Ada Yang Masuk Kamar Hanya 10 Menit, Sudah Check Out
BARONG TONGKOK – Bulan Suci Ramadan tidak menjadi penghalang bagi pasangan selingkuh untuk ‘beraksi’. Pagi hari, bahkan di siang bolong pun, tidak mengurungkan niat untuk Indehoy (bermesraan, bercumbu dan berhubungan intim). Puluhan penginapan kelas melati di kawasan Sendawar (Kecamatan Barong Tongkok, Melak dan Sekolaq Darat) menjadi tempat pilihan melepas nafsu syahwat. KabarKubar.com sempat melakukan investigasi selama sepekan di sejumlah penginapan.
Kamis 9/6/2016 misalnya, satu unit mobil Toyota Avanza warna Silver tiba pukul 07.35 Wita di depan kamar sebuah penginapan di kawasan Busur, Barong Tongkok. Hanya berselang semenit, satu unit sepeda motor Yamaha V-xion keluaran terbaru parkir sekitar 5 meter dari mobil itu. Jika dari mobil keluar seorang pria paruh baya, pengendara motor adalah seorang wanita berpostur tinggi besar. Kedua kendaraan berplat nomor Kutai Barat (P).
Tanpa melepas helm dipakai, si wanita yang berpakaian trendy dengan atasan kemeja batik dan celana panjang kain bersepatu kerja, langsung menuju salah satu kamar. Pria bertubuh agak kecil (kontras dengan postur si wanita), mengikuti masuk ke kamar. Tidak lama, sekira 10 menit di dalam kamar, keduanya pun bergerak. Dengan helm di kepala, si wanita kembali menunggangi motornya dan menuju jalan di bagian belakang penginapan.
Masih di penginapan dan hari yang sama, satu unit motor Yamaha Mio J merapat di depan kamar yang sama, sekira pukul 09.36 Wita. Seorang wanita berpostur agak pendek dengan helm masih dipakai, langsung menuju resepsionis. Kemeja batik bercelana panjang dan bersepatu biasa dipakai orang kantoran. Tidak lama, wanita yang tetap tidak melepas helmnya itu memasuki kamar di sebelah kamar sebelumnya dipakai sejoli lain.
Hanya berselang tiga menit, seorang pria mengendarai Yamaha Zupiter pun memarkir motornya di dekat motor wanita tadi. Tanpa melepas helm, si pria berperawakan sedang itu menuju dan segera memasuki kamar si wanita. Pintu tertutup rapat selama 2 jam 12 menit, sampai si pria berkemeja hitam itu keluar dan menuju motornya terparkir. Masih mengenakan helm, seakan tidak mau dikenali orang lain.
Tepat pukul 12.13 Wita atau sekitar 2 menit setelah si pria keluar, si wanita yang membawa tas di punggungnya, bergegas menuju motornya. Ia pun segera melaju melalui pintu depan gerbang penginapan. Berbeda dengan sang pria yang pulang lewat pintu belakang. Kedua motor juga bernomor polisi kode wilayah Kubar. “Sudah biasa disini pak, kayak tidak tahu saja jaman sekarang. Bukan urusan kita, terserah mereka mau apa,” ungkap salah seorang pekerja penginapan yang bertugas membersihkan kamar-kamar di penginapan tersebut.
Di penginapan yang sama, sepasang wanita dan pria yang diduga pasangan selingkuh, bahkan hampir setiap hari dalam sepekan check in. Keduanya biasa datang bersamaan dengan mobil bak terbuka. Dan selalu sama, si wanita sudah memakai helm meski menumpang di dalam mobil. Hingga masuk ke kamar, si wanita tetap tidak melepas helmnya. Sedangkan si pria, bergegas masuk ke kamar setelah memarkirkan mobilnya tidak jauh dari pintu kamar.
“Saya juga heran, kok bisa hampir setiap hari mereka masuk kamar penginapan. Paling lama 3 jam, sudah keluar lagi. Tapi saya tidak mau ambil pusing, selingkuh itu urusan mereka,” ungkap seorang pria asal Tenggarong, yang jika sedang tugas ke Kubar, bisa menginap hingga berminggu di penginapan tersebut.
Jumat, 10/6/2016 di salah satu penginapan lainnya. Sepasang pria dan wanita yang diduga pasangan selingkuh juga indehoy di pagi hari. Sang pria bertubuh gempal dengan rambut diwarnai pirang sebagiannya, check in dan membuka salah satu kamar. Resah menunggu, ia keluar dan menunggu tidak jauh kamarnya. Sekitar 5 menit, seorang wanita berambut pirang datang mengendarai motor Yamaha Mio. Sempat lewat, wanita itu berputar dan memarkir kendaraannya dekat kamar. Wanita yang terlihat hanya mengenakan daster tidak berlengan, menunjukkan mulus kulit putihnya, segera dihampiri si pria dan bergegas memasuki kamar. Entah berapa lama mereka di dalam kamar, karena KabarKubar.com terpaksa meninggalkan lokasi untuk liputan yang lainnya.
Perselingkuhan belakangan ini makin marak dan diduga telah lama terjadi di Kubar. Bahkan makin menjadi-jadi dengan kecanggihan tehnologi saat ini. Perkenalan lewat media sosial, berlanjut hubungan terlarang di ranjang. “Yang perlu adalah pembinaan rohani bagi siapa saja, agar lebih kuat menghadapi godaan, termasuk selingkuh,” ujar Erik Salim, seorang Pendeta Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Cikampek, Jawa Barat, yang berasal dari Kampung Sakaq Tada, Kecamatan Mook Manar Bulatn. #Sonny Lee Hutagalung