Beragam Upacara Adat dan Ritual Adat Akan Digelar

BARONG TONGKOK – KABARKUBAR.COM
Pemerintah Kabupaten Kutai Barat akan menampilkan parade 1.500 pria menggunakan Mandau (Parang Tradisional Suku Dayak) pada puncak Perayaan Hari Ulang Tahun Kubar ke-19. Acara menarik ini menjadi ajang pemecahan Rekor pada Musium Rekor Indonesia. Tidak hanya masyarakat dari kampung-kampung, akan ada juga mewakili organisasi perangkat daerah, dan perwakilan etnis atau suku lainnya.
“Mandau adalah alat pemersatu, bukan untuk peperangan. Maka yang menggunakan Mandau bukan hanya orang Dayak, tapi seluruh masyarakat yang tinggal di Kubar wajib menggunakan Mandau sebagai pemersatu,” ungkap Ketua Panitia Penyelenggara HUT Kubar Tahun 2018, Silvanus Ngampun, Minggu 7/10/2018.
Silvanus yang juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Barat, mengatakan bahwa rangkaian Peringatan HUT Kubar dimulai para 28 Oktober 2018 ini. Dalam acara disebut Festival Dahau nanti, akan diawali dengan ritual Pesengket. Yaitu ritual untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan pada acara pembukaan, pameran pembangunan dan seluruh rangkaian acara. Termasuk acara puncak di tanggal 5 November 2018.
“Hari puncak diadakan pemecahan rekor dan masyarakat akan dihibur oleh Artis Ibukota, Via Valen dan Judika Sihotang. Ia berharap masyarakat turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Karena ini adalah acara masyarakat dan pemerintah. “Melalui even ini kami berharap ada kebangkitan masyarakat untuk melestarikan dan menyadari kekayaan budayanya,” ujarnya.

Dijelaskannya, Festival Dahau 2018 ini akan diisi beragam acara. Selain pameran pembangunan selama sepekan, ada acara bertemakan adat budaya tradisional. Salah satunya adalah Upacara Adat dari enam etnis yang akan dilaksanakan di enam Rumah Adat atau Lamin Adat di Taman Budaya Sendawar.
Upacara adat itu mewakili etnis Dayak Tunjung, Dayak Benuaq, Dayak Bahau, Dayak Kenyah, Dayak Aoheng dan Melayu. Panitia Penyelenggara Dahau sudah terbentuk dan telah ada rapat penyusunan program kegiatan serta anggarannya. Agenda pokok pertama nantinya adalah Upacara Bendera. Usai itu, akan ditampilkan Tari Kolosal seperti peringatan tahun sebelumnya.
Usai upacara yang dilaksanakan pada hari puncak, yakni 5 November 2018, akan diadakan Karnaval Budaya. “Enam Etnis juga akan tampil dalam Busana Daerah dari tiap kecamatan. Berkarnaval dari luar TBS, dan masuk kembali ke TBS dengan disaksikan Bupati dan seluruh masyarakat,” kata Silvanus.
Festival Dahau sendiri terdiri dari Festival Tari, Lagu, dan Kuliner. Juga yang tidak kalah menarik adalah Pertandingan Olahraga Tradisional, seperti Gasing dan Logo. Termasuk Lomba Perahu Naga atau Ketinting yang pelaksanaannya di Sungai Mahakam. Ada juga Upacara Adat Nular, yang bertujuan membersihkan daerah dan masa tahun agar diberikan kesuburan tanah yang subur. Dan dibersihkan semua dari bermacam penyakit Upacara Adat Pokok Dayak Tonjung dan Benuaq ini akan dilaksanakan selama delapan hari. #Lilis Sari/Advertorial