Taqbir Dalam Bentuk Kerja, Kerja Tulus dan Iklas Yang Mampu Menembus Langit
BALIKPAPAN – KABARKUBAR.COM
Imam Munjiat, tokoh politik senior era Soeharto, lantang menyebut nama Rusmadi-Safarudin. Itu terjadi dalam sebuah acara silaturahmi tertutup dengan tokoh politik sepuh di rumahnya, Gunung Sari Ilir Balikpapan. “Waduh pertemuan kita sampai menembus langit,” serunya, ketika serombongan kecil anak anak muda mengucapkan salam.
Mengapa Imam menyeru dukung Rusmadi? Apa lantaran sesama Jawa? Apa lantaran paslon nomor 4, yang katanya sudah di ambang pintu kemenangan ini. Dan didukung ‘Partai Banteng’ yang merupakan partai, tempatnya mengabdi nyaris tiga perempat usianya?
“Bukan sekadar itu, di penghujung usia saya, saya ingin melihat Kaltim benar-benar bermartabat. Tidak seperti sekarang kita disetir oleh komprador kapitalisme,” kata Imam Munjiat, Rabu 30/5/2018.
Konsep program Dasacita yang dicanangkan oleh Imam Munjiat, katanya lahir dari sebuah perenungan pemikir Kaltim. “Saya yakin itu merupakan kolaborasi antara ekonom berbasis masyarakat dan politisi bermartabat yang punya hati,” katanya.
Program Kaltim membangun desa, misalnya kata Imam, sangat logis dan beralasan. Karena mengalokasikan anggaran perdesa, kelurahan hingga sepuluh miliar rupiah hingga akhir periode kememimpinannya di Kaltim.
”Saya ngguyu kekel (tertawa ngakak) ada orang yang berani mengalokasikan dana desa perdesa pertahun satu triliun rupiah, memangnya duwike sopo (duitnya siapa),” kata imam sambil manahan tawa.
Lalu, kata Imam, Kaltim Swasembada Pangan. Seperti diketahui, katanya, Rusmadi adalah seorang planner (perencana) yang merupakan komandan Bappeda Kaltim. “Dia itu cerdas dan memiliki konsep multi disiplin pengetahuan. Sehingga kelak, dalam menata Kalimantan Timur tidak gagap. Karena memiliki pemahaman, dan pengetahuan ilmu tata ruang,” ujarnya.
Kaltim Lestari, Kaltim Relijius, Kaltim Kreatif, Kaltim Mulus. “Apalagi coba yang tidak dipikirkan oleh calon gubernur yang sempat diragukan ke Jawa-annya ini,” katanya.
Kaltim Relijius, misalnya lagi. Kata Imam, mengagungkan asma Allah tidak sekedar kalimat Al-quran yang meluncur sejuk lewat mulut seorang pemimpin, “Akan tetapi taqbir dalam bentuk kerja, kerja tulus, iklas merupakan taqbir yang mampu menembus langit,” katanya. #Achmad Yusuf