Diwacanakan Membangun Kota Satelit Bernama Sendawar

BARONG TONGKOK – KABARKUBAR.COM
Seiring berkembangnya Kabupaten Kutai Barat, kebutuhan bandara sebagai penunjang mobilisasi masyarakat terus jadi perhatian pemerintah daerah. Tidak hanya fasilitasnya, nama Bandara Melalan yang sudah lebih 15 tahun berfungsi ganda sebagai bandara komersil juga dipertimbangkan untuk dirubah.
“Saran saya agar dibuat sesuai nama tokoh legenda Kubar. Yaitu nama Tulur Aji Jejangkat, karena tokoh ini sangat luar biasa dan cukup disegani di Kubar,” ujar Sekretaris Kabupaten Kubar, Yacob Tullur, saat Rapat Penentuan atau Penetapan Perubahan Nama Bandara Kubar, Rabu 11/4/2018 di Ruang Rapat Kordinasi Lantai III Kantor Bupati Kubar.
Dalam rapat yang digelar Dinas Perhubungan Kubar dan dihadiri sekitar 30 orang, Yacob Tullur juga meminta nama Melalan tidak dilupakan. Sebab Melalan juga sudah bersejarah, dan dikenal banyak orang. Baik warga Kubar, maupun mereka yang pernah singgah di Bandara Melalan.
Jika nama bandara sudah ditetapkan, akan diajukan kepada DPRD Provinsi Kalimantan Timur. Untuk kemudian dibawa ke Menteri Perhubungan di Jakarta, agar dapat disahkan penggunaannya. “Hanya menambah dengan nama yang baru, tidak merubah. Sehingga orang mengingat dan tahu nama tokoh Kubar,” jelas Yacob Tullur.

Rapat dihadiri Kepala Sub Bidang PPSH Badan Keuangan dan Aset Daerah Marselinus Ari. Ada juga Kepala Sub Bagian Hukum dan Perundang-undangan Pidesia, Pelaksana Tugas Camat Barong tongkok Denasius Sodop, Camat Melak HM Japar, Petinggi Gemuhan Asa Sunyi dan Kepala Adat Ngenyan Asa Toking.
Tidak hanya soal nama bandara, Yacob Tullur mengakui banyak hal menjadi pekerjaan rumah aparatur pemerintahan daerah. Termasuk bagaimana membentuk sebuah kota dan berharap nantinya akan dibuat kota satelit dengan nama Sendawar yang merujuk ibukota Kubar.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan, Rakhmat mengakui, pihaknya mencoba melakukan terobosan di berbagai bidang. Salah satunya pergantian nama yang membutuhkan langkah konkrit, karena kondisi peraturan perundangan-undangan.
“Biar belum ada SK (surat keputusan), kami setuju diberi nama baru dengan mengarah ke nama daerah atau tokoh,” tutur Pinus Petinggi Ngenyan Asa. #Lilis Sari