Dissos Kubar dan Tagana Dirikan Tenda

BARONG TONGKOK – KABARKUBAR.COM
Usai melayani pembeli di tokonya, Alam, 50 tahun, baru sadar rumahnya terbakar. Meski banyak tetangga datang membantu, ia mengalami kerugian lebih dari Rp150 juta. Selain bangunan rumah, sejumlah barang dan surat berharga ikut dilalap api.
“Habis kasih angsuran (uang kembalian), orangnya (pembeli) pergi, tapi balik lagi. Dia bilang, itu rumah bapak terbakar. Saya lihat api sudah besar betul. Saya panik dan tidak tahu ke mana arah, saya ke dapur dan kasih tahu istri biar dia keluar,” ungkap Alamsyah kepada KabarKubar pada Selasa, 7 Juli 2020 malam di lokasi kebakaran.

Dibeberkan Alam, rumahnya di Jalan Menuyang RT 2 Kampung Belempung Ulaq, Kecamatan Barong Tongkok itu berukuran 15 x 10 meter. Namun terbagi dua, dan bagian belakang berukuran 5 x 8 meter.
“Ada orang pendatang jadi anak angkat saya, minta menempati rumah belakang karena kosong. Lalu dia pasangi meteran listrik 1.200 watt. Apinya mulai dari situ, tapi sampai ke rumah depan ini. Ludes semua isi toko saya,” katanya.
Alam menjelaskan, sejak Senin malam listrik di jalur mereka tidak menyala. Setelah dilaporkan ke pihak PLN dan diperiksa, dinyatakan tidak ada masalah. Meski sudah dipasangi listrik, yang hendak menempati masih tinggal di tempat lain bersama istri dan dua anaknya.
Kebakaran yang terjadi tiba-tiba, melahap rumah belakang yang terbuat dari kayu itu. “Untung banyak tetangga bantu. Ada dua mobil parkir, tidak ketemu kuncinya, terpaksa pecahkan kaca jendela mobil, baru bisa didorong. Satu mobil bah, sempat terbakar,” jelasnya.
Tidak hanya barang jualan berupa sembako, bahan bangunan dan alat-alat kosmetik, sejumlah surat berharga seperti kartu keluarga habis terbakar. Rumah bagian depan tidak rata dengan ttanah, karena terbuat dari beton. “Satupun tidak tersisa barang di rumah ini, hanya sisa pakaian di badan. Cuma tempat jualan masih tersisa sedikit,” imbuh Alam.
Saat kejadian, istri Alam yang sedang sakit berada di dapur. Sementara empat anak mereka sudah berkeluarga dan tinggal di rumah masing-masing. Akibat kebarakaran itu, beban Alam makin berat. Karena hanya mengandalkan usaha tokonya. Sementara banyak keperluan harus ditutupi setiap bulan. “Pusing karena ada pinjaman di bank, usaha macet. Untung buku utang masih tersimpan,” ujarnya sedih.

Ditambahkan Yulia Arni Reipo, 43 tahun, delapan unit mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten Kutai Barat datang memadamkan api. Sayangnya, api sudah sejam berkobar sejak sekitar jam 9 malam itu. “Saya telepon saudara di BPBD dan diteruskan ke ibu Eli di Dinas Sosial,” kata wanita yang adalah saudara perempuan dari Alam.
Atas laporan tersebut, Dinas Sosial Kubar mengirimkan Tim Relawan Taruna Siaga Bencana terjun ke lapangan dan mendirikan tenda keluarga bagi korban kebakaran. “Malam ini kami mendirikan tenda dan besok akan mendistribusikan bantuan yang diserahkan langsung oleh Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial,” kata Kepala Seksi Bencana Sosial, Eliana Y. #Lilis Sari