Ruang Rawat Penuh dan Persediaan Oksigen Menipis, Aula HIS Akan Jadi Tempat Isolasi

25 views

40 Petugas Kesehatan Isolasi Mandiri

BARONG TONGKOK – KABARKUBAR.COM
Kasus konfirmasi pasien Corona Virus Disease atau Covid-19 di Kabupaten Kutai Barat terus menanjak. Hingga Senin, 26 Juli 2021, tercatat sudah 5.837 kasus terkonfirmasi positif dengan 111 orang di antaranya meninggal dunia. Masih ada 1.329 orang yang sedang menjalani isolasi mandiri dan 4.375 orang selesai isolasi atau dinyatakan sembuh.

Data dari Satuan Tugas Pencegahan Covid-19 Kubar itu makin membuat gelisah dengan Bed Occupancy Ratio atau BOR yang mencapai angka 100 persen. BOR merupakan angka yang menunjukkan persentase tingkat penggunaan tempat tidur pada satuan waktu tertentu di unit rawat inap.

Pemerintah Kabupaten Kutai Barat melalui Satgas Covid-19 Kubar telah menyiapkan ruang isolasi dan perawatan di HIS untuk menangani pasien Covid-19. Bahkan memungsikan RS Pratama Linggang Bigung sebagai tempat perawatan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

“Saat ini untuk keterisian ruang perawatan dari 25 tempat tidur pasien sudah terisi 100 persen, dan di IGD (Instalasi Gawat Darurat) ada tambahan 21 pasien,” kata Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Harapan Insan Sendawar, dr Akbar pada Selasa, 27 Juli 2021.

Makin parah lagi, pelayanan tenaga kesehatan tidak bisa optimal. Dikarenakan dari 251 petugas kesehatan yang disiapkan untuk penanganan pasien Covid-19, ada 40 orang yang sedang menjalani isolasi mandiri. “Mereka terdiri dari tenaga kesehatan dan non kesehatan,” ujar Akbar kepada KabarKubar melalui pesan WhatsApp.

“Sedangkan untuk ketersediaan oksigen saat ini menipis. Satu truk dalam perjalanan, dan satu truk masih pengisian di Samarinda. Untuk persediaan Alat Pelindung Diri saat ini masih cukup,” terang Akbar.

Salah satu ruang perawatan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. ARSIP/KABARKUBAR.COM

Diakuinya, di HIS belum tersedia alat untuk pedeteksi virus berupa mesin Polymerase Chain Reaction atau PCR. Guna mempermudah dalam upaya 3T, yakni Tracking, Tracing dan Testing. Alat yang sudah tersedia adalah TCM atau Tes Cepat Molekuler yang setara PCR.

“Untuk laboratorium dan mesin PCR masih dalam proses persiapan. Bisa dilakukan pemeriksaan di HIS untuk pasien yang masuk atau dirujuk, untuk hasil tracking di Samarinda,” sambungnya.

Ia menyampaikan, dengan meningkatnya jumlah tenaga kesehatan dan pasien terpapar Covid-19 di Kubar, masyarakat diharapkan lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan. “Jangan kendor pakai masker, rajin cuci tangan, jaga jarak, hindari kerumunan dan tetap di rumah,” tutup dokter yang pernah lama bertugas sebagai Kepala Puskesmas Barong Tongkok.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Barat, dr Ritawaty Sinaga, mengakui pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah. Dalam mengantisipasi penuhnya keterisian ruangan rawat inap pasien konfirmasi covid-19. “On Process (dalam perkembangan) membuka ruangan baru untuk rawat inap pasien konfirmasi Covid-19 di Aula RSUD HIS,” terangnya singkat.

Beberapa orang yang ditemui media ini, mengakui sangat khawatir dengan kondisi saat ini. Setiap hari semakin banyak yang terkonfirmasi positif, namun kesadaran masyarakat masih rendah. Terbukti masih ada saja yang tetap mengelar acara seperti pernikahan.

“Sebaiknya ya ditunda dulu buat acara yang menimbulkan kerumunan orang banyak. Terkecuali acara yang tidak bisa ditunda, misalnya ada yang meninggal dunia. Ini semakin banyak yang positif, tidak hanya pasien termasuk tenaga medis. Rumah sakit penuh, kalau ada yang sakit, siapa nanti yang merawat?” ungkap Slamet, warga Barong Tongkok. #Sunardi

Komentar

comments