Dijamin Kualitasnya Karena Bukan Hasil Petik

BARONG TONGKOK-KABARKUBAR.COM
Buah durian masih membanjiri sudut-sudut perkotaan Kabupaten Kutai Barat, khususnya di Kecamatan Barong Tongkok, Melak, Linggang Bigung dan Sekolaq Darat. Harga durian pun belum banyak berubah dari awal musim, hingga akan berakhir musim. Omset dan keuntungan para penjual pun, masih tetap membuat senyum lebar.
Menurut para penjual, durian terbaik berasal dari dari Kecamatan Long Iram, Melak, Barong Tongkok, Nyuatan, Mook Manar Bulatn, serta Kecamatan Damai. “Kalau saya hanya menjual disini saja, tidak tahan jual sampai ke Samarinda. Di sini saja sudah cukup laku dan tinggi pasarannya,” ujar Ambo Sakka (53), yang sehari-hari menjual durian di depan Pasar Busur, Barong Tongkok.
Ia menawarkan durian dengan ukuran dan harga bervariasi. Dari yang paling kecil seharga Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu perbuah, hingga yang paling besar Rp 35 ribu. Dia pun mengakui mendapat untung lumayan dari mengecer durian yang didapatnya dari warga berbagai kecamatan. Untuk menjamin kualitas durian yang dijual, dia harus memastikan durian bukan hasil peram atau memakai karbit untuk memicu durian matang, tapi yang sudah jatuh.
“Pernah saya lumayan merugi, dan hampir habis modal. Karena ternyata duriannya hasil dipetik dan dikarbit. Makanya waktu dibelah, isinya putih dan hambar. Sekarang saya periksa dulu sebelum beli dari pemilik durian,” kata Ambo Sakka.
Durian memang membawa berkah rejeki tambahan penghasilan keluarga. Misalnya Amir Sarifudin (48), warga Long Iram, yang mengaku bisa mendapat untung hingga Rp 500 ribu dalam sehari. Bapak dengan 5 anak ini menyebut, pendapatan dari jualan durian sangat membantu kebutuhan keluarga selain berladang padi dan menyadap karet. Bukan tidak ada keluhan, Amir mengeluhkan banyaknya tengkulak dari Samarinda yang membeli durian dengan harga rendah.
Dia mengungkapkan, ada 9 dari 12 pohon durian warisan kakeknya yang berbuah. Hasilnya cukup lumayan, karena hasil panennya bisa mencapai 3.000 buah. Ia menjamin durian dijualnya matang di pohon, bukan dipetk. “Bisa dapat 40 buah dalam sehari semalam,” terangnya.
Sama juga dirasakan Iyan (37), warga Kecamatan Tering. Dia dan 4 saudaranya punya 25 pohon durian yang diwariskan oleh ayahnya. Sehari-hari belakangan ini, hanya bertugas menunggu buah durian jatuh, bisa mendapat bagian Rp 300 ribu dari saudara-saudaranya.
Reyber Benhouser Simorangkir