Sejumlah Keluhan Telah Dipetakan Untuk Direalisasikan Saat Jadi Gubernur Kaltim
SAMARINDA – KABARKUBAR.COM
Ceria dan bersemangat. Itulah kesan pertemuan para jurnalis di Kota Samarinda dengan Calon Gubernur Kaltim Rusmadi Wongso di Mahakam Lampion Garden, Kamis 14/6/2018. Dalam suasana outdoor di tepi Sungai Mahakam dan berlesehan menyongsong malam takbiran, mantan Sekdaprov Kaltim itu bercerita pengalamannya mengunjungi puluhan desa di pedalaman.
“Provinsi kita ini sangat luas. Untuk bersosialisasi dengan warga, saya pernah selama 12 hari tidak pulang ke Samarinda,” cerita Rusmadi kepada sejumlah wartawan media cetak, televisi dan online.
Ditemani oleh Prof Dr Ir Daddy Ruchiat, Guru Besar Unmul yang sore itu diperkenalkan oleh Rusmadi sebagai gurunya. Rusmadi menceritakan liku-liku perjalanan mengunjungi warga sejak Pebruari 2018 ditetapkan oleh KPU menjadi peserta Pemilihan Gubernur Kaltim. Sejak ditetapkan menjadi peserta berpasangan dengan calon wakil gubernur Irjen Pol (purn) Safaruddin, dirinya bergerak ke desa-desa. Karena begitu luas wilayah Kaltim membuat keduanya berbagi tugas dan tidak bisa selalu bersama-sama menemui kelompok-kelompok masyarakat di 10 kabupaten/kota.
“Sukacitanya, karena ketika saya bertemu dengan masyarakat semua menerima dengan antusias. Alhamdulilah begitu berkenalan dengan saya, warga tertarik dan mau bergabung memenangkan pada Pilgub 27 Juni 2018 ini,” cerita Rusmadi.
Tingkat popularitas Rusmadi maupun Safaruddin, diakui pada awalnya masih lemah. Namun ketika dilakukan survei sekitar bulan Maret ternyata tingkat kesukaan (elektabilitas) warga Kaltim kepada Rusmadi maupun Safaruddin cukup tinggi.
“Data-data elektabilitas inilah yang membuat kami berdua, pasangan nomor 4, harus menggenjot popularitas. Caranya dengan mengunjungi sebanyak mungkin warga yang ada di desa-desa. Menjelaskan program kerja, di samping juga peran kawan-kawan media yang memberitakan kegiatan kami,” tutur Rusmadi.
Selama 4 bulan terakhir itu, praktis sejak subuh dia sudah meninggalkan rumah di Samarinda. Setiap hari ada saja undangan dari warga yang perlu dihadiri atau kegiatan yang dirancang sendiri oleh Tim Pemenangan. Mulai dari pesta pernikahan, kegiatan keagamaan, budaya, pertemuan paguyuban sampai blusukan ke pasar-pasar dan rumah penduduk. “Saya dan Pak Safaruddin itu harus menjaga stamina, agar bisa kuat dan terus bersosialisasi,” tuturnya.
Pada April lalu itu termasuk perjalanan yang cukup melelahkan. Karena dia bersama Tim Pemenangan meninggalkan homebase Samarinda selama 12 hari. Perjalanan dimulai dari Samarinda ke Balikpapan. Setelah menghadiri beberapa acara, perjalanan dilanjutkan ke Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Kemudian dari PPU ke Kabupaten Paser menggunakan mobil dengan jarak tempuh dari Samarinda sekitar 350 kilometer. “Dari Paser kembali ke Balikpapan. Lalu terbang ke Tanjung Redeb, Kabupaten Berau. Di sana kami juga mengunjungi banyak desa yang jalannya tidak semua mulus,” kenang Rusmadi.
Tidak hanya ‘menjelajah’ Kaltim menggunakan mobil dan pesawat terbang, Rusmadi dan rombongan juga menumpang kapal motor menyebrang lautan ke Pulau Derawan. Setelah bermalam di pulau wisata itu, kemudian menyeberang lautan kembali dan melanjutkan perjalanan darat menuju Kabupaten Kutai Timur. “Di Kutai Timur saya bermalam di desa-desa. Mulai Muara Wahau, Sangkulirang, Kombeng, Rantau Pulung, terus ke Sangatta dan terakhir ke Bontang sebelum pulang ke Samarinda lagi. Totalnya 12 hari perjalanan,” ujar Rusmadi.
Pengalaman paling menyenangkan selama perjalanan menemui warga adalah karena dia akhirnya mengetahui apa yang dialami warga. Paling umum adalah soal jalan produksi. Petani mengeluh karena jalan menuju ladang mereka rusak parah. Hasil panen tidak bisa diangkut, karena tidak ada kendaraan yang bersedia mengangkutnya. Kalau pun ada yang mengangkut, biayanya menjadi mahal dan keuntungan petani jadi kecil bahkan kadang rugi.
Persoalan kedua adalah listrik yang tidak cukup bahkan ada yang desa yang belum terjangkau. Kemudian hal lainnya adalah kesehatan dan pendidikan. “Semua sudah kita petakan dalam gerakan Kaltim Bermartabat. Insya Allah, setelah kami menjadi gubernur amanah ini bisa kita jalankan,” kata Rusmadi yang disambut kata mengaminkan dari kalangan jurnalis yang setia mendengarkan.
Dari kunjungan ke desa-desa dan bertemu dengan banyak warga, Rusmadi dan Safaruddin mengakui ada perubahan dalam popularitas dan elektabilitas berdasarkan laporan hasil survei dari lembaga konsultan politik yang diterimanya. Wartawan yang berusaha mengejar dengan menanyakan bagaimana hasil survei terakhir, hanya dijawab; “Alhamudillah saat ini kami teratas,” ujar Rusmadi, ceria. #Achmad Yusuf