Pembangunan Posko permanen akan didukung Dewan
BARONG TONGKOK – KABARKUBAR.COM
Kinerja anggota unit pemadam kebakaran (damkar) dipertanyakan pasca kebakaran yang terjadi di sejumlah titik. Selain dinilai lambat merespon panggilan korban kebakaran rumah maupun toko, damkar dituding tidak profesional. Berbagai hal disebut sebagai penyebab, termasuk mobil damkar yang kebanyakan sudah tua dan kurang layak digunakan.
”Mobil damkar banyak yang kualitasnya tidak baik lagi. Sementara pemeliharaan terpaksa ditangani sendiri karena dana pemeliharaan sangat minim,” ungkap Kepala Bagian Umum Setkab Kutai Barat, Burhanuddin, saat rapat bersama DPRD Kubar pada Rabu, 7 April 2010.
Dijelaskan Burhanudin, biaya pemeliharaan untuk Bagian Umum di Setkab Kubar hanya sebesar Rp300 juta dalam APBD Kubar tahun 2009. Tahun sebelumnya hanya Rp200 juta. Dari total dana tersebut terbanyak untuk pemeliharaan damkar. Sementara upgrade perbaikan mobil ditaksir Rp607 juta per unit. ”Kalau tidak bisa di APBD Perubahan, tahun 2011 akan dianggarkan. Kami pikir lebih baik beli baru. Makanya tahun depan diusulkan beli enam unit baru,” katanya.
Saat ini Damkar Kubar memiliki tujuh unit mobil pemadam. Tiga unit merupakan unit lama yang diperoleh tahun 2004 lalu. Masing-masing satu unit bantuan Pemerintah Provinsi Kaltim dan bantuan PT Kelian Equatorial Mining tahun 2009. Tahun lalu juga Pemkab Kubar membeli dua unit mobil damkar baru seharga Rp1,4 miliar per unitnya.
”Kami sudah profesional. Tahun 2007 kami ikut diklat di Surabaya, tahun 2008 diklat di Pertamina dan tahun 2009 diklat di Bali. Pakaian FireProof (tahan api) kami punya tujuh stel. Jarak tempuh ke lokasi kebakaran sangat mempengaruhi, apalagi kualitas unit banyak yang tidak baik,” tukas Komandan Damkar Kubar Suwanto.
Rapat yang dihadiri sembilan anggota dewan. Yakni Ketua DPRD Kubar FX Yapan, Eddy Akhmadi, Jainudin, Hendrik Bungas Nipon, Yosef Nyangun Alui, Syang Hay, Yamhun Anwar, Evi Nila Kusumawati dan Syaparuddin.
Yapan berjanji akan mendukung kepentingan masyarakat. Aspirasi masyarakat terkait damkar diterima saat kunjungan di beberapa kecamatan. Khususnya daerah yang pernah mengalami kebakaran. ”Apa yang bisa kami dukung akan kami dukung, jika berkaitan dengan kepentingan orang banyak. Damkar tidak bisa dianggap sepele,” ujarnya.
Mendengar penjelasan pihak damkar yang dibawahi Bagian Umum Setkab Kubar, Syaparuddin yang tergabung di Komisi B mengakui dapat memahami. Ia mengaku sempat kecewa dan mengeluhkan pelayanan damkar. Namun akhirnya sadar kualitas mobil yang jadi kendala. ”Ini persoalan penting yang bisa jadi prioritas ke depan, karena merupakan kebutuhan orang banyak. Sirene mobil saja sangat penting saat menuju lokasi kebakaran, jadi kami akan mendukung program damkar,” akunya.
”Tidak hanya kualitas unit dan peralatan penunjang lainnya. Nomor layanan juga perlu disosialisasikan. Tolong umumkan di kampung-kampung, agar orang tahu kemana menghubungi jika terjadi kebakaran,” imbuh Yamhun Anwar yang juga Sekretaris Fraksi Demokrat DPRD Kubar. #Sonny Lee Hutagalung