Serap Aspirasi Komunitas Benuo Taka PPU
LONG KALI – KABARKUBAR.COM
Pemerintah punya rencana melaksanakan proyek pembangunan bendungan raksasa seluas 7.795 hektare, bernama Bendungan Lambakan. Letaknya di antara Desa Muara Lambakan dan Kepala Telake, Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser.
Dikutip dari laman portal online, Bendungan Lambakan tercatat sebagai bendungan terbesar ketiga di Indonesia setelah Waduk Jatiluhur di Purwakarta dan Waduk Jatigede di Sumedang, Provinsi Jawa Barat.
Calon Gubernur Kaltim Rusmadi mendatangi Desa Sido Rejo, PPU. Warga desa ini akan mendapat manfaat dari hadirnya bendungan raksasa tersebut. Menurut Rusmadi, dia akan memberikan perhatiannya kepada pembangunan Bendungan Lambakan di Panajam Paser Utara yang rencananya akan dimulai tahun 2019.
“Pertanian walaupun tanahnya subur, itu omong kosong kalau tidak ada tersedianya air. Sehingga, perlu bendungan. Insya Allah, lima tahun ketika Rusmadi-Safaruddin memimpin Kaltim akan memperhatikan regulator Bendungan Lambakan,” kata Rusmadi, Rabu 11/4/2018 ketika sosialisasi di Desa Sido Rejo.
Dikatakan Rusmadi, bendungan Lambakan mampu mengairi sawah dan areal pertanian seluas 18 ribu hektar. Bendungan nantinya bisa juga berfungsi untuk sumber air bersih.
Info yang dihimpun, bendungan Lambakan akan menelan dana Rp 4 triliun, dan rencananya dimulai tahun 2019. Rusmadi akan mengedepankan proyek ini dari sisi regulasinya dan tidak terhambat oleh masalah-masalah.
Selain itu, Rusmadi juga akan membuat kebijakan kredit khusus untuk infrasturktur rakyat. Dimana sejumlah dana disiapkan, dititipkan ke bank untuk digunakan darurat dan tiba-tiba perlu perbaikan infrastruktur jalan yang rusak.
Di hari yang sama, Rusmadi bersosialisasi juga ke Desa Giri Purwa, di mana Rusmadi siap membantu pembinaan paguyuban seni gamelan di daerah tersebut.
Usai berkunjung ke dua desa tersebut, Rusmadi melantik Komunitas Benuo Taka berjumlah 20 orang. Kepada komunitas ini, Rusmadi berharap selalu menjaga kerukunan di masyarakat yang sudah terjaga.
Sementara itu, Ketua Kobuta, Idrus mengatakan, terbentuknya komunitas ini didasari tidak meratanya pembangunan PPU yang tertinggal dibanding kota Samarinda dan Balikpapan.
“Padahal jarak Balikpapan dan Samarinda tidak jauh dengan PPU. Kenapa pembangunan tidak merata. Kami ingin daerah PPU juga maju sama seperti daerah lain,” kata Idrus. #Achmad Yusuf