103 Tahun Linggang Melapeh, 108 Orang Tampilkan Tari Kolosal

35 views

Banyak Pembangunan Dicapai dan Menjadi Kampung Tujuan Wisata

Perguruan Pencak Silat, Pencak 12, Kampung Linggang Melapeh, turut menampilkan ketangkasan beladiri di Puncak Perayaan HUT Ke-103 Kampung Linggang Melapeh. SONNY LEE HUTAGALUNG/KABARKUBAR.COM

LINGGANG BIGUNG – KABARKUBAR.COM
Kampung Linggang Melapeh di Kecamatan Linggang Bigung merayakan berdirinya kampung seluas 130,97 kilometer persegi atau 13.097 hektar itu, Minggu 20/5/2018. Meski sederhana, tapi kemeriahan tetap tampak dengan tarian kolosal oleh 108 penari. Dibawakan anak-anak usia 4 tahun, hingga orang tua lanjut usia. Disaksikan ribuan masyarakat yang memadati tepi Lapangan Sepakbola Benteng Putra.

Bertema “Petipuk Renaan Keliit, Sentipuk Unuq Adiq, Sempekat Masyarakat Melapeh”, kampung yang berdiri tahun 1915 ini mengedepankan musyawarah dan mufakat. “Perayaan HUT tahun ini sederhana, tapi tidak mengurangi kebersamaan dan gotong royong dari anak-anak hingga orangtua. Kita mau bagaimana memunculkan budaya kita, yang kita saksikan dalam tarian kolosal,” ungkap Kepala Kampung atau Petinggi Linggang Melapeh, Yoshua Musiman, saat sambutan.

Musiman mengungkapkan, banyak pembangunan yang dicapai hingga tahun 2017 lalu. Salah satunya, semenisasi sepanjang 937 meter di 2016-2017. Lalu pembangunan Gedung Posyandu dan Gedung Budidaya Walet di 2015-2016. Juga pembangunan Embung atau Dam Sarana Air Bersih di 2015-2016. Terakhir, drainase sepanjang 217 meter dan memasang pipa air sepanjang 3,5 kilometer hingga bak inti di Bukit Saiq pada tahun 2017 lalu. “Dari anak SMP sampai orangtua ikut mengerjakan pipa air bersih. Mari kita rawat dan jaga, agar bisa dinikmati dalam waktu cukup lama,” pesannya.

Dari riwayat berdirinya kampung yang dibacakan Sekretaris Badan Perwakilan Kampung Linggang Melapeh, Laudamus, Pendiri pertama ada dua tokoh. Yakni Bangun (Empon Sanikng) dan Arun (empon Mekatn) yang berasal dari Luuq Tokokng. Hasil pemekaran dari Kampung Linggang Bigung yang sebelumnya Kampung Keray dan hancur sekitar tahun 1825. “Sejak berdiri di tahun 1915, sudah ada 10 Petinggi dan 7 Kepala Adat. Sekarang berpenduduk 19.12 jiwa yang terdiri dari 1.027 pria dan 885 perempuan dalam 584 kepela keluarga di 10 RT,” jelas Laudamus.

Anak-anak dari usia 4 tahun pun ikut memeriahkan perayaan HUT Ke-103 Kampung Linggang Melapeh, dalam tarian kolosal, Minggu 20/5/2018. SONNY LEE HUTAGALUNG/KABARKUBAR.COM

Kampung ini cukup berbeda dari kampung lain. Sebab terdapat banyak objek wisata, seperti air terjun dan danau. Sehingga Worl Wild Foundation menawarkan kerja sama pengelolaan hutan dan alamnya. Masyarakat pun sepakat agar kawasan Gunung Eno dilestarikan menjadi kawasan hutan lindung. Tahun 2013 Linggang Melapeh ditetapkan sebagai kampung wisata dengan Surat Keputusan Bupati Kutai Barat Nomor: 414/K.877/III/2013.

Diungkapkan Yudi Hermawan yang pernah menjabat Petinggi Linggang Melapeh periode 2004-2013, perayaan ditujukan untuk melihat sejauh mana perkembangan di kampung dan mempererat persaudaraan. Sekaligus berkumpul bersama dan saling mengenal. “Mari jaga kampung kita dan rawat serta tunjukkan kampung kita bisa maju dengan gotong royong. PR besar kita adalah kebersihan kampung dan keramahan. Harus kita tunjukkan sebagai kampung wisata,” pesannya.

Petinggi Linggang Melapeh, Yoshua Musiman, menyerahkan potongan nasi tumpeng kepada Yudi Hermawan yang mewakili DPRD Kutai Barat dan sekaligus Petinggi Linggang Melapeh periode 2004-2013. SONNY LEE HUTAGALUNG/KABARKUBAR.COM

“Saat peresmian Lamin tahun 2007, di situlah kita sepakati tanggal 19 April (Hari Jadi Kampung Linggang Melapeh), sebagai tanggal pak Thomas (Ismail Thomas) dilantik sebagai Bupati Kubar,” imbuh Yudi Hermawan yang juga Anggota DPRD Kubar.

Kemeriahan Perayaan HUT Ke-103 Kampung Linggang Melapeh diakhiri dengan menari bersama seluruh masyarkat di tengah Lapangan Sepakbola Benteng Putra. SONNY LEE HUTAGALUNG/KABARKUBAR.COM

Terakhir, Camat Linggang Bigung, Janming mengimbau masyarakat dapat memelihara dan meningkatkan persatuan dalam keberagamaan. “Marilah menjaga keamanan kampung, dan terima kasih bagi yang sudah adakan ronda malam. Jauhi narkoba, karena dengan narkoba hidup kita hancur. Agar masa depan pemuda akan lebih baik,” pesannya.

Puncak Perayaan HUT Ke-103 Kampung Linggang Melapeh dihadiri juga Ketua BPK Linggang Melapeh, Jumri dan Kepala adat Yupenalis Sahdan, serta para tokoh masyarakat setempat. Hadir pula Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia Kubar, Ekti Imanuel yang juga putra setempat, CO WWF Kubar Nazmi dan sejumlah Petinggi kampung berdekatan. #Sonny Lee Hutagalung

Komentar

comments