Soal Debat Cagub di INews, Pakar Sebut Gestur Rusmadi-Safaruddin Bicara

34 views

Cerminkan Karakter Pemimpin Yang Mumpuni

SAMARINDA – KABARKUBAR.COM
Debat calon gubernur putaran kedua yang diselenggarakan KPU beberapa waktu lalu menyisakan hal unik, aneh, prestisius, tapi juga elegan dan menyiratkan banyak hal. Salah satunya adalah gestur cagub yang tidak bisa diskenariokan.

Gestur adalah suatu bentuk komunikasi non verbal, di mana tindakan tubuh terlihat mengomunikasikan pesan-pesan tertentu. Baik di tempat pembicaraan atau bersama-sama dan secara paralel dengan kata kata yang diucapkan. “Gestur itu komponen sembilan bawah sadar manusia. Jadi sangat sulit untuk membuat skenario gestur dalam acara debat seperti itu,” kata Thomas Robert Hutauruk SP MSi, menanggapi jejak debat cagub itu.

Artinya, kata Thomas, penampilan Paslon 4 itu bukan sebuah rekayasa. Dan itu sangat mencerminkan karakter pemimpin yang layak menjadi komposer pembangunan di Kalimantan Timur.

Gestur juga sebuah gerakan anggota badan atau tubuh, terutama yang dibuat untuk menekankan pidato. Selanjutnya istilah gestur digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Gestur termasuk gerakan tangan, wajah, atau bagian lain dari tubuh. Gestur berbeda dari komunikasi nonverbal fisik yang tidak mengomunikasikan pesan tertentu. Seperti menampilkan ekspresif murni, proksemik, atau menampilkan perhatian bersama.

“Gestur memungkinkan individu untuk berkomunikasi berbagai perasaan dan pikiran, sampai persetujuan dan kasih sayang. Sering bersama-sama dengan bahasa tubuh selain kata-kata yang diucapkan, “ kata Thomas seraya menambahkan perasaan dan empati calon pemimpin itu mengalir lewat bahasa gestur yang tidak bisa menipu.

Rusmadi dalam bacaan Thomas, merupakan pribadi ikhlas dan tidak terpengaruh oleh kondisi  apapun terutama teror psikologis. “Ini tercermin lewat gerakan tangan yang tidak melebihi sekat dadanya. Jarang Rusmadi menggerakkan tangannya ke arah atas. Ini menunjukkan pribadi yang rendah hati tapi tidak rendah diri,” tandasnya.

Sementara calon wagubnya, Safarudin, kata Thomas cenderung devensif. Ini menunjukkan figur pengayom. “Saya maklum beliau dibentuk oleh Polri, karakter, perkataan dan sikapnya menunjukkan pengayom yang tidak pandang bulu. Ini ditunjukkan dengan gestur yang selalu membukakan tangan  dan tidak pernah menunjuk selama tampil dalam debat,” katanya.

Dari sisi itu Thomas merasa yakin banyak orang yang sependapat dengannya. Bahwa pada debat publik di sesi kedua, adalah milik Rusmadi-Safaruddin. “Saya tidak mau menilai kekurangan para cagub lainnya, karena berisiko menjadi negative campaign,” ujar Thomas. #Achmad Yusuf

Komentar

comments