Gerakan 3M dan 5 Cara Mencegah Penyebaran Virus Dengue

BARONG TONGKOK – KABARKUBAR.COM
Merebaknya penyakit Demam Berdarah (DBD) dalam dua pekan terakhir, mengundang keprihatinan banyak pihak. Selain telah merenggut korban nyawa, banyak anak-anak dan remaja masih menjalani perawatan di klinik, balai pengobatan dan rumah sakit. Keluhan pun disampaikan banyak orang di media sosial.
Atas fenomena DBD itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupaten Kutai Barat, Faustinus Syaidirahman, menyampaikan keprihatinan. Juga belasungkawa bagi keluarga yang anaknya jadi korban. Ia berharap semua pihak terkait untuk ikut mencari langkah terbaik untuk penanganan maupun pencegahan DBD.
“Meski bukan instansi teknis dalam kasus DBD Ini, kami juga merasa harus terlibat untuk meminimalisasi penyebaran penyakit ini. Agar jangan ada lagi korban, maupun tambahan penderita,” ujarnya melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Kampung dan Kelurahan, FX Sumardi.

Sumardi mengakui, belum ada obat khusus untuk penyakit yang disebabkan oleh infeksivirus dengue yang ditularkan pada manusia melalui nyamuk Aedes Aegypti. DBD bisa membuat trombosit atau sel darah putih di tubuh menurun drastis. Dan membuat perdarahan internal yang bisa merusak organ atau sel jaringan tubuh sehat. “Tapi setidaknya kita dapat melakukan beberapa tindakan untuk pencegahan terjangkit DBD,”katanya.
Yang paling populer, lanjut Sumardi, adalah pemberantasan sarang nyamuk melalui Gerakan3M. Yakni Menutup, Menguras, dan Mengubur objek-objek yang mendukung siklus hidup nyamuk. Metode inisiatif pemerintah ini dinilai perlu digencarkan untuk memberantas penyakit DBD. Untuk mencegah penyebaran DBD yang dapat dilakukan secara mandiri.
Ada juga lima cara mudah yang bisa dilakukan untuk mencegah DBD. Pertama, membersihkan bak mandi sekali dalam seminggu. Kedua, memerhatikan perabotan rumah tangga yang menampung air, agar dibersihkan atau ditutup. Sehingga nyamuk tidak bertelur di genangan air tersebut. Ketiga, menggunakan kasa nyamuk.
“Jangan menumpuk atau menggantung baju terlalu lama. Terakhir, gunakan lotion anti nyamuk atau kelambu, apalagi saat musim penghujan ini. Semoga tidak ada lagi korban, dan masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa. TUHAN memberkati kita,” ujar Sumardi yang juga Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia Kubar.
Soal merebaknya DBD ini juga ramai diperbincangkan di Grup Facebook, Keluhan dan Saran Warga Kubar dan Kaltim. Akun Sofyar Dapil I menulis pada Minggu 9/12/2018 sekira jam 12 siang tadi. Ia menilai saat ini Kubar sedang sedang darurat DBD. Sebab sebelumnya tidak pernah terjadi lonjakan drastis untuk pasien DBD. Ia menyebut, hampir semua layanan kesehatan penuh dengan Pasien DBD dan Typus.
“Mohon Kepada Kepala Dinas Kesehatan agardapat memantau dan Mengkondisikan Penyebaran Penyakit ini agar tidak meluas, dimanasaat ini sedang Musim Penghujan,Bukan karena saat ini Ketiga anak saya terkenaDBD,hal ini agar dapat dicegah Penyebarannya agar tidak menjangkiti kepadaanak2 kita yang lain,semoga Kubar yang kita cintai ini lebih sehat dan lebihMandiri,” tulis pria yang dalam profilnya adalah salah satu Calon Anggota DPRD Kubar asal Partai Berkarya.
“DBD serang KUBAR, perlu penanganan massive:pencegahan ( poging, 3M) dan pengobatan (pasien di rumah sakit),” tulisakun Rudi Ranaq Pertama pada pukul 17.05, Rabu 5 Desember 2018 lalu. Rudi adalah salah seorang Staf Khusus Pertimbangan Kebijakan Bupati Kubar.
“Di mana para petugas yang terkait….kok gakda solusix di kubar makin hari makin merajalela DBD..dengarkan lah jeritanmasyarakat kubar …tolong…tolong…😂😂,” tulis akun Ruly Rafly pada waktu yang sama dengan Rudi Ranaq Pertama. #SonnyLee Hutagalung/Advertorial
