Survey 4 Nama Yang Mendaftar
BARONG TONGKOK – KABARKUBAR.COM
Enam nama telah mendaftar ke DPC Partai Gerakan Indonesia Raya Kabupaten Kutai Barat. Mereka mengincar posisi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Kubar di Pemilukada yang akan diselenggarakan Desember 2015 ini. Untuk menentukan satu nama yang bakal diusung, DPP Partai Gerindra telah menyiapkan tim survei.
Diungkapkan Ketua DPC Gerindra Kubar, Markulius Mahing, tim survei akan bekerja di Tanaa Purai Ngeriman selama 10 hari. Namun, kapan dimulai dan berakhir, tidak disebutkan. Hasil tersebut akan diumumkan di tingkat pimpinan dalam internal partai. “Ini rahasia partai, jadi kapan mulai surveinya tidak diberitahu. Bahkan saya juga tidak tahu,” jelas pria yang pernah menjadi Calon Wakil Bupati Kubar di Pemilukada tahun 2011 lalu.
Empat nama sebagai balon bupati, yakni FX Yapan yang saat ini menjabat Ketua DPRD Kubar untuk periode ketiga sejak tahun 2004 lalu. Kemudian Rama Alexander Asia yang saat ini adalah Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur dan pernah duduk sebagai Bupati Kubar periode 2001-2006. Berikutnya, Abednego yang merupakan birokrat berpengalaman di Pemkab Kubar. Lalu ada nama Mohammad Djailani yang saat ini masih menjabat Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kaltim.
Sedangkan dua nama yang akan menjadi pasangan keenam figur di atas adalah Edyanto Arkan yang saat ini menjabat Asisten II Sekretariat Kabupaten Kubar. Terakhir adalah Yahya Marthan yang merupakan pensiunan birokrat dengan jabatan terakhir sebagai Sekretaris Kabupaten Kubar. Marthan saat ini adalah Ketua DPC Partai Demokrat Kubar. “Hasil survei nanti akan menjadi acuan pihak DPP Gerindra untuk memutuskan siapa balon yang akan diusung,” katanya.
Disinggung nama siapa yang condong untuk diajukan sebagai balon bupati oleh Gerindra Kubar, Mahing tidak menyebut satu nama pun. Mahing menegaskan Gerindra mengutamakan mengusung kader partai sendiri. Terkait nama Yapan selaku kader PDI Perjuangan Kubar dan kemungkinan besar akan diusung partai berlambang Banteng Gemuk itu, Mahing bersikap loyal pada Gerindra.
“Kami ingin mencari tokoh khusus. Jika tidak ada kader sendiri, cari figur yang netral. Artinya belum jadi kader parpol lain. Gerindra sudah jera. Kita mau mengusung orang yang mau besarkan Gerindra,” tegasnya mencontohkan sikap Basuki Tjahaya Purnama, kader Gerindra yang justru keluar dari partai pengusungnya menduduki posisi utama di Provinsi DKI Jakarta. “Kita kuatir Gerindra hanya jadi batu loncatan. Contohnya Ahok,” imbuh Mahing. #SONNY LEE HUTAGALUNG