25% Konsumsi Protein Sebesar 61 Gram Perhari Perkapita Didapat Dari Ikan

BARONG TONGKOK – KABARKUBAR.COM
Kebutuhan konsumsi ikan di Kabupaten Kutai Barat mencapai 18,8 kilogram pertahun perkapita. Dengan asumsi penduduk sebanyak 153 ribu orang di tahun 2019, maka kebutuhan ikan adalah 2.876 ton. Berbagai cara harus dipikirkan untuk memenuhi standar nasional yang mencapai 37,80 kilogram perkapita pertahun. Agar memenuhi konsumsi protein sebanyak 61 gram perhari perkapita.
Hal itu diungkapkan Guru Besar Bidang Ilmu Pangan dan Gizi Universitas Mulawarman, Profesor Dr Bernatal Saragih. Ia menyampaikan Indikator dan Peningkatan Capaian Ketahanan Pangan Kubar, pada Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan, baru-baru ini.
Bernatal Saragih yang juga Pembina Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia Kaltim, menghitung konsumsi energi masyarakat Kubar mencapai 1997,46 kkal perkapita perhari. Dan konsumsi protein sebesar 61,11 gram perkapita perhari di tahun 2017. Sedangkan rata-rata nasional 62 gram perkapita perhari.
Ia juga menghitung sebanyak 25 persen dari konsumsi protein sebesar 61 gram perhari perkapita didapat dari ikan. Maka konsumsi ikan perhari dari rata-rata kadar protein ikan segar sebesar 18 persen.

“Protein dari ikan sangat penting sebagai asupan gizi bagi masyarakat kita di Kubar. Jadi harus kita pikirkan, agar konsumsi ikan terus meningkat dari tahun ke tahun. Agar pertumbuhan generasi penerus kita lebih baik,” ujar Bernatal Saragih yang juga Tim Ahli Keamanan Pangan Kaltim.
Kepala Dinas Perikanan Kubar, Stepanus Alexander Samson, mengakui telah merancang 34 kegiatan untuk mendukung program ketahanan pangan. Yang di dalamnya juga menyangkut kebutuhan dan konsumsi ikan di Kubar. “Ke depan kita juga rencanakan galakkan Gemar Makan Ikan. Intinya meningkatkan konsumsi ikan,” katanya kepada KabarKubar, Kamis 6/12/2018 di ruang kerja.
Samson menjelaskan, pemenuhan gizi bisa didapat dari ikan. Selain rendah kolesterol, ikan juga bukan makanan yang awet. Sebab makanan yang lama tinggal di usus, tidak baik bagi tubuh manusia. Ikan juga mengandung unsur mineral yang baik untuk tubuh. “Ikan itu food retention, cepat terurai. Makanya cepat busuk jika tidak disimpan dengan baik,” ujarnya.
Meski menurutnya soal tinggi tubuh dipengaruhi faktor genetik, Samson bertekad meningkatkan konsumsi ikan di Kubar. Ia meyakini, asupan gizi rendah atau tinggi tidak mutlak mempengaruhi tinggi badan seseorang. “Mulai tahun depan, kita agak galakkan program Gemar Makan Ikan,” tegasnya. #Sonny Lee Hutagalung/Advertorial