Alasan Sedang Pemeliharaan 2 Unit PLTD

SENDAWAR – Tingga dua hari lagi Musabaqah Tilawatil Quran ke-XXXVII tingkat Provinsi Kaltim di Kota Sendawar akan dibuka. Sayangnya, PT PLN Rayon Melak tampaknya masih ‘sakit-sakitan’ alias ‘demam’. Rabu (6/5/2015) kemarin, masih terjadi pemadaman listrik di seputar Kota Sendawar. Sejak pagi hingga siang, listrik padam.
Terkait janji tidak ada pemadaman listrik, Manager PLN Rayon Melak, M Usman, sepertinya belum dapat menepati. Kali ini dia beralasan ada gangguan jaringan dan mesin dalam pemeliharaan. Dua unit mesin pembangkit daya PLTD milik PT Kutilang Perkasa Mas, kata Usman, yakni unit 2 dan unit 5, keluar sistem. “Satu unit sedang dalam pemeliharaan dan satu unit lagi trouble (gangguan). Itu yang menyebabkan sistem Melak defisit daya sekitar 1 – 1,5 Megawatt. Kami telah meminta PT KPM mempercepat perbaikannya,” ungkapnya.
Usman mengatakan, PLN Melak hanya memiliki daya 9,6 MW untuk sekarang ini. Adanya gangguan di unit 1 dan 5, mengharuskan dilakukan pemadaman. Sebab beban puncak pada malam hari. Namun Usman memperkirakan besok, Jumat (8/5/2015) telah beroperasi kembali dengan baik. Mengantisipasi gangguan penerangan pada pelaksanaan MTQ, PLN Melak menyiapkan SOP (Standard Operating Procedure) penormalan sistem jika ada gangguan sesaat di pembangkit maupun jaringan.
Sebelumnya diberitakan KabarKubar.com, Pemerintah Kutai Barat terus berbenah dalam persiapan sebagai sebagai pelaksana gelaran MTQ ke XXXVII tingkat Provinsi Kaltim. Beragam fasilitas seperti sarana transportasi, penginapan, air dan listrik terus dipantau dan dimantapkan. Listrik sebagai sarana utama di acara, menjadi perhatian khusus.
Menurut Ketua Panitia MTQ XXXVII Kaltim 2015, Didik Effendi, telah disiapkan 15 unit mesin pembangkit listrik atau generator set. Genset itu untuk mengantisipasi padamnya listrik dari PLN Rayon Melak saat pelaksanaan MTQ nanti. Ia telah mengimbau pimpinan PLN, PDAM dan semua fasilitas penting yang akan digunakan dalam MTQ dapat dioptimalkan. “Tidak ada
macet atau kekurangan, karena ini membawa nama Kubar di Kaltim dan Kaltara. “Antisipasi utama adalah listrik, kemudian PDAM, transportasi, home stay atau penginapan serta keamanan bagi kafilah,” katanya. #Imran