Kerja Keras Diduga Terganjal “Keganasan” Wasit

SAMARINDA – KABARKUBAR.COM
Ambisi Tim Sepakbola Kabupaten Kutai Barat membawa pulang gelar Juara Gala Siswa Indonesia Tingkat SMP Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2019, gagal. Setelah sore tadi di partai Final perebutan Juara III, tumbang oleh Tim Sepakbola GSI Kota Samarinda dengan skor 0-2. Meski menerima kekalahan tersebut, Tim Official GSI Kubar menilai kepemimpinan Tim Wasit mencederai sportifitas permain di lapangan hijau.
Meski hanya beristirahat sekitar dua jam usai bertanding di Semifinal melawan Tim GSI Kota Balikpapan, Kubar Junior harus meladeni Tim GSI Kota Samarinda. Di tengah terik matahari, Kick Off dimulai pada pukul 14.20 Wita. Kubar turun dengan kostum warna senada dari kaos, celana dan kaos kaki berwarna kuning. Sedangkan Samarinda dengan warna biru dari atas ke bawah.
Permainan dipimpin Iwan Faturrahman asal Kutai Kartanegara sebagai Wasit, dengan didampingi Ali Nafiah (Samarinda) dan Supriansyah (Kukar) sebagai Asisten Wasit. Pertandingan digelar di Lapangan Sepakbola Rawa Makmur, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Kamis 8/8/2019.
Awal permainan, kedua kesebelasan tampil saling menekan pertahanan lawan. Kubar yang berambisi untuk masuk di tiga besar, berupaya menyerang dengan tenaga yang terkuras. Demikian Samarinda sebagai Tuan Rumah, tidak ingin dipermalukan di kandangnya. Skill individu para pemain juga ditunjukkan dengan kerja sama tim yang baik.
Akhirnya Tuan Rumah berhasil memecah kebuntuan di menit ke 14 dengan gol yang diciptakan penyerangnya, Aditya Awang Dwi (12). Striker bertubuh gempal dan jangkung ini mengambil tendangan bebas dari jarak sekitar 20 meter. Tendangan yang cukup keras, tidak mampu dibendung Kiper Kubar Junior, Rifaldo (1).

Upaya Kubar Junior untuk menyamakan kedudukan tidak berbuah. Meski dengan kerja keras di semua lini, babak pertama yang berjalan selama 25 menit disudahi dengan skor 1-0 untuk Samarinda.
Baru tiga menit babak kedua yang dijadwalkan dimainkan selama 30 menit, Manager Kubar Junior Yulius Alexander melakukan pergantian pemain. Martinus Diaz Felix (6) dimasukkan menggantikan Hendri (3). Upaya ini tidak juga menambah daya gedor Kubar Junior. Sebab Efraim Ferry Renanda (10) Striker sekaligus Kapten Tim, tidak dapat dimainkan karena akumulasi kartu kuning di Semifinal.

Bukan menyamakan kedudukan, Kubar Junior justru kebobolan lagi oleh Yanuar Anas (14). Pada menit 36, Second Striker GSI Samarinda ini memanfaatkan kurangnya koordinasi dua pemain belakang Kubar Junior, Azarel (2) dan Yohanes Prasetyo (4). Bergumul melewati tiga pemain, Yanuar Anas menyorongkan bola ke sebelah kanan gawang Rifaldo. Skor ini bertahan hingga menit ke 55 berakhir dengan tambahan waktu satu menit.
“Jika mengacu peraturan PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia), Ferry bisa dimainkan. Karena ini partai Final. Tapi sudahlah, sejak awal kita sudah dipermainkan jika melawan Tuan Rumah,” ungkap Pelatih Tim GSI Kubar, Yakobus Yamon.

Kepada KabarKubar, Yamon mengatakan, saat berhadapan dengan Samarinda di pertandingan Selasa sore, timnya sudah merasakan “keganasan” wasit. Ketika masa Injury Time (tambahan waktu) yang posisi skor 3-2, Kubar Junior mestinya mendapatkan hadiah penalti. Sebab bola tendangan bebas menyentuh tangan pemain Samarinda yang membuat pagar hidup.
“Pemain membuat pagar tepat di kotak penalti, dan jelas-jelas bola menyentuh tangan salah satu pemain. Wasit meniup peluit, tapi bukan menunjuk titik putih, melainkan menyatakan waktu habis. Harusnya itu pinalti untuk kita, dan saya yakin 80 persen pasti gol,” kata Yamon yang juga Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubar.
Yamon menambahkan lagi, pada pertandingan sore ini juga banyak sekali “permainan” wasit. Beberapa kali penyerang Samarinda terperangkap offside, tapi wasit tidak meniup peluit. Tindakan kasar pemain lawan juga, kerap dimaklumi wasit. “Kalau pemain kita menyenggol sedikit pemain Samarinda, langsung tiup peluit, bahkan kartu kuning. Jika tidak untuk pengalaman bertanding anak-anak kita ini, saya sudah akan membawa pemain kita walk out dari lapangan,” tegasnya.
Berikut Susunan Tim GSI Kabupaten Kutai Barat yang bertanding melawan Tim GSI Kota Samarinda di Lapangan Sepakbola Rawa Makmur, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda.
PEMAIN |
NOMOR PUNGGUNG |
POSISI |
Rifaldo | 1 | Penjaga Gawang |
Aldi Kusuma | 20 | Penjaga Gawang |
Martinus Diazfelix | 6 | Pemain Belakang |
Stepanus Andy Dartha | 13 | Pemain Belakang |
Yohanes Prasetyo | 4 | Pemain Belakang |
Azarel | 2 | Pemain Belakang (Stopper) |
Yohanes Petrus Rizky | 15 | Gelandang |
Rinaldi | 17 | Gelandang |
Ariel Kristian | 9 | Gelandang |
Kimham | 14 | Sayap |
Efraim Ferry Reynanda | 10 | Penyerang Tengah (Striker) |
Arya Jaga | 7 | Penyerang (Second Striker) |
Hosea Danda | 11 | Pemain Tengah (Play Maker) |
Reno Pratama | 19 | Pemain Tengah |
Hendri | 3 | Pemain Belakang |
Radikal Edo | 16 | Gelandang |
Haris Ferdianto | 5 | Pemain Belakang |
M Radit Nur Rafly | 18 | Gelandang |
“Dari hasil hari ini, peluang kita semakin terbuka untuk meraih juara di turnamen serupa tahun depan. Kita berharap tidak lagi ada tindakan wasit yang merugikan pemain atau tim. Agar sepakbola kita makin baik, dan anak-anak kita ini bisa menjadi pemain berkualitas dan berkelas nantinya,” imbuh Hermanto selaku Asisten Pelatih Tim GSI Kubar. #Sonny Lee Hutagalung