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat saat diperlukan. Pasalnya, petinggi selalu dicari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan seperti meminta tanda tangan KTP atau meminta Surat Keterangan Tidak Mampu.
“Tidak jarang warga datang tengah malam, meminta pertolongan meskipun itu menganggu jam istirahat. Istri juga harus memahami dan mendukung tugas suami sebagai pelayan masyarakat,” tuturnya.
Kaswi menambahkan, Petinggi dan seluruh warga agar bergandengtangan dalam membangun. Serta mengembangkan segala potensi yang dimiliki kampung untuk kesejahteraan masyarakat.
Di hari pertama kepemimpinannya, Ridwai akan merombak struktur perangkat kampung. Yang memiliki kemampuan dan keahlian profesional untuk kemajuan Kampung Sekolaq Darat. Setelah itu akan mengelola secara profesional dua potensi wisata yang dimiliki Sekolaq Darat. Yakni Air Terjun atau Jantur Gemuruh dan Taman Anggrek Kersik Luway yang lokasinya berdekatan.
Nantinya kedua objek wisata ini akan ditata sedemikian rupa. Sehingga membuat wisatawan kerasan berlama-lama dan datang berkunjung ke objek wisata ini. Diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan kampung dan membuka lapangan pekerjaan bagi warga kampung.
“Kita harap pemberdayaan kampung semakin membaik dan pelayanan kepada masyarakat pun semakin meningkat. Soal pengelolaan ini kedua objek wisata, kami akan bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kubar. Seperti apa cara pengelolaannya,” tukas Ridwai usai pelantikan.
Diberitakan sebelumnya, Ridwai dan Ketua BPK Kampung Sekolaq Darat telah mempertanyakan alasan pihak pemerintah yang tak menyetujui hasil pemilihan itu. Namun, tak ada jawaban yang memuaskan. Baik untuk Ridwai dan mayoritas warga yang memberikan suara padanya.
Jabatan Petinggi yang ditinggalkan Yatim karena habis masa jabatan, justru diberikan pada Bincing sebagai Care Taker dari Kantor Kecamatan Sekolaq Darat. “Saya tak mengerti apa alasan pemerintah hendak membatalkan hasil pemilihan itu. Padahal perbedaan suara saya dengan kandidat lain mencapai ratusan suara,” kata Ridwai pada Juni 2006 lalu.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat Kabupaten Kutai Barat, Faustinus Syaidirahman beralasan pemilihan itu tidak sah. Karena berpedoman pada Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Yang berbenturan dengan Peraturan Daerah baru yang dikeluarkan Pemkab Kubar.
“Itu tidak sah, karena menyalahi Perda kita. Baiknya pemilihan ulang,” jelasnya kala itu. #Sonny Lee Hutagalung