Ajukan Anggaran Rp2,4 Miliar Untuk Setahun

LONG BAGUN – KABARKUBAR.COM
Setelah diresmikan pada 3 Mei 2018 lalu, dua Rumah Sakit Pratama di Kabupaten Mahakam Ulu diajukan untuk dapat ditingkatkan statusnya ke Kementerian Kesehatan RI. Untuk memenuhi syarat naik tingkat, kedua rumah sakit wajib memiliki kecukupan tenaga medis. Sehingga Dinas Kesehatan Mahulu meminta Pemerintah Kabupaten Mahulu menyediakan anggaran untuk masing-masing 5 dokter spesialis. Asumsinya, Rp2,4 miliar sebagai tunjangan bagi 10 dokter spesialis dalam setahun.
“Kita sudah mengajukan melalui surat ke Kemenkes pada Juli 2018 lalu. Nah, mulai hari ini hingga Rabu nanti Tim Visitasi dari Kemenkes akan melihat kelayakan dua rumah sakit yang ada,” ungkap Kepala Diskes Mahulu, drg Agustinus Teguh Santoso, Senin 3/9/2018 di ruang kerjanya.
Dokter yang lama bertugas di RSUD Harapan Insan Sendawar, Kabupaten Kutai Barat ini menjelaskan, Diskes Mahulu berupaya menyiapkan fasilitas bagi tenaga medis dibutuhkan. Termasuk tunjangan yang layak bagi para dokter spesialis. Juga sebagai penghargaan karena telah bersedia melayani atau bertugas di wilayah pedalaman seperti Mahulu.
Rencana itu telah dilaporkan kepada Wakil Bupati Mahulu, Juan Jenau. Agar dialokasikan anggaran untuk kebutuhan dokter spesialis. Perhitungannya, jika seorang dokter spesialis diberikan gaji dan tunjangan Rp20 juta perbulan. Dan dikalikan 10 dokter spesialis, maka setahun butuh dana Rp2,4 miliar. “Kita bersyukur ada kewajiban kerja bagi dokter spesialis. Yaitu mereka wajib mengabdi di rumah sakit pemerintah selama setahun. Semoga pemerintah mengabulkan permohonan kita, dengan kondisi daerah seperti ini,” kata drg Teguh.

Rumah sakit yang akan ditingkatkan menjadi Rumah Sakit Umum Tipe D itu adalah Rumah Sakit Gerbang Sehat Mahulu di Kampung Ujoh Bilang Kecamatan Long Bagun. Dan Rumah Sakit Nawacita Sehat di Kampung Long Lunuq Kecamatan Long Pahangai. Saat ini di masing-masing rumah sakit telah disiapkan fasilitas sebagaimana disyaratkan untuk Rumah Sakit Pratama. Yakni sedikitnya ada dokter spesialis anak dan spesialis kandungan.
Menurutnya, jarak yang jauh jika pasien harus dirujuk ke RSUD HIS, sangat beresiko bagi ibu hamil yang akan melahirkan. Belum lagi jika ada kelainan yang mengharuskan dilakukan Sectio Caesaria (SC) atau disebut operasi caesar.
“Karena ke RSUD HIS jauh, kalau tidak di-sectio bahaya. Dari perbatasan bisa 6 jam perjalanan, belum lagi lewat riam dan dari sini saja butuh 5 jam ke Kubar. Karena tujuan rumah sakit didirikan adalah untuk mengurangi angka kematian anak dan ibu. Jadi sudah harus bisa dilakukan operasi caesar di Mahulu,” ujar drg Teguh. #Sonny Lee Hutagalung