Pemuda Diminta Tidak Terpecah Belah

BARONG TONGKOK – KABARKUBAR.COM
Bupati Kutai Barat, FX Yapan, menekankan pentingnya rasa persatuan sebagaimana telah dipelopori para pemuda pada jaman penjajahan. Terbentuknya Indonesia sebagai satu negara, diawali semangat para pemuda untuk mempersatukan Nusantara. Kemajuan teknologi semestinya mempermudah menyebarkan semangat persatuan itu.
“Dulu, 89 tahun lalu, 71 pemuda dari seluruh penjuru tanah air berkumpul di sebuah gedung di Jakarta. Mereka mengikrarkan diri sebagai satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa. Mohammad Yamin dari Sawah Lunto di Pulau Sumatera, bertemu Johannes Leimena dari Ambon yang jaraknya 4.000 kilometer, sama dengan dari Jakarta ke Shanghai di Cina,” ujar Yapan, membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Sabtu 28/10/2017 di Taman Budaya Sendawar, Kecamatan Barong Tongkok.
Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-89 itu dihadiri Ketua DPRD Kubar Jackson John Tawi, Kapolres Kubar AKBP Pramuja Sigit Wahono, Komandan Kodim 0912/Kubar Letkol Infanteri Rudi Setiawan, serta Ketua Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan DPD KNPI Kaltim, Arif Rahman Hakim. Puluhan Pengurus DPD KNPI dari 9 kabupaten dan kota se-Kaltim juga turut hadir.

Peserta upacara terdiri dari para PNS, Ormas, Pelajar, TNI dan Polri dengan Pasi Intel Kodim 0912/Kubar Kapten Infanteri Rokim selaku Komandan Upacara. Di tribun juga tampak para Kepala OPD lingkup Pemkab Kubar, dan para Perwira TNI-Polri.
Bupati mengatakan, pemuda seharusnya meneladani langkah-langkah dan keberanian para senior yang mampu menorehkan sejarah emas untuk bangsanya. Saat ini segala sesuatu sudah mudah, Interaksi sosial dapat dilakukan 24 jam, kapanpun dan di manapun. Tidak seperti dulu, yang serba sulit dalam hal apapun, tapi dapat bersatu.
“Namun anehnya, justru dengan berbagai kemudahan, kita justru lebih sering berselisih paham. Mudah sekali menvonis orang, berpecah belah, saling mengutuk, menebar fitnah dan kebencian. Seharusnya lebih mudah buat kita untuk berkumpul, bersilaturahim dan berinteraksi sosial. Sebetulnya, tidak ada ruang untuk salah paham apalagi membenci, karena semua hal dapat kita konfirmasi dan kita klarifikasi hanya dalam hitungan detik,” kata Yapan.
Pemuda Indonesia diminta mengingat semangat yang digaungkan Presiden Indonesia pertama, Soekarno. “Jangan mewarisi abu sumpah pemuda, tapi warisilah api sumpah pemuda. Kalau sekadar mewarisi abu, saudara-saudara akan puas dengan indonesia yang sekarang sudah satu bahasa, satu bangsa, dan satu tanah air. Tapi ini bukan tujuan akhir,” ungkapnya.

Pesan Bung Karno itu sangat mendalam bagi generasi muda Indonesia. Api sumpah pemuda harus diambil dan terus dinyalakan. Pemuda harus berani melawan segala bentuk upaya yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Berani melawan ego kesukuan, keagamaaan dan kedaerahan.
“Kita harus berani mengatakan bahwa persatuan indonesia adalah segala-galanya, jauh di atas persatuan keagamaan, kesukuan, kedaerahan, apalagi golongan. Mari kita cukupkan persatuan dan kesatuan indonesia,” kata Yapan yang bertindak selaku Inspektur Upacara.
“Peringatan HSP ke-89 ini kita harap menjadi momen kebangkitan kembali semangat Pemuda Indonesia, khususnya di Kubar. Pemuda harus bisa mereflesikan hal positif dalam keseharian, dan memberi sumbangsih pemikiran serta tenaga untuk kemajuan daerah,” kata Ketua DPN Komite Nasional Pemuda Indonesia Kabupaten Kutai Barat, FX Sumardi. #Sonny Lee Hutagalung