Program 1.000 Beasiswa dan Mahulu Sebagai Kota Satelit

LONG BAGUN – Stanislaus Liah dan Kila Ulee Herman menjadi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Mahakam Ulu pada Pilkada Serentak, 9 Desember 2015 mendatang. Pada pengundian nomor urut oleh KPU Mahulu di Balai Adat Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, Selasa (25/8/2015), mereka mendapat angka 3. Apa saja yang mendasari tekad mereka menjadi pemimpin definitif pertama di Tanaa Mekaam?
Usai acara pengundian, Stanis lahir di Laham 22 September 1955, menyebut dunia pendidikan menjadi salah satu sasaran utamanya. Martabat dunia belajar mengajar di Mahulu, menurutnya harus ditingkatkan lebih baik lagi. Rencananya, ia akan memprogramkan pemberian beasiswa untuk sedikitnya 1.000 orang yang diutamakan bagi generasi muda. “Tidak hanya bagi pelajar atau mahasiswa, beasiswa juga akan kita berikan bagi para PNS,” kata Stanis yang pernah menjabat Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Barat.
Pria yang dikenal berjiwa idealis ini mengungkapkan, persoalan pangan harus dikedepankan di kabupaten yang terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 2 tahun 2013 ini. Letak daerah yang cukup sulit dijangkau, Mahulu akan dijadikan sentra pangan. “Perhatikan perut Mahulu dengan membangun pusat perkembangan pertanian dan perkebunan di atas tanah adat rakyat,” kata pria yang berlatarbelakang birokrat murni ini dan memilih mundur dari posisi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Barat di tahun 2009.
Jika dipercaya menjadi pemimpin definitif pertama di Mahulu, Stanis bertekad menekan angka konlik horisontal masyarakat akibat sengketa lahan. Untuk itu, proses atau pengurusan surat kepemilikan tanah akan diatur lebih baik dan diawasi. Agar terjaga ketentraman dan keamanan di tengah warga. “Mahulu ini kabupaten yang daerahnya memanjang, akan kita jadikan Kota Satelit, untuk memantau daerah dari wilayah perbatasan hingga ke hilir,” jelasnya.
“Kita lihat tahun ini saja ada banyak korban di riam. Kita akan perjuangkan jalan darat segera selesai, nyawa orang itu mahal dan penting. Setidaknya didahulukan ruas Long Bagun ke Long Pahangai dan Long Lunuk menuju Tiong Ohang. Jika pusat atau provinsi terbatas dananya, kita siap gulirkan dana kabupaten,” imbuh Stanis yang pernah menjadi Camat Long Pahangai dan Long Bagun periode tahun 1986 hingga 1993 pada masa Kabupaten Kutai.
Ditambahkan Kila Ulee Herman, seorang wakil bupati harus loyal atau setia kepada bupati. Ia akan bekerjasama dan sejalan dengan Stanis untuk menjalankan program unggulan mereka, yakni Gerakan Pembangunan Masyarakat Sejahtera atau disingkat Gerbangmas. Ada lima item yang menjadi sasaran utama dalam program yang dibuat keduanya itu. “Semuanya demi kemajuan Mahulu, sehingga dapat sejajar atau setara bahkan lebih maju dari daerah lain yang telah lama berdiri sebagai daerah otonomi,” ungkap pria kelahiran Long Payau 12 Desember 1960 ini.
Secara rinci, Kila menyebut Infrastruktur menjadi hal yang utama. Targetnya, semua jalan kabupaten, kecamatan dan desa harus dibangun dengan kualitas terbaik. Kedua adalah Sumber Daya Manusia dengan pemberian beasiswa sebanyak-banyaknya, namun disesuaikan kebutuhan daerah atau tepat sasaran. Ketiga adalah Ekonomi Kerakyatan yang akan dibangun sehingga dapat berkembang pesat melalui beragam rencana pemerintah. Keempat, Pembangunan Daerah Perbatasan yang selama ini terkesan dikesampingkan. Terakhir yang juga tidak kalah pentingnya adalah Pendidikan Unggul.
“Sepuluh persen dana APBD akan dialokasikan untuk membangun wilayah pedesaaan sesuai UU tentang Desa. Sistemnya, semua aparat desa harus dilatih dan diawasi ketat. Tiap desa akan kita adakan mobil ambulan untuk melayani warga,” jelas Kila yang pernah duduk sebagai Anggota DPRD Kabupaten Malinau pada periode 2004-2009 dan 2009-2014. #Sonny Lee Hutagalung