Sempat Viral, Ini Riwayat dan Maksud Jembatan Merah Putih di Balok Asa

41 views

Wujud Menghargai dan Mencintai Tanah Air

Jembatan Merah Putih menjadi ramai karena sempat jadi pembicaraan di media sosial. SUNARDI/KABARKUBAR.COM

BARONG TONGKOK – KABARKUBAR.COM
Satu unit jembatan kayu sepanjang 7,5 meter dan lebar 4 meter dibangun Pemerintah Kampung Balok Asa, Kecamatan Barong Tongkok. Jembatan berbahan kayu ulin itu berlokasi di Sungai Lebuh Hulu dalam wilayah RT 1 Balok Asa. Namun, tiba-tiba menjadi pembicaraan luas atau viral di media sosial.

Diawali postingan akun Facebook Susanto ErSan pada Senin, 17 Agustus 2020 pukul 19.08 Wita. Menampilkan delapan foto pembangunan sebuah jembatan dari sebelum dibangun hingga selesai. “Jembatan Sungai Lebuh, Terimakasih atas karya warga lokal… Semoga bermanfaat. #DanaDesaBisaaaaa,” tulis akun milik Kepala Kampung Balok Asa, Susanto.

Sekitar 33 menit kemudian, akun Alsiyus membagikan postingan tersebut di Grup Keluhan & Saran Warga Kubar & Kaltim Ibu Kota NKRI. Status itu dibumbui kalimat ‘Setujukah kalian jika cet merah putih di buat dibawah  seperti ini teman2 ? Kalau saya tdk setuju!



Kontan status itu dibanjiri komentar beragam. Antara pro dan kontra hingga tercatat 667 komentar pada malam ini. Lantas apa maksud di balik pembangunan jembatan itu menurut mereka yang merencanakan dan melaksanakan?

“Tujuan utamanya untuk memperlancar lalu lintas angkutan hasil pertanian dan perkebunan warga kita. Jalan ini juga merupakan jalur alternatif penghubung dengan Kampung Asa,” ungkap Susanto kepada KabarKubar pada Selasa, 18 Agustus 2020.

Kondisi jembatan darurat yang juga menjadi akses penting tidak hanya bagi warga Balok Asa, tapi juga Kampung Asa dan lainnya. SUNARDI/KABARKUBAR.COM

Dijelaskannya, proyek yang dibiayai Dana Desa Kampung Balok Asa tahun anggaran 2020 senilai Rp24.352.000, untuk mengganti jembatan lama yang bersifat darurat. Pekerjaan dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Kegiatan atau TPK dengan sistem Padat Karya Tunai.

Selain hanya terbuat dari kayu bulat yang disusun sedemikian rupa, dan dialasi papan seadanya. Sehingga tidak jarang terjadi insiden warga terjatuh ke air saat melintas di atasnya. Tidak hanya membuka akses antara kedua kampung, jembatan ini juga terasa spesial. Karena dibangun dalam waktu empat hari.

Warga membongkar jembatan lama dan mengganti jembatan baru dari bahan kayu ulin dengan pola Padat Karya Tunai yang dilaksanakan Tim Pelaksana Kegiatan Kampung Balok Asa. SUNARDI/KABARKUBAR.COM

“Biasanya jembatan di cat warna hitam dan putih. Tapi karena berkenaan dengan perayaan HUT Kemerdekaan Ke 75 Republik Indonesia, jembatan ini sengaja dicat warna merah putih. Karena dalam usulan dan perencanaan sudah dinamai Jembatan Merah Putih Sungai Lebuh,” kata Susanto.

Petinggi Balok Asa, Susanto, bersama warga mengecat jembatan dengan menggunakan cat yang tersisa dari proyek desa lainnya. SUNARDI/KABARKUBAR.COM

Susanto menambahkan, akan terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur masyarakat. Apalagi jembatan sangat penting untuk mendukung kegiatan masyarakat banyak. “Jadi nantinya akan lebih mudah, aman dan nyaman jika mengangkut hasil kebun maupun pertanian,” ujarnya.

Disinggung protes sejumlah warga Kubar di media sosial, Susanto menanggapi ringan. Menurutnya, yang penting adalah niat dari mereka yang membangun. Rasa patriotisme sebagai anak bangsa yang menikmati kemerdekaan dan pembangunan, dituangkan dalam karya nyata.



“Yah, memang sengaja kita cat merah putih, karena bertepatan peringatan HUT RI. Ini juga bagian dari mengisi kemerdekaan, mencintai Tanah Air kita, Indonesia. Tidak ada maksud menghina, apalagi melecehkan. Andai ada perang, kita ini akan angkat senjata bela negara,” tegas Susanto.

Berbagai pihak pun berdatangan untuk melihat langsung Jembatan Merah Putih yang dibangun oleh Pemerintah Kampung Balok Asa dengan biaya dari Dana Desa tahun anggaran 2020. SUNARDI/KABARKUBAR.COM

Tidak hanya dampak positif atas dibangunnya jembatan tersebut, sambutan positif juga terlontar. Bukan hanya warga Balok Asa, namun warga kampung sekitar juga menyampaikan terima kasih. Sebab sehari-hari melewati jembatan tersebut.

“Kami sangat berterimakasih dibangunnya jembatan ini. Karena kalau hujan dan kami harus ke ladang, jalan yang ada jembatan ini satu-satunya jalur yang bisa kami lewati,” terang Andi, warga RT 11 Gesaliq yang masuk wilayah Kelurahan Barong Tongkok. #Sunardi

Komentar

comments