Arkan: “Biasanya jika kalah, jadi anak tiri. Tapi tetap kami anggap anak kandung”

LONG IRAM – KABARKUBAR.COM
Masyarakat Kampung Long Iram Bayan di Kecamatan Long Iram memutuskan pindah ke lain hati. Pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Kutai Barat tahun 2020 ini, warga kampung di kiri mudik Sungai Mahakam itu akan mendukung sosok berbeda. Listrik dari PLN yang sudah masuk dan menyala 24 jam menjadi alasan utamanya.
“Baru setahun lebih ini kami merasakan terang benderang sehari penuh. Kalau dulu tidak ada listrik dari PLN, tapi pakai mesin sendiri,” ungkap H Rahim, Tokoh Masyarakat Kampung Long Iram Bayan, saat ditemui pada Sabtu, 7 November 2020.
Diungkapkannya, sebelumnya warga kampung harus mengoperasikan mesin generator set untuk pembangkit listrik. Biaya tinggi pun harus ditanggung untuk membeli bahan bakar minyak, termasuk pemeliharaan. “Baru di masa pemerintahan sekarang (FX Yapan dan H Edyanto Arkan) kami rasakan listrik murah dan menyala 24 jam,” katanya kepada KabarKubar.

“Makanya kami tidak mungkin pilih yang lain. Sudah jelas Pak Yapan dan Pak Arkan yang membantu kami disini,” imbuh Saparuddin yang juga Ketua Ranting Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kampung Long Iram Bayan.
“Dulu sehari bisa habis dua liter solar semalam, Rp16 ribu sehari, jadi Rp480 ribu sebulan tapi paling nyala empat jam saja, dari jam enam sore sampai jam 10 malam. Sekarang Rp67 ribu sebulan, sudah menyala 24 jam,” jelas Dona Maryati, seorang ibu rumah tangga.
Diakui Edyanto Arkan, pada Pilkada Kubar tahun 2015, ia dan Yapan kalah di Long Iram Bayan. Meski hanya meraih suara sedikit di kampung tepian Sungai Mahakam itu, perlakuan pemerintahan keduanya tidak lantas berbeda.
Menurutnya, selama empat tahun lebih memimpin Kubar, mayoritas dari 190 kampung se-Kubar masuk kategori tertinggal. Salah satunya adalah Long Iram Bayan. Karena fasilitas listrik, jalan atau akses dan air bersih yang belum memadai.
“Bayan ini tadinya seperti banyak kampung di Kecamatan Penyinggahan dan Muara Pahu, belum ada listrik. Sebagian kampung di Long Iram ini masih menyala 12 jam saja,” katanya saat Kampanye Dialogis di RT 2 Kampung Long Iram Bayan.
Dijelaskannya, ia pun mendapat tugas dari FX Yapan selaku Bupati Kubar untuk mendatangi PLN Unit Induk Wilayah Kaltim di Balikpapan. Mengupayakan agar di beberapa daerah di Kubar bisa mengalir listrik 24 jam. Termasuk 11 kampung di wilayah Kecamatan Long Iram. “Setelah kami upayakan penambahan mesin pembangkit, maka sekarang bisa 24 jam. Sekarang bisa bikin kue siang hari, dan kalau panas pakai kipas angin,” ujar Arkan.

Arkan mengatakan, ia dan Yapan memiliki visi untuk membangun Kubar yang berkeadilan. “Apa adil jika di daerah lain 24 jam lalu disini tidak? Biasanya jika kalah, daerah itu jadi anak tiri, tapi kami tetap anggap anak kandung. Tanggal 9 desember nanti jangan salah, pilihlah Yakan,” pesannya.
Dilanjutkannya, dengan pengalaman Yapan selama 20 tahun di parlemen dan 20 tahun lebih dirinya bertugas di pemerintahan, menjadi modal besar membangun Kubar. “2015 dulu kami kalah disini, tidak apa-apa. Kalian tetap masyarakat kami. Periode kedua ini jangan mau kalah, dukung dan pilihlah kami, Yakan, nomor urut 2,” seru Arkan.
Kampanye Dialogis dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan dihadiri sejumlah tokoh masyarakat. Termasuk Abdul Gafur dan Baharun S. Sedangkan Edyanto Arkan didampingi lima tokoh partai politik yang sekaligus sebagai juru kampanye.
Astaman yang adalah Ketua Pimpinan Anak Cabang PDI Perjuangan Kecamatan Long Iram, berterimakasih atas kerja sama yang baik dalam Tim Pemenangan Yakan setempat. Ia yang juga Ketua Tim Pemenangan Yakan Kecamatan Long Iram, meminta warga meluangkan waktu pada 9 Desember 2020. “Berikan dukungan dan pilih, coblos nomor urut 2. Mari kita se-kecamatan bersatu,” pesannya.
“Jika ada isu di medsos mengatakan Yakan membayar dan memborong 10 parpol pendukung, itu hoax (berita bohong). Kami nyatakan itu tidak benar. Parpol punya alasan mengapa memilih mendukung Yakan,” kata Elvin Eriadam, Sekretaris DPD Partai Nasdem Kubar dalam orasi politiknya.
Adam menjelaskan, parpol memiliki mekanisme dan aturan. Keputusan Dewan Pimpinan Pusat 10 parpol member rekomendasi berdasarkan pertimbangan dari DPW di provinsi dan DPD di kabupaten. Salah satunya adalah hasil survei internal parpol sendiri dan survei oleh lembaga kredibel atau indrpenden.
“Itu alasan kami berikan sikap, dan diteruskan ke DPP. Kinerja Yakan yang baik selama memimpin Kubar juga jadi pertimbangan. Jangan terpengaruh dengan sesuatu yang tidak dicermati secara aturan. Satu coblosan atau suara bapak ibu membantu membangun Kutai Barat,” tegasnya.

“Hasil survei Yakan mencapai 72,5 persen. Selama menjabat Bupati dan Wakil Bupati Kubar periode 2016-2021, Yakan telah banyak membuat kebijakan untuk kepentingan masyarakat. Dulu Alokasi Dana Kampung hanya dikisaran Rp150 juta pertahun, sekarang sudah antara Rp830 juta sampai Rp1,2 miliar,” ucap Umar, Wakil Ketua DPC Partai Hati Nurani Rakyat Kubar.
“Kami berharap bantuan dukungan bapak ibu di long Iram Bayan. Apakah di sini Yakan menang di 2015? Itu kebebasan pilihan. Sekalipun kalah, tidak dibedakan. Apakah kita masih pilih yang lain? Mari sepakat lanjutkan periode kedua.
Yalen selaku Sekretaris DPD Partai Persatuan Indonesia Kubar, menyebut kabar bohong jika kubu lain mengklaim didukung parpol. Sebab seluruh parpol yang memiliki total 25 kursi di DPRD Kubar ada di barisan Yakan. “Ketua lama benar mendukung, tapi itu pribadi. Yang jelas parpol dan ketua baru mendukung Yakan. Mari bersatu bersama, jangan ingat masa lalu,” katanya.
Politisi Partai Demokrat, Yansel, mengakui tidak ingin berbasabasi. Kehadirannya untuk meminta dukungan dan mencoblos nomor urut 2. Sebab Partai Demokrat mendukung Yakan dengan alasan yang jelas. “Dengarkan baik-baik, kedepankan niat baik. Lihat kebenaran, jangan lihat isu macam-macam,” ucap pria yang telah memasuki tiga periode sebagai Anggota DPRD Kubar.
Alasan memilih Yakan, imbuh Yansel, karena kedua sosok tersebut dinilai berhati baik. “Sejak mereka (Yakan) menjabat, adakah petinggi diberhentikan? Adakah dana desa ditahan? Itulah kebenaran. Mereka baik, walau daerah kalah tetap diperhatikan,” tegasnya.
Selain para tokoh di atas, Kampanye Dialogis ini juga dihadiri sejumlah ibu dari Srikandi Yakan. Ada juga Bendahara DPD Partai Persatuan Indonesia Kubar, Suwanto, dan Politisi Partai Amanat Nasional, H Eddy Mulyadi. Turut hadir Ketua PAC Partai Kebangkitan Bangsa Kecamatan Long Iram, Ahmad Jayadi. #Sonny Lee Hutagalung