Mau Kuliah Gratis? Ini Prodi 132 Kuota Beasiswa Ikatan Dinas Pemkab Kubar

131 views

Siapkan Tenaga Profesional Dengan 19 Program Studi di 10 Perguruan Tinggi

BARONG TONGKOK – KABARKUBAR.COM
Mengakui kualitas sumber daya manusia menjadi tolak ukur kemajuan daerah di masa depan, Pemerintah Kabupaten Kutai Barat mengalokasikan anggaran bantuan pendidikan. Untuk tahun 2020 ini, disediakan Beasiswa Ikatan Dinas (BID) bagi 132 orang untuk kuliah di 10 perguruan tinggi. Dana bantuan pendidikan ini akan membiayai penuh kuliah putra-putri Kubar yang memenuhi syarat ditentukan dan lulus tes.
Sebanyak 132 kuota yang disiapkan pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kubar itu dibagi untuk 19 program studi (Prodi). Ada 10 prodi lewat jalur Kerjasama, tujuh dari jalur Mandiri atau Beasiswa Utusan Daerah, dan dua lewat jalur Mandiri. Informasi Beasiswa Ikatan Dinas tersebut telah disampaikan ke masyarakat melalui Surat Edaran bernomor: 422/2539/Um-Perenc/DPK-II/II/2020 tertanggal 11 Februari 2020. Kepada para kepala SMA, MA dan SMK di Kubar.



“Ada hal yang tidak bisa ditentang adalah soal jurusan sebelumnya untuk prodi diinginkan. Misalnya lulusan SMK jurusan Otomotif, tidak bisa melamar tes ke IPB (Institut Pertanian Bogor), dan perawat hanya boleh dari lulusan SMK Kesehatan,” ungkap Kepala Disdikbud Kubar, Silvanus Ngampun melalui Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Program pada Disdikbud Kubar, Edna Bonawati.
Edna menjelaskan, progam BID ini adalah program peningkatan, pemenuhan dan pemerataan SDM bagi putra dan putri daerah Kubar. Khususnya melalui bidang pendidikan, pertanian, perikanan, pariwisata dan kesehatan. Surat edaran menginformasikan program BID kepada siswa dan siswi yang memiliki minat dan bakat sesuai prodi dan universitas tujuan.
“Lulusan harus disesuaikan prodi yang diminati. Karena IPB adalah institut pertanian, ya diutamakan dari SMK Pertanian. Nilai pelajaran IPA dan Matematika prasyarat harus 75 dari Semester 1. Harus dipahami aturan atau syaratnya, agar tidak muncul protes,” katanya pada Jumat, 28 Februari 2020 di ruang kerja.
Dalam lampiran surat edaran dijelaskan secara rinci prodi, perguruan tinggi tujuan, lokasi kampus, jumlah kuota dan jalur masuk. Pertama adalah di Universitas Yogyakarta dengan kuota masing-masing 10 orang untuk empat prodi. Yakni Pendidikan Matematika, Pendidikan Seni Musik, Pendidikan Teknologi Informatika, serta Pendidikan Kesehatan Jasmani Dan Kreasi.

Kedua, di Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, sebanyak 10 orang untuk Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Kemudian masing-masing lima orang untuk Prodi Akuntansi dan Pendidikan Bahasa Inggris. Semua melalui Jalur Kerjasama. Ketiga adalah Prodi Terapi Wicara di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta, Kota Solo, dengan kuorta 5 orang melalui Jalur Kerjasama.
Lalu di Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang, dibutuhkan 8 orang melalui Jalur Kerjasama untuk Prodi Perawat Gigi. Keempat, ada kuota 21 orang untuk kuliah di IPB lewat Jalur Mandiri atau BUD. Yakni pada Prodi Ilmu Gizi sebanyak 10 orang, Dokter Hewan 5, Proteksi Tanaman 3, dan Teknologi Pangan 3.
Kelima, adalah lima kuota untuk Prodi Penyuluh Pertanian di Sekolah Tinggi Perikanan, Bogor melalui Jalur Mandiri atau BUD. Kemudian Prodi Sekolah Pariwisata yang akan berkampus di Universitas Udayana, Bali, akan diutus tiga orang lewat Jalur Mandiri. Ketujuh, di Universitas Diponegoro, Semarang akan diutus 10 orang untuk Prodi Ilmu Perpustakaan dari Jalur Mandiri atau BUD.

Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Program pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Barat, Edna Bonawati. SONNY LEE HUTAGALUNG/KABARKUBAR.COM

Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borromeus, Bandung, akan diutus 10 orang untuk mendalami Prodi D3 Perekam dan Informasi Kesehatan dari Jalur Kerjasama. Kesembilan adalah untuk berkuliah di Universitas Mulawarman sebanyak lima orang di Prodi Akuntansi.
Terakhir adalah lima orang untuk kuliah Prodi Teknologi Laboratorium Medik atau Medis dari Jalur Mandiri. “Nah, yang terakhir ini tidak ditentukan kampusnya. Yang penting kampusnya mengantongi Akreditasi Minimal B,” tegas Edna.
Bagi peminat BID Jalur Mandiri, disarankan untuk mendaftar secara online mengikuti peraturan penerimaan mahasiswa baru di setiap universitas atau institut tujuan. Setelah calon mahasiswa dinyatakan lulus tes dan diterima di salah satu universitas tujuan, maka akan diikat melalui surat perjanjian kerjasama BID.
Apabila jumlah peminat yang mendaftar dan dinyatakan lulus tes atau diterima melebihi kuota, maka sistem seleksi secara otomatis mengikuti daftar hasil ujian tes tertinggi. Bagi peminat prodi khusus pertanian diutamakan berasal dari Sekolah Pertanian Ave Bungan Tama Sendawar. “Pembiayaan BID meliputi biaya pendidikan dan biaya hidup,” jelas Edna.



Ditambahkannya, ada sedikit salah keterangan dalam lampiran surat edaran. Yakni untuk Prodi Pendidikan Teknologi Informatika, yang seharusnya adalah lulusan SMA atau SMK dari seluruh kecamatan. Kemudian pada Prodi Proteksi Tanaman, diutamakan yang berasal dari Kecamatan Barong Tongkok. Serta Prodi Teknologi Pangan yang diutamakan berasal dari Kecamatan Bongan, Nyuatan dan Mook Manaar Bulatn.
“Boleh ikut tes dari SMA atau SMK mana saja, bila lulus wajib mau mengabdi atau ditugaskan di kecamatan tersebut. Pengalaman kita, banyak yang tidak betah jika kerja di kecamatan asalnya. Ini hanya memudahkan penempatan kerja, dan agar bisa dipahami,” pungkas Edna.
Untuk informasi lebih lanjut, peminat bisa menghubungi empat Staf Disdikbud Kubar. Yakni Lita (082250908218), Lora (082352003003), Erick F (082152231732) dan Priskila (082194827821). #Sonny Lee Hutagalung

Komentar

comments