Pagi Ini Dilanjutkan Pencarian Korban

MELAK – KABARKUBAR.COM
Hilang sejak Kamis 29/8/2019 sore kemarin, seorang anak berusia 18 bulan belum ditemukan hingga tadi malam. Balita perempuan bernama Sarla, diduga terjatuh ke Sungai Mahakam. Anak dari Saiin (38) tahun itu, tidak ditemukan setelah asyik bermain dengan tiga kakaknya di dalam rumah mereka di Jalan Ahmad Yani RT 02 Kelurahan Melak Ulu, Kecamatan Melak. Rumah tersebut berada di atas Sungai Mahakam, tidak jauh dari Pelabuhan Kapal yang baru.
“Ia benar, mereka tinggal di rakit. Saiin dan istrinya Lia (29) punya lima anak. Yaitu Restu (9), Rafa (6), Jikra (5), Mecha masih bayi dan yang tenggelam bernama Sarla baru berusia 1,5 tahun,” ungkap Andy Nata, Ketua RT 02 Kelurahan Melak Ulu.

Menurut ayah korban, Saiin, ia tertidur saat mengayun anaknya Mecha di dalam kamar rumah. Sementara istrinya sedang pergi untuk memijat dan lanjut membuat kue di rumah teman. Saat itu korban sedang bermain di ruang tamu bersama tiga kakaknya. “Setelah jatuh (ke sungai), si kakak membangunkan saya, bilang adiknya jatuh. Lalu saya mencari, tidak ada lagi di ruang tamu atau di luar. Kemudian saya naik meminta tolong sama orang-orang di darat,” urainya.
Atas kejadian tersebut, masyarakat setempat dibantu Tim Gabungan berupaya melakukan pencarian. Antara lain, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Taruna Tanggap Bencana, Tim Seach And Rescue Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, serta anggota TNI dan Polri. Dihadiri Camat Melak, HM Japar dan Kepala Dinas Sosial Kubar, Ampeng.
Dijelaskan Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Kubar, Kamus Junaidi, Tim Gabungan langsung terjun melakukan pencarian. Setelah mempersiapkan peralatan dan koordinasi tatap muka, serta pengerahan alat ke lokasi kejadian. “Sejak jam 4 sore kami sudah lakukan penyisiran dan penyelaman secara tradisional. Ikut membantu relawan dari warga Melak Ilir, untuk penyelaman dan pemantauan di sekitar lokasi,” katanya.
Setelah lima jam lebih, upaya pencarian terpaksa dihentikan sementara. Sebab kondisi tidak memungkinkan dengan gelapnya lokasi kejadian. Meski diakui menjadi tanggung jawab bersama, dan kewajiban sesama warga. Diharapkan, keluarga bisa lebih tenang, walau sedang mengalami tersebut.

“Kita akan petakan daerah, kemungkinan di mana akan timbul. Kita harap Jumat besok (hari ini) sudah temukan korban. Malam ini kita stop sementara, untuk dilanjutkan besok pagi. Semoga TUHAN memberi kekuatan bagi keluarga,” imbuh Kamus Junaidi.
Atas kejadian tersebut, yang disebut sudah terjadi beberapa kali anak tenggelam di sekitar pelabuhan. Akan dibuatkan papan peringatan atau larangan, agar anak-anak tidak bermain atau mandi di sekitar lokasi. Karena dinilai daerah berbahaya dengan arus air yang deras dan dalam. “Ini sebagai upaya pencegahan, agar tidak terulang kejadian seperti ini,” pungkasnya. #Lilis Sari