Tahap Awal di 2020 Dihibahkan 30 Unit Keramba

BARONG TONGKOK – KABARKUBAR.COM
Pemerintah Kabupaten Kutai Barat terus berupaya untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakatnya. Khusus bagi pelaku usaha perikanan, Dinas Perikanan Kubar telah melakukan berbagai upaya di tengah terpaan pandemi Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19. Upaya itu terlihat dari sejumlah sarana budidaya ikan yang diberikan kepada masyarakat.
Salah satu jenis bantuan tersebut, adalah keramba sebagai sarana membudidayakan ikan air tawar di sungai. Sejak tahun 2017, Diskan Kubar telah menyerahkan bantuan keramba sebanyak 193 unit kepada pelaku usaha perikanan di Kubar.
“Tahap awal di tahun 2020 ini telah diserahkan 30 unit keramba untuk tiga kelompok pembudidaya perikanan di dua kecamatan,” kata Kepala Diskan Kubar, Stepanus Alexander Samson pada Jumat, 10 Juli 2020.
Samson mengatakan, 10 unit keramba diberikan kepada kelompok pembudidaya di Danau Gap, Kampung Long Iram Kota, Kecamatan Long Iram. Lalu masing-masing 10 unit keramba diberikan kepada kelompok di Kampung Muyup Ilir dan Kampung Jelemuq, Kecamatan Tering.

“Masih ada beberapa kecamatan lain yang akan dilakukan proses serah terima serupa. Kita harap penerima bantuan dapat memanfaatkan secara maksimal, serta memelihara sebaik mungkin,” pesan pria yang memiliki empat gelar akademik.
Dijelaskan Kepala Bidang Pengelolaan Sumberdaya dan Daya Saing Produk Perikanan pada Diskan Kubar, Leli, bantuan dimulai tahun 2017 dengan hibah 68 unit keramba. Tahun 2018 hibah meningkat dengan 80 unit, dan 15 unit di tahun 2019.
“Tahap pertama di 2020 ini sudah ada 30 unit. Karena wabah corona, angaran banyak dipangkas dari pemerintah pusat. Jika tidak, mungkin akan lebih banyak dari sekarang ini,” katanya.

Menurut Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan dan Pembudidaya Perikanan pada Diskan Kubar, Jakaria, upaya pemerintah tidak selesai setelah memberi hibah keramba. Dinas memantu sejauh mana pembudidaya atau penerima memanfaatkan bantuan.
“Kita lihat kendala mereka apa. Kalau bisa beri solusi di tempat. Kalau tidak bisa diskusi di kantor,” katanya melalui Kepala Seksi Pembinaan Dan Kelembagaan Perikanan, Berkat David Sinaga.
David Sinaga mengatakan, jika ada hambatan atau kendala di lapangan, dinas akan mencari pemecahan masalah. Misalnya ada serangan hama atau penyakit ikan, akan dicari apa penyebabnya untuk diberikan solusi. Kualitas air dan bermacam kendala lainnya juga harus diupayakan pemecahan masalah. “Bisa juga ikan itu korengan, ada penyakit herpes dan kematian massal. Jadi bisa kita kasih solusi di tempat, dan bisa juga memberikan perlakuan kepada ikannya,” jelasnya.
Ketua Kelompok Tani Harapan Jaya di Kampun Long Iram Ilir, Asri, mengaku ada pembinaan rutin bagi mereka sebagai pembudidaya perikanan. Mereka dengan anggota aktif 15 orang, telah menerima 15 unit keramba di tahun 2019 lalu. “Dinas tetap berkoordinasi, tanya apa halangan atau masalah dihadapi. Kami soal perbaikan manajemen, masih jauh. Ini kan kelompok pemula,” ujarnya. #Lilis Sari