Perkuat Hubungan Atas Kesamaan Budaya Masyarakat Dayak
LONG BAGUN – KABARKUBAR.COM
Ketua Umum Persekutuan Dayak Kalimantan Timur, Syaharie Jaang, meminta ritual adat yang menjadi kebudayaan khas suku Dayak untuk dilestarikan. Khususnya budaya atau kesenian Tari Topeng Hudoq yang menjadi kesenian tradisional Dayak di dataran hulu Sungai Mahakam. Sebab kesenian tersebut menjadi salah satu budaya ciri khas Dayak di wilayah Kabupaten Mahakam Ulu.
“Semoga keramahan dan ritual adat seperti ini tetap dipertahankan,” ujar Syaharie Jaang kepada KabarKubar, saat tiba di Dermaga Pelabuhan Kampung Ujoh Bilang, Rabu 23/10/2019, untuk menghadiri Festival Hudoq Cross Border tahun 2019.
Kedatangan Syaharie Jaang yang juga Wali Kota Samarinda, disambut ritual adat Dayak yang diawali pemasangan gelang manik di tangan kanan dan pengalungan kalung manik. Ia datang bersama istri, Hj Puji Setyowati, dan rombongan.
Sebagai Tamu Kehormatan, Syaharie Jaang akan mengikuti rangkaian acara yang dijadwalkan pada 23-26 Oktober 2019 ini. Terlebih Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Kalimantan Timur ini juga putra Dayak yang berasal dari wilayah Kabupaten Mahulu. Tepatnya dari Kecamatan Long Pahangai.
“Kehadiran Wali Kota Samarinda, Bapak Syaharie Jaang menjadi suatu kehormatan dan kebanggaan bagi Pemkab Mahulu,” ungkap Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh, saat menyambut para tamu acara Festival Hudoq Cross Border 2019 tersebut.
Bupati Mahulu menyambut para tamu dan peserta Festival Hudoq Cross Border 2019 didampingi sejumlah pejabat dan tokoh Mahulu. Antara lain, Ketua DPRD Mahulu Novita Bulan, Sekretaris Kabupaten Mahulu Yohanes Avun, serta Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga Mahulu Kristina Tening. Tampak juga Camat Long Bagun Yason Liah, dan sejumlah anggota DPRD Mahulu.
Selain berterimakasih atas kedatangan para tamu dari beragam daerah di Mahulu dan pejabat pemerintahan Se-Kaltim, Bonifasius Belawan Geh menegaskan hal lain. Di samping sebuah kehormatan, juga memperkuat hubungan atas kesamaan budaya masyarakat Dayak. #Lilis Sari