Beasiswa, Lapangan Sepakbola, Jatah Tenaga Kerja, Pelatihan Kerja, Pagar Sekolah dan Jalan
LINGGANG BIGUNG – KABARKUBAR.COM
Ada yang menarik saat Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Ekti Imanuel, melakukan Serap Aspirasi Masyarakat atau Reses di Kampung Bangun Sari, Kecamatan Linggang Bigung. Setidaknya ada tujuh poin yang menjadi aspirasi utama masyarakat setempat. Dari yang berkaitan dengan pemuda, dunia pendidikan, olahraga, tenaga kerja dan infrastruktur jalan.
Ekti yang duduk di Komisi III dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya, mengaku tidak serta merta terpilih sebagai wakil rakyat Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Mahakam Ulu. Namun juga atas dukungan warga Bangun Sari. Itu sebabnya, reses yang biasanya dilaksanakan per kecamatan, kali ini dibuat dengan format dari kampung ke kampung.
“Seketika terpilih, daerah Linggang sebagai basis akan saya perjuangkan pembangunannya. Reses bisa dibuat-buat, tapi bagi saya perlu masukan apa yang harus diperjuangkan lewat bantuan keuangan provinsi,” ujar Ekti, saat Reses Masa Persidangan I Tahun 2020 pada Jumat, 14 Pebruari 2020.
Aspirasi pertama disampaikan Ketua Karang Taruna Kampung Bangun Sari, Rudi. Ia berharap ada bantuan biaya pendidikan atau beasiswa bagi mereka yang ingin kuliah tapi terkendala dana. “Kalau ada info beasiswa, agar anak-anak kami bisa urus. Kaltim Cemerlang sulit bagi warga yang kurang paham teknologi. Mungkin lebih baik jika ada yang langsung, daripada sistem online (dalam jaringan),” katanya.
Rudi juga menyampaikan aspirasi kedua, terkait kondisi lapangan sepakbola yang ada sudah tidak memadai untuk menggelar turnamen. Selain telah dihimpit sejumlah bangunan, lapangan juga tidak ada lahan untuk membangun tribun atau lokasi parkir. “Kalau bisa dibuat lapangan sepakbola yang baru, dan lahannya cukup luas,” harapnya di pertemuan yang dihadiri Bintara Pembina Desa dari Koramil 0912-13 Barong Tongkok, Sersan Dua Muriyanto.
Seno sebagai Tokoh Pemuda setempat mengungkapkan, di kampungnya ada banyak lulusan SMA yang masih menganggur karena tidak ada pengalaman kerja. Ia berharap ada jatah pekerjaan buat mereka. Ia meminta sedikitnya lima sampai 10 orang putra-putri Bangun Sari bisa ikut pelatihan kerja sebagaimana informasi yang ramai dibicarakan di media sosial.
“Pagar sekolah untuk SD Negeri 02 dan SMP Negeri 2 Linggang Bigung perlu dibangun. Banyak murid berada di luar sekolah, karena tidak ada pagar,” kata Seno yang dikenal sebagai atlet Bola Voli dalam pertemuan di Balai Pertemuan Umum Kampung Bangun Sari.
Poin keenam, disampaikan Kepala Kampung atau Petinggi Bangun Sari, Sulaiman. Menurutnya, ada jalan sepanjang 3.500 meter yang perlu peningkatan kualitas dengan semenisasi. Jalan yang siap disemenisasi tersebut sudah dilapisi pasir dan batu atau sirtu di wilayah RT 5 dan RT 7. Termasuk jalan menuju Kampung Kebut sepanjang 1.227 meter.
Ia juga menyebut rencana pelaksanaan syukuran ‘Bersih Kampung’ yang telah menjadi acara rutin setiap tahun. Acara yang diagendakan pada 26 Maret 2020 mendatang, membutuhkan dana Rp69,8 juta. “Paling bisa dapat Rp24 juta dikumpulkan dari warga. Agar Pak Ekti bisa bantu dana kegiatan. Dulu Pak John Tawi (almarhum Ketua DPRD Kubar, Jackson John Tawi) selalu mendukung setiap tahunnya,” ungkap Sulaiman sebagai aspirasi ketujuh.
“Kalau ada info lahan yang layak dijadikan lapangan dengan harga standar, bisa diajukan ke Pak Ekti. Dana Desa kita besar, tapi tidak bisa untuk pembelian tanah. Informasinya, kampung sudah menganggarkan lima orang untuk dikursuskan (pelatihan kerja),” imbuh Ketua Badan Perwakilan Kampung Bangun Sari, Suleh.
Menanggapinya, Ekti menegaskan siap mewujudkan aspirasi yang disampaikan dihadapan puluhan perwakilan warga Bangun Sari. Ditetapkannya Kaltim sebagai Ibu Kota Negara yang baru, mengharuskan masyarakat Kubar punya impian dalam persaingan ke depan. “Sulit jika kita tidak persiapkan diri dengan baik. Saya harap Karang Taruna tetap eksis dan bersinergi dengan saya,” katanya.
Ketua DPC Partai Gerindra Kubar ini menegaskan, visi dan misinya sebagai Wakil Rakyat adalah soal pendidikan yang terkait beasiswa. Meski bidang pendidikan ada di Komisi IV yang bukan bagiannya, namun sudah lebih dulu diusulkannya. Program Kaltim Cemerlang di era Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, sekarang ada Kaltim Tuntas oleh Gubernur Kaltim, Isran Noor.
Diakuinya, sistem pendaftaran beasiswa sekarang online dan dikeluhkan karena hampir tidak ada yang lulus. Aspirasi bidang dunia pendidikan itu disebut penting, dan akan diperjuangkan lewat Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kubar yang akan diteruskan ke provinsi. “Semua dewan Kaltim mengusulkan soal beasiswa. Saya maunya tidak pakai online, tapi ada jatah aspirasi beasiswa yang tidak perlu tes. Jadi bisa saya bagi perkampung,” harapnya.
Persoalan lapangan sepakbola, kata Ekti, sama persis yang disampaikan warga di Kampung Linggang Melapeh, Melapeh Baru dan Tutung. Ia berharap pemerintah kampung ikut berpikir bersama. Sehingga didapat solusi terbaik. Pengalaman di Melak Ilir diharap tidak terjadi lagi. Dimana lahan sepakbola ditarik warga. “Kalau ada yang mau hibahkan (lahan) dengan harga miring, bisa kita pikirkan. Lapangan sepakbola juga harus segera dibuat sertifikatnya,” jelasnya.
Soal pelatihan kerja untuk mengurangi pengangguran, disinggung adanya Balai Latihan Kerja Industri di Kampung Keay, Kecamatan Damai. Yang tadinya ditangani pemerintah provinsi, kini telah diserahkan ke pemerintah kabupaten. Diharapkannya, BLKI tersebut segera dirampungkan untuk masa depan anak-anak Kubar. “Saya dulu dan Pak Suleh pernah sama-sama ikut pelatihan. Saya mesin bubut, dan beliau operator alat berat. Dulu dibiayai Swedia, tapi sekarang tidak boleh lagi anggaran pelatihan dari luar negeri,” katanya.
“Tahun 2021 saya usulkan peningkatan jalan 20 kampung di Linggang Bigung dari bantuan keuangan provinsi. Ada jalan produksi di Bangun Sari, semoga tidak terkendala,” ujar Ekti dalam pertemuan di malam hari dan dirangkai pemberian bantuan perlengkapan olahraga bagi tim sepakbola dan bola voli setempat. #Sonny Lee Hutagalung