Warga Gang Nibung Siap Ditata Oleh Rusmadi-Safaruddin
SAMARINDA – KABARKUBAR.COM
Calon Gubernur Kaltim, Rusmadi Wongso juga ternyata menyimpan “mimpi-mimpi” bisa membantu memberesi masalah penataan Kota Samarinda. Seperti kebanyakan warga Samarinda yang “gregetan” dengan kondisi sudut-sudut kota yang tampak kumuh.
Mantan Sekdaprov Kaltim ini juga memendam keinginan membangun jembatan Gang Nibung di kawasan Pasar Segiri menjadi permanen, sekaligus menata pemukiman sekitar. Jika sebelumnya, Rusmadi ingin membantu Pemko Samarinda mengatasi masalah banjir yang telah jadi momok bagi warga kota.
Jembatan Gang Nibung sudah puluhan tahun berdiri menghubungkan daerah pemukiman Jalan Merak ke Jalan Dr Soetomo. Jembatan itu dari kayu yang kondisinya tidak menunjang keindahan kota, bahkan kumuh. “Nanti, setelah saya jadi gubernur, jembatan ini bisa kita bangun yang lebih baik. Supaya indah juga kota kita ini. Lebih tertata,” kata Rusmadi ketika berdialog dengan warga seputar Gang Nibung, Kamis 31/5/2018.
Menurut salah satu warga Gang Nibung, jembatan kayu dengan lebar sekitar 1,5 meter dan panjang sekitar 25 meter itu sebenarnya ingin dibongkar. Apalagi setelah tidak ada bantuan lagi dari pemerintah untuk membangunnya, usai ada proyek pengerukan sungai. “Namun, jembatan ini akhirnya bisa dibangun kembali dari bantuan-bantuan. Salah satunya dari pemerintah provinsi,” jelas Mul, salah satu warga Gang Nibung.
Mul bersama tokoh masyarakat lainnya sangat apresiasi dengan kedatangan Rusmadi yang sekaligus sholat Isya dan tarawih berjamaah di Gang Nibung. “Saya serasa bermimpi ketika Bapak Rusmadi mau datang ke Gang Nibung,” katanya.
Masyarakat Gang Nibung berharap, Rusmadi nanti menjabat Gubernur Kaltim mau datang lagi ke daerahnya. Dan, jangan sampai Rusmadi sama seperti kepala daerah lainnya yang ketika duduk di puncak jabatan lupa dengan masyarakat kecil.
Rusmadi sempat berdialog dan bertanya dengan masyarakat tentang masalah yang dihadapi mereka. Salah satunya, masyarakat Gang Nibung menolak proyek sodetan di daerah tersebut pada tahun 2010 lalu. “Kami jelas menolak karena tidak jelas nasib masyarakat mau pindah di mana. Aspek sosialnya sangat terganggu dengan proyek sodetan,” kata Bahri menjelaskan ke Rusmadi.
Kawasan Gang Nibung dan sekitar memang masih terlihat kumuh. Padahal letaknya di tepi Sungai Karang Mumus dengan alur sungai yang berbelok sekitar 90 derajat. Sehingga kelihatan keindahan sungai jika saja bangunan sekitar menunjang. Posisinya yang dekat Pasar Segiri, membuat kondisi sungai jadi memprihatinkan karena semangkin dangkal akibat pembuangan sampah dari pasar.
Jika Rusmadi-Safaruddin punya ‘mimpi’ membenahi kawasan itu agar penataan kota menjadi indah rapi, warga siap untuk diajak bermusyawarah untuk mencari jalan keluarnya. Agar tidak merugikan masyarakat sekitar. #Achmad Yusuf