Wahyudinata Terpilih Jadi Ketua Periode 2005-2010

BARONG TONGKOK – KABARKUBAR.COM
Kabupaten Kutai Barat mencatat sejarah baru dalam pergerakan kemanusiaan, dengan terbentuknya Palang Merah Indonesia atau PMI Cabang Kutai Barat. Melalui Musyawarah Cabang I PMI Kubar, di Aula Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah Harapan Insan Sendawar pada Senin, 26 September 2005.
Muscab yang diikuti sekitar 40 orang sebagai perwakilan dari berbagai institusi. Mencakup Dinas Kesehatan, Puskesmas, Dinas Lingkungan Hidup, Bank Pembangunan Daerah, Rumah Sakit dan Dinas Pendidikan. Dibuka secara resmi oleh Bupati Kubar, Rama Alexander Asia.
Musyawarah dibagi dalam empat tahapan sidang pleno. Dimulai pembukaan sidang, pembahasan dan pengesahan jadwal acara, serta tata tertib muscab. Sidang pleno kedua mengagendakan penyampaian laporan pertanggungjawaban Pengurus Cabang PMI Persiapan atau lama. Pengurus lama demisioner, dan pemilihan pimpinan sidang.
Sidang pleno ketiga adalah pembentukan komisi-komisi atau tim formatur, sidang komisi dan rapat tim formatur dan pengesahannya. Sedangkan Sidang pleno terakhir adalah pemilihan Pengurus Cabang PMI masa bakti 2005-2010. Tiga komisi yang dibentuk –Program Kerja, Organisasi dan Formatur– mempresentasikan hasil sidang mereka di hadapan peserta muscab sebelum mengadakan pemilihan pengurus tetap.
Drs A Wahyudinata MM, yang adalah Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kubar, terpilih kembali sebagai ketua baru periode 2005-2010. Setelah selama setahun memimpin PMI Cabang Persiapan hasil pemilihan tahun 2004 lalu. Sebagai wakil ketua I dan II dipercayakan kepada Dr Sapto Wiyono SpOG dan Drs Suhamdi. Untuk jabatan sekretaris diberikan kepada Zulkarnain SE MKes dan Evodius Awang SE MM. Sedangkan posisi bendahara dipegang oleh Blendina Bulan AMd Keb.
Beranggotakan empat orang, yaitu Sobian Herman SE, dr Rita Sinaga, Drs Y Kinam dan Sumiati C. Muspida Kutai Barat, Asisten Administrasi Pembangunan dan Kemasyarakatan, Direktur RSUD HIS, Kepala Dinas Kesehatan dan Staff Khusus Bupati, H Encik Mugnidin BSc, terpilih menjadi Penasehat di bawah bupati sebagai pelindung.
Ketua PMI Daerah Provinsi Kalimantan Timur, H Muhammad Asri Amin, mengajak pengurus untuk menterjemahkan program kerja yang dirumuskan Komisi Program Kerja. Tidak lupa melakukan sosialisasi kepada masyarakat berkenaan dengan hadirnya PMI di Kubar. “Menginventarisasi darah di tiap institusi dan dinas, agar memudahkan pencarian pendonor bila terdesak kurangnya stok darah,” ujarnya.
Kemudian, mengadakan pelatihan-pelatihan termasuk pelatihan bagi para calon pelatih (Training of Trainer). Membentuk Palang Merah Remaja di sekolah-sekolah dan Satuan Siaga Bencana yang sangat diperlukan bilamana terjadi bencana alam. Mengadakan rapat rutin pengurus untuk membahas program-program organisasi, pencarian dana dan menyusun rancangan anggaran. “Dibuat juga penghargaan khusus bagi para pendonor,” kata HM Asri Amin.
Ditambahkannya, PMI Cabang dibantu ranting di kecamatan adalah ujung tombak. Yang berperan sebagai mitra pemerintah dengan program-program yang dapat diberikan bagi mereka dan saling berkordinasi dengan RSUD. “Saya sekaligus juga menyampaikan bantuan bapak Marrie Muhammad (Ketua PMI Pusat) berupa mesin Faximilie untuk PMI Cabang Kubar,” katanya saat memberikan sambutan.
Bupati Kubar menegaskan, agar masyarakat ataupun para pengusaha tergerak secara spontan berkontribusi untuk PMI. Melalui berbagai hal, seperti sumbangan dana ataupun tenaga. Bahkan transfusi darah untuk didonorkan kepada orang lain yang membutuhkan melalui unit Bank Darah yang akan dibentuk.
PMI tidak memandang siapa atau apakah kepada seseorang, karena bersifat universal. Sehingga banyak pihak harus terlibat dalam organisasi ini untuk saling membantu. Agar tugas-tugas kemanusiaan ini dapat terlaksana dengan baik. “PMI juga bertanggungjawab bersama masyarakat, agar fasilitas yang akan diadakan dipergunakan semaksimal mungkin,” ujarnya.
Dikatakan Rama Asia, Sekretariat PMI yang sementara ini beroperasi di ruang Laboratorium RSUD HIS, menginformasikan soal kebutuhan darah. Seringkali dicukupi dengan donor dari sanak-saudara pasien yang sedang membutuhkan. Karena stok darah yang minim disebabkan kurangnya minat masyarakat untuk mendonorkan darahnya. Hal ini tidak terlepas oleh belum adanya sosialisasi langsung kepada masyarakat berkenaan dengan donor darah.
Harapan bupati, PMI Cabang segera mengajukan anggaran untuk operasional dan desain bangunan gedung kantor. Sehingga pemerintah mengalokasikan dana sesegera mungkin dan keberadaan PMI lebih diketahui masyarakat. Serta dapat memberikan pelayanan secara optimal.
Rama Asia mengingatkan pengurus yang baru ditetapkan segera bekerja dan membuat gerakan. Supaya organisasi ini tidak menjadi sebuah ‘papan nama’ saja tanpa kegiatan berarti. Karena sudah mengawali dengan baik, di mana pembentukan pengurus tercapai dalam waktu yang singkat dan dengan personel-personel yang handal.
“Selamat kepada para pengurus yang baru dan pengurus daerah yang melaksanakan muscab ini dengan baik. Saya salut atas proses pembentukan PMI Cabang yang tidak memakan waktu lama, dan menunjukkan Spirit Never Die (semangat yang tak kunjung padam) tetap ada di dada para pengurus,” kata bupati. #Sonny Lee Hutagalung