Jadi Warisan Leluhur, Syaharie Jaang Harap Hudoq Masuk Kurikulum Sekolah

24 views

Ketua DPRD Mahulu Minta Lebih Banyak Hudoq di Festival Hudoq Cross Border

Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang yang berasal dari Kecamatan Long Pahangai, berharap Hudoq masuk dalam kurikulum sekolah. LILIS SARI/KABARKUBAR.COM

LONG BAGUN – KABARKUBAR.COM

Sebagai budaya warisan para leluhur Suku Dayak di dataran hulu Sungai Mahakam, Hudoq menjadi salah satu budaya adat khas Kabupaten Mahakam Ulu yang harus dipertahankan. Bahkan menurut Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang, Hudoq layak masuk sebagai salah satu ilmu yang diajarkan di sekolah-sekolah.



“Hudoq ini khas, ada banyak ragam model topeng Hudoq. Ini bisa dimasukkan ke kurikulum sekolah agar benar-benar bisa dilestarikan,” kata Syaharie Jaang, yang juga Ketua Umum Persekutuan Dayak Kalimantan Timur, pada pembukaan Festival Hudoq Cross Border 2019 Kabupaten Mahakam Ulu, Kamis 24/10/2019.

Diakuinya, sejak kecil memang gemar belajar Hudoq, terlebih dalam membunyikan gong. Ikut menandai pembukaan Festival Hudoq Cross Border 2019 dengan memukul gong, sangat menyenangkan baginya.

Syaharie Jaang yang berasal dari Kecamatan Long Pahangai, mengakui bangga menjadi bagian dari etnik Dayak yang juga memiliki seni budaya daerah indah. Ia berharap generasi muda Mahulu terus menggali, menguatkan dan menjaga seni budaya asli daerahnya. “Seni budaya ini jadi jati diri bangsa, harus dilestarikan. Dengan acara ini anak-anak belajar dan latihan, sehingga tiap tahun bisa tampil,” katanya.

Penari Hudoq dari Kecamatan Long Pahangai mengikuti Parade Hudoq pada pembukaan Festival Hudoq Cross Border 2019 di Kabupaten Mahakam Ulu, Kamis 24/10/2019. LILIS SARI/KABARKUBAR.COM

Hadir bersama istri, Hj Puji Setyowati, ia menyebut Festival Hudoq Cross Border sebagai agenda tahunan Pemkab Mahulu yang patut menjadi kebanggaan masyarakat etnis Dayak. Bukan hanya di Mahulu, tetapi juga di Provinsi Kalimantan Timur bahkan dunia.

Pria yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Kaltim ini mengakui berbangga hati menjadi bagian dari orang yang mempertahankan kesenian khas daerah. “Jangan malu jadi orang Dayak. Justru berbanggalah kalian memiliki kesenian yang sangat luar biasa ini. Ayo terus berkarya, mengenalkan kesenian ini sebagai icon Mahulu,” urai Syaharie Jaang.

Ketua DPRD Kabupaten Mahakam Ulu, Novita Bulan, berharap terus ada peningkatan pelaksanaan Festival Hudoq Cross Border dengan lebih banyak lagi penari Hudoq yang tampil. LILIS SARI/KABARKUBAR.COM

Ketua DPRD Kabupaten Mahakam Ulu, Novita Bulan, mengapresiasi gelaran adat budaya lokal yang telah dimulai tahun 2018 lalu. Ia berharap ada peningkatan kualitas kelompok peserta. Meski diakunya ada perbaikan tampilan dari pelaksanaan tahun lalu. Karena kali ini Penari dan Topeng Hudoq lebih banyak.

“Judulnya Hudoq, tapi kelihatan masih sedikit, bahkan ada yang cuma lima Hudoq, setidaknya ada 20 atau 30 Hudoq per kecamatan,” ungkapnya kepada wartawan, saat acara pembukaan festival di Lapangan Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun.

Dikatakan Novita Bulan, secara institusi DPRD Mahulu mengapresiasi Festival Hudoq Cross Border 2019. Terlihat dari banyak hal yang diperbaiki oleh panitia pelaksana, sehingga terlihat makin ramai. Sebagai salah satu instrumen seni budaya, masyarakat diharap lebih antusias untuk terlibat.



“Kita berharap Pemkab Mahulu khususnya Dinas Pariwisata agar melibatkan lebih banyak lagi masyarakat di lima kecamatan. Karena persiapannya sudah lama, agar lebih banyak lagi yang datang ke kabupaten,” pesan Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya ini. #Lilis Sari

Komentar

comments