Modusnya Diselipkan Dalam Pembayaran Barang di Toko

BARONG TONGKOK – KABARKUBAR.COM
Masyarakat Kabupaten Kutai Barat, khususnya di wilayah perkotaan, diminta waspada saat menerima pembayaran uang secara kontan. Sebab belakangan ini banyak ditemukan uang palsu dalam beberapa pecahan. Kebanyakan dalam pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu, yang tinggi tingkat kemiripannya. Jika tidak teliti, akan sulit dibedakan asli atau palsu.
Hal ini diungkapkan Pgs Kepala Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Sendawar, Restu Winarko, Kamis 20/9/2018 di ruang kerjanya. Ia mengakui, pihak Kasir atau Teller kerap menemukan uang palsu dalam setoran dari nasabah. Bahkan, pada September 2018 ini tergolong lebih tinggi dari bulan-bulan sebelumnya. “Bulan ini saja sudah ada senilai Rp1,5 juta yang kebanyakan dalam pecahan Rp100 ribu,” katanya.
Menurut Restu Winarko, ketika Teller menemukan uang palsu dari nasabah, maka akan dijelaskan langsung kepada nasabah tersebut. Dan meminta nasabah mengganti uang palsu yang akan disetor atau ditransfer tersebut dengan uang lain yang asli. “Bisa juga nilai setoran atau transfer dikurangi senilai uang palsu itu. Lalu uang palsu segera kami rusak dengan cara digunting, untuk kemudian dimusnahkan setelah dibuat berita acaranya,” jelasnya.
Pria yang baru menggantikan Yoko Trianto sebagai pimpinan BNI Cabang Sendawar ini mengatakan, telah berkordinasi dengan pihak kepolisian. Melalui petugas dari Kepolisian Resor Kutai Barat yang ditempatkan di Kantor BNI Cabang Sendawar. “Laporan secara resmi memang belum kami lakukan,” ungkap Restu Winarko.

“Memang dilihat dan diraba saja akan tertipu, karena sangat mirip. Tapi jika diterawang, tanda hologram tidak ada. Dan petugas bank memeriksa uang dengan lampu UV (ultra violet) pendeteksi uang palsu,” jelasnya, dan menambahkan bahwa pihak Bank lain juga mengalami hal yang sama.
Adanya temuan uang palsu, dibenarkan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kubar Ajun Komisaris Polisi Ida Bagus Kade Sutha Astama. “Kami sedang melakukan penyelidikan, semoga dalam waktu dekat bisa terungkap siapa pelakunya,” katanya melalui sambungan telepon.
Mantan Kepala Unit Reskrim Kepolisian Sektor Tegalsari pada Polres Kota Besar Surabaya ini mengungkapkan, peredaran uang palsu kali ini terindikasi menyebar. Dengan modus pembelian sejumlah barang di toko-toko. Sehingga tidak menimbulkan kecurigaan para pedagang atau pemilik toko. Karena uang palsunya diselipkan sebagian waktu membayar.
“Kami berupaya mengungkap secepatnya, agar tidak makin merugikan masyarakat,” kata AKP Ida Bagus yang pernah menjabat Wakil Kepala Satreskrim Polresta Samarinda dan Kanit Tindak Pidana Tertentu Polrestabes Surabaya. #Sonny Lee Hutagalung