Telan Dana Puluhan Miliar, Jembatan Tering Cuma 4 Pilar

0 views

Ramai Diperbincangkan di Medsos

0307_Proyek Pembangunan Jembatan Tering (2)
MANGKRAK: Proyek pembangunan jembatan penghubung Sungai Mahakam yang berlokasi di Kampung Jelemuq dan Kampung Tering Baru ini telah menelan dana lebih dari Rp 30 miliar sejak tahun 2005. Namun kondisi di lokasi, baru tampak 4 pilar yang belum dua di antaranya belum rampung. M IMRAN/KABARKUBAR.COM

TERING – Sejak dimulai pembangunannya di tahun 2005 silam, Jembatan Tering masih belum berbentuk jembatan. Meski telah digelontorkan dana lebih dari Rp 30 miliar, proyek pembangunan jembatan itu justru menimbulkan tanya masyarakat. Pasalnya, baru empat pilar yang tampak berdiri pada kedua sisi darat proyek berlokasi di Kampung Jelemuq dan Kampung Tering Baru, Kecamatan Tering. Itupun hanya dua pilar yang telah dinilai selesai. Dari warga setempat, para politisi, aparat pemerintah serta lembaga adat, memperbincangkannya di media sosial.

“Kita memang harus blow up ini terus kemana-mana, sehingga proyek jembatan ini jangan dijadikan lahan basah orang-orang tertentu saja,” ujar Herynimus Huvang, warga Kampung Tering Baru dalam komentar di Facebook.

“Pembangunannya hingga saat ini tidak jelas. Setiap tahun ada pekerjaan di sana tapi mengerjakan apa tidak jelas. Selama saya menjadi kades, hanya dua tahun pembangunannya yang jelas. Yaitu beberapa tiang pancang yang ada sekarang, setelah itu semua tidak jelas,” ungkap Anastasius, mantan Kepala Kampung Tering Lama kepada KabarKubar.com.

Anas menjelaskan, Jembatan Tering merupakan gagasan Bupati Kubar pertama, Rama Alexander Asia. Jembatan ini dirancang menghubungkan sejumlah daerah, khususnya Kecamatan Tering dan Long Iram. Adanya jembatan juga akan memudahkan akses menuju wilayah Hulu Mahakam yang sekarang menjadi Kabupaten Mahakam Ulu. Lewat jembatan ini, masyarakat juga bisa menuju Kecamatan Tabang, Muara Kaman, Kota Bangun di Kabupaten Kutai Kartanegara. “Jembatan ini membuka jalan induk ke Kota Bangun. bisa dua jam lebih cepat, yang artinya ada penghematan biaya. Tujuannya, memutus keterisolasian wilayah yang dipisahkan oleh Sungai Mahakam. Ini juga aspek pembukaan geografis wilayah,” katanya.

0307_Mantan Kepala Kampung Tering Lama, Anastasius
Mantan Kepala Kampung Tering Lama, Anastasius. DEESELHA/KABARKUBAR.COM

Pernah menjabat Sekretaris Kabupaten Kubar, Yahya Marthan mengakui, kondisi keuangan Pemkab Kubar saat itu relatif minim. Sehingga diupayakan pembebanan biaya melalui APBD Kaltim, APBN dan APBD Kubar sendiri. Memasuki periode kedua pemerintahan definitif di Kubar, ada perencanaan dan pembangunan jembatan lain yang dinilai lebih dibutuhkan. Jembatan yang kemudian diberi nama Jembatan Aji Tulur Jejangkat, akan menghubungkan Kecamatan Melak dan Mook Manar Bulatn.

“Terjadi pergantian kepemimpinan, maka dibuat perencanaan dan pembangunan jembatan Melak-Mook Manar Bulatn yang hingga saat ini juga belum selesai. Akibatnya penyelesaian jembatan Tering seolah tidak lagi menjadi prioritas. Penyelesaian jembatan Tering bernilai strategis, sehingga sepatutnya diteruskan hingga tuntas dan berfungsi,” ujar Marthan yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Kubar.

Duduk di Komisi III DPRD Provinsi Kaltim, Veridiana Huraq Wang, turut mempertanyakan pembangunan Jembatan Tering. Ia menyebut, di tahun 2015 juga telah dialokasikan lagi dana untuk pembangunan jembatan tersebut oleh Pemprov Kaltim. Lewat Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kaltim senilai Rp20,1 miliar. Veridiana berharap jembatan itu bisa segera dimanfaatkan warga sekitar untuk membuka akses jalan di Tering dan Kabupaten Mahulu. “Kenyataannya, ada empat pilar jembatan yang terlihat mandeg di lokasi proyek. Itu pun sudah sejak tiga tahun lalu,” tukasnya.

Menurut Veridiana yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kaltim, proyek Jembatan Tering dialokasikan dari dana APBD Kaltim sejak tahun 2009. Namun pada masa Gubernur Suwarna AF mulai dianggarkan tahun 2005 lalu, dengan alokasi dana Rp 150 miliar. “Tapi sampai sekarang, belum juga ‎tuntas. Banyak warga bertanya kapan jembatan itu selesai,” kata wanita yang juga berasal dari Kampung Tering Lama.

Dikutip dari website pribadi DR H Awang Faroek Ishak (http://awangfaroekishak.info/project-6-.htm), tahun ini Jembatan Tering juga mendapat kucuran dana. Pembiayaan APBD Provinsi Kaltim, melalui subsudi provinsi telah dialokasikan senilai Rp 27 milyar dari kebutuhan dana sebesar Rp 90 milyar. Sisa pembiayaan pembangunannya diharapkan sharing pembiayaan Pemerintah Pusat dan Daerah.    #Sonny Lee Hutagalung

Komentar

comments