Jadi Favorit, Jantur Mapan Butuh Perawatan Fasilitas

0 views

Pengunjung Membludak Hingga H+4 Lebaran

Jantur Mapan di Kampung Linggang Mapan, Kecamatan Linggang Bigung, masih dipadati pengunjung, Selasa 27/6/2017.    ANDRY ANHAR/KABARKUBAR.COM

LINGGANG BIGUNG – Dari sejumlah objek wisata di Kabupaten Kutai Barat, kebanyakan adalah wisata alam air terjun yang dalam bahasa lokal disebut Jantur. Akses yang tidak sulit, membuat minat wisatawan cukup tinggi untuk mengunjungi debur atau hempasan air. Fasilitas pendukung di Jantur juga telah dilengkapi Pemerintah Kabupaten Kubar melalui Dinas Pariwisata. Antuasias pengunjung tampak jelas saat hari libur, termasuk Lebaran kali ini.

Jantur Mapan di Kampung Linggang Mapan, Kecamatan Linggang Bigung menjadi salah satu yang paling diminati. Terletak tepat di tepi jalan poros Barong Tongkok-Linggang Bigung, menempatkan objek wisata ini sebagai pilihan utama wisatawan maupun luar daerah. “Enak kesini pak, pas di pinggir jalan, jadi nggak pake lama mau mandi. Kita merasa sangat aman, karena bisa dipantau langsung dari jalan,” kata Rusmini (27), warga Kecamatan Loa Janan Kota Samarinda, usai menyegarkan diri di Jantur Mapan, Selasa 27/6/2017 sore.

Rusmini yang berlibur ke rumah kediaman kakaknya di Kelurahan Melak Ilir, Kecamatan Melak, mengaku setiap tahun mengunjungi Jantur Mapan. Selain keindahan alam sekitar dan sejuknya air Sungai Mapan, lokasi objek wisata itu dinilai paling mudah dijangkau dan aman. “Fasilitasnya juga cukup bagus. Tinggal dibenahi sedikit, biar makin betah pengunjung yang datang,” harapnya.

“Ini adalah salah satu objek wisata kegemaran saya sejak dulu. Sengaja saya menyempatkan waktu untuk mampir di sini untuk mengenang masa kecil saya,” jelas Khoirudin (40) asal Kota Balikpapan.

Khoirudin mengungkapkan, sering mengunjungi Jantur Mapan pada masa kecilnya selama 10 tahun di Kampung Tutung yang saat itu masih wilayah Kecamatan Long Iram. Tidak harus mandi, kadang sekedar santai menikmati alam sambil bercengkerama bersama keluarga. “Dulu memang tidak sepeti ini, di sini sangat bersih dan terawat tapi sekarang sudah seperti ditinggalkan. Bahkan waktu saya kecil, sering sekali melihat bule-bule (wisatawan mancanegara) yang datang untuk menikmati keindahan alam Kubar,” ungkapnya.

Ia berharap, pihak terkait memberi perhatian khusus dan mengelola Jantur Mapan lebih baik lagi. Menurutnya objek wisata tidak akan sepi dari kunjungan wisatawan dari manapun,  jika fasilitasnya dibenahi dan dirawat. “Kalau bisa pemerintah lokal ikut juga terlibat dalam Wonderfull Indonesi. Agar potensi wisatawan ikut meningkat, tidak hanya jadi sorotan nasional tapi bisa tampil di kancah internasional,” imbau Khoirudin.

Kebanyakan pengunjung Jantur Mapan berharap fasilitas di areal Jantur Mapan yang telah rusak agar dirawat. Mulai dari kamar kecil, ruang ganti, arena permainan anak dan gazebo yang ada sudah mulai usang. Termasuk anak  tangga menuju air sungai yang sudah mulai rapuh, licin dan berlumut. “Kalau bisa tangganya dijaga supaya tidak licin. Perlu juga dirawat gazebonya, dicat biar kelihatan lebih bagus,” imbuh Hairil Bardan (38), warga Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara.

“Sampahnya juga jangan berserakan. Memang sih, kadang pengunjung yang kurang kesadaran. Sudah ada tempat sampah, tapi masih buang sembarangan,” sahut Nurhaini (24), asal Sulawesi Selatan yang berkunjung ke sanak keluarganya di Busur, Barong Tongkok.

Objek wisata Jantur Mapan juga membuka peluang bagi masyarakat untuk mencari tambahan penghasilan dengan berjualan makanan, minuman hingga mainan anak-anak.    ANDRY ANHAR/KABARKUBAR.COM

Anggota DPRD Kubar, Syaparuddin, meminta instansi terkait seperti Dinas Pariwisata untuk memberi perhatian dan mengelola objek wisata dengan baik. Sebab banyak manfaat yang didapat dari pengelolaan dan pengembangan objek wisata. Bisa meningkatkan pendapatan warga setempat lewat usaha-usaha di lokasi wisata. Apalagi jika kunjungan wisatawan berbagai daerah maupun luar negeri bisa meningkat. “Jika dikelola dengan baik, akan menjadi sumber pendapatan asli daerah. Paling penting warga setempat bisa buka usaha untuk menambah penghasilan keluarga,” kata Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini.

Hingga empat hari usai Lebaran kali ini, pengunjung terus membanjiri Jantur Mapan. Tidak hanya masyarakat Kubar, sebagian wisatawan berasal dari kabupaten dan kota lainnya di Provinsi Kalimantan Timur. Seperti kemarin sore, sekitar 250 pengunjung memadati Jantur Mapan. Ada yang datang mengendarai motor, mobil, bahkan menumpang bus.

Jantur Mapan berjarak sekitar 12 kilometer dari kawasan ibukota Kubar, Barong Tongkok. Dengan tinggi jatuhan air sekitar 6 meter dan lebar alur sungai mencapai 10 meter. Tidak terdapat lubuk di bawah air terjun, sehingga pengunjung bisa langsung berdiri atau duduk di batu merasakan sensasi pijatan air.

Penulis : Andry Anhar
Editor  : Sonny Lee Hutagalung

Komentar

comments